🌼Mahasiswa Kupu-Kupu🌼

101 45 168
                                    

"Semuanya akan berjalan semestinya. Jika saja, kamu tidak pernah mengubah satu alur dalam perjalanmu!"

🦸Happy Reading 🦸

Bangun pagi dihari Senin, bertemu dosen killer adalah satu hal yang tidak dapat didefinisikan. Ku kira saat masa-masa sekolah saja hari senin menjadi hari yang sangat dihindari, ternyata setelah menjadi mahasiswa pun aku masih merasakan hal itu. Tidak. Menurutku mungkin hingga menginjak dunia pekerjaan. Bukan'kah, begitu?

Terlampau sudah setengah jam yang lalu perkuliahan dimulai, tapi tidak ada satupun materi yang dibahas. Yang'ku dengar hanyalah ocehan Pak Arya memarahi beberapa temanku yang tidak mengerjakan tugas kelompoknya.

"Saya tidak ingin banyak bicara! Masa depan kalian adalah pilihan kalian sendiri. Jangan berharap lebih saya mau membantu nilai kalian dengan kata 'kasihan?!" ucapnya dengan menekan kalimat akhir.

"Sudah saya pastikan dari sebagian kelas ini, akan mengulang di semester berikutnya. Terutama bagi mahasiswa yang sering terlambat!"

Hey, apa-apaan ini? Apakah dosen itu sedang menyindirku?

Keadaan kelas yang tadinya hening kini menjadi sedikit ricuh dengan bisikan-bisikan saling menyebut nama satu sama lain. Raut kekhawatiran terpampang jelas, apalagi mengingat mata kuliah ini adalah mata kuliah pilihan. Pak Arya memang sekejam itu jika sudah berucap.

"Untuk perkuliahan hari ini, saya batalkan!" Lanjutnya segera beranjak dari kelas.

"Piye toh iki, nilaiku elek kabeh, su....asu..."

"Waduh.. bisa-bisa tak pites karo Bapakku,"

"Yoo mending kebanding aku, mungkin tak langsung diusir dari rumah,"

"Angel rek... rek.."

"Maklum gaes.. sudah tua, tapi belum menemukan belahan jiwa."

Sontak seisi kelas tertawa mendengar ucapan Dandi--salah satu anak hiperaktif menurutku. Tidak. Bukan hanya Dandi tapi semuanya! Perlu ku garis bawahi 'semuanya.' Entah itu keberuntungan atau kesialan? Yang'ku tahu seisi kelas ini memang sering membuat ulah dengan dosen.

"Hustt... Dan, ojo gibah toh," tegur Jessica.

"Sopo sing gibah, Jes? Aku ngomong sesuai fakta. Iya ga, temen-temen?" Sahut Dandi yang diangguki oleh beberapa anak kelas.

"Hmmm. Aku curigo karo awakmu, Jes," Dandi tersenyum jahil ke arah Jessica, membuat gadis itu menyerit heran. "Kon naksir yoo... karo Pak Arya?"

"Cangkemmu, Dandi asu!!"

Lagi, seisi kelas dibuat ricuh dengan gelak tawa karena hal itu, yang berakhir membuat mereka ikut menjodoh-jodohkan Jessica. Aku terkekeh kecil, melihat tingkah anak-anak kelas ini mungkin bagiku hal yang paling ku rindukan nantinya. Bertemu manusia random, minim kelakuan dengan tinggkat humor yang tinggi membuat siapa saja pasti selalu dibuat ketawa oleh mereka.

"Kenapa lo, senyam-senyum sendiri, gila lo?"

Aku melirik sinis pada Ani yang duduk tepat di sampingku, dengan malas aku mengangkat sebelah alis seakan berkata 'apa?'

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: May 14 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

My C(St)upid Kirana'sOnde as histórias ganham vida. Descobre agora