Bab 08- Hilangnya Kepercayaan!!!

167 16 1
                                    

"Wanita yang trauma itu bukan kehilangan cinta tetapi ia kehilangan rasa percayanya dan takut untuk mengulang luka yang sama."

***

Semua tenaga medis dan juga anggota TNI melakukan sarapan pagi bersama. Namun berbeda halnya dengan dokter Hafiza yang sejak tadi mencari keberadaan sahabat nya, karena di dalam ruangan nya tidak ada.

Bahkan ponselnya pun tergeletak di atas nakas, sudah kesana kemari dokter Hafiza mencari-cari sahabatnya tapi tak kunjung menemukan nya. Karena sudah Lelah mencari akhirnya ia menghubungi dokter Arhan.

Drett...

Drett...

Sudah 2 kali tidak kunjung ada jawaban dari dokter Arhan, namun dokter Hafiza tetap mencoba menghubungi terus.

"Halo, ada paan Za?" ucap dokter Arhan dari sebrang telfon.

"Arhan cepetan datang kesini."

"Kemana?" sauth dokter Arhan sambil menautkan alisnya.

"Gue ada di dekat taman sampingya rumah sakit."

"Ngapain lo sepagi ini kesana?"

"Mahi gak ada di ruangan nya, gue udah coba mencarinya di semua tempat tapi Mahi gak ada."

Uhuk... uhukk...

Dokter Arhan pun langsung tersedak mendengar penuturan sahabat nya. "Gue kesana sekarang," sauth dokter Arhan langsung mematikan ponselnya.

Dokter Arhan minum air sedikit dan langsung berlari keluar tanpa menghabiskan sarapan nya. Tentunya hal itu membuat kapten Zafran maupun Lettu Gazi menatapnya heran. Keduanya saling melempar tatapan seolah keduanya saling berbicara melalui kontak mata.

Tak lama kemudian Lettu Gazi bangkit dari duduk nya dan pergi begitu saja dari tempat makan, setelah mendapatkan anggukan pelan dari kapten Zafran.

***

Taman.

Dokter Arhan datang dengan deru nafas tidak beraturan karena dari tempat makan ia langsung berlari. Sebab sebelum keberangkatan tugas dokter Arhan dan dokter Hafiza di berikan amanah untuk menjaga dokter Mahi, karena memang kadang kondisi penyakitnya kambuh.

"Za," panggil dokter Arhan.

"Lama banget sih."

"Gue udah lari, gimana bisa hilanga si Mahi?? Lo udah cari ke semua tempat di sekitar sini?"

"Semua tempat udah gue cari."

"Gue gak tahu, yang jelas tadi sekitar setengah tuju gue samperin sekalian gue bawain bubur, tapi Mahi gak ada Han."

"Lo tenang dulu, kit acari lagi. Gak mungkin Mahi keluar dari sini kan? Lo juga tahu para tenaga meedis gak di izinkan keluar tanpa mengawalan anggota TNI."

"Gimana gue bisa tenang kalau kaya gini?? Gue takut Mahi mimisan lagi."

"Mending kit acari dari pada lo khawatir kaya gini," sauth dokter Arhan berusaha menenangkan.

Sedangkan di sisi lain Lettu Gazi mendengarkan percakapan keduanya, dan langsung melaporkan kepada kapten Zafran. Tidak sampai di situ saja, Lettu Gazi juga langsung mengegrakkan anggota nya untuk mencari keberadaan dokter Mahi.

Semua orang terus mencari keberadaan dokter Mahi, namun yang di cari malah berada di tepi Pantai. Sejak pagi tadi dokter Maha berjalan tanpa arah sampai ia berada di pos depan, untung nya tidak ada penjaga jadi ia bisa keluar.

ALMAHIRA: Antara Tugas dan CintaWhere stories live. Discover now