Melihat hal itu Azriel mendengus. “Sungguh Cengeng” batin Azriel mendengus.

.

Azriel melatih Kiran benar-benar keras, bahkan jika ada kesalahan kecil dari Kiran, ia tidak segan-segan untuk mencambuk. Karena hal yang harus di ingat adalah ‘jika ingin kuat, maka harus merasakan sakitnya terlebih dahulu’.

Latihan yang pertama Azriel ajarkan adalah berani menyiksa seseorang, atau bahkan membunuh. Ia sudah menyiapkan seseorang untuk menjadi bahan latihan Kiran. Yaitu orang yang berhasil selamat dari pembantaiannya, namun tentu saja ia tidak pernah melepaskan hal itu.

Kiran di paksa untuk menyiksa musuhnya yang sudah berani mencegat mereka dulu.

"Bunuh dan siksa dia Kiran, bunuh dia dengan rasa benci dan marah mu padanya" Ucap Azriel dingin, ia duduk di kursi sambil menyaksikan Kiran.

Kiran yang mendengar hal itu merasa terhipnotis, entah kenapa ia merasa marah, ia mengingat di mana Azriel melawan banyak orang untuk melindunginya yang lemah dulu.

Di tangannya terdapat sebuah belati, ia memegang belati itu dengan kuat, tangannya sedikit bergetar.

"Dia, berani menyakiti Bang Azriel" batin Kiran benci. Perlahan ia mendekat kearah Seorang pria yang di rantai.

Melihat hal itu, membuat Azriel menyeringai, ia sedikit puas dengan Kiran, kata-katanya berhasil. Apakah ia akan berhasil menciptakan Kiran dengan versi baru?.

Perlahan Kiran berjongkok, menyesuaikan dirinya dengan pria yang di rantai itu. Ia mendekatkan belati itu pada leher pria itu, membuat pria itu menggeleng ketakutan.

"Kalian berani melukai bang Azriel" Ucap Kiran dengan dingin bercampur emosinya.

Sreak

Kiran menggores dada pria itu, ia menatap benci Pria itu. Kiran terus menyayat nyayat tubuh pria itu, dengan ekspresi dinginnya, namun matanya menunjukkan kebencian.

Hingga akhirnya ia menusukkan belati itu pada dada pria itu tepat di jantung. Membuat wajahnya kecipratan darah.

Azriel yang melihat itu, menarik sudut bibirnya, tersenyum tipis.

Ini hanyalah permulaan untuk Kiran, untuk yang kedua, ia akan mengajari Kiran berbagai ilmu bela diri yang setidaknya Kiran mampu melumpuhkan musuhnya ‘Azarenka’.

Di hari kedua, Azriel mengajarkan Kiran berbagai ilmu bela diri. Ingat latihannya keras untuk Kiran, salah gerakan saja, Azriel mencambuk tubuh Kiran.

Bahkan tak tanggung-tanggung ia melatih Kiran berjam-jam. Waktu istirahat Kiran, hanya ketika waktu sarapan pagi, makan siang, makan malam, dan tidur malam.

Latihan berjalan dua hari. Dengan kerasnya latihan yang di berikan Azriel. Kiran berhasil menguasai beberapa bela diri, walau mungkin tak sekuat Azriel. Namun itu cukup memuaskan untuk Azriel.

Di hari kelima, Azriel melatih pendengaran Kiran. Ia membawa Kiran ke sebuah ruangan yang di sisi sudut ruangan itu terdapat, mesin panah yang mengarah pada suatu titik.

Itu seperti mulut serigala, yang terbuat dari besi, namun itu kecil. Di tengah mulut serigala itu terdapat panah. Panah yang akan di hadapi Kiran tidak akan membahayakan dirinya, karena ujung panah itu tumpul ‘tidak runcing’. Kiran berdiri di tengah, matanya di tutup dengan kain putih.

Azriel akan melatih pendengaran Kiran, dan ilmu bela diri Kiran untuk menghindari panah panah itu.

"Tiga jam, jika kau tidak bisa melewati hal ini, jangan harap bisa beristirahat" Ucap Azriel dingin, ia duduk di kursinya, ia akan mengawasi latihan Kiran.

"Bersiaplah" Ucap Azriel, lalu menekan sebuah tombol kepala serigala yang berada di samping kursinya.

Klak

Setelah menekan tombol kepala serigala itu, tiba-tiba mulut kepala serigala yang berada di atas sudut tempat pelatihan Kiran semakin terbuka.

Slep!

Slep!

Slep!

Empat kepala serigala itu mulai menembakkan panahnya kearah Kiran. Dapat Kiran dengar suara panah yang mengarah kepadanya, berbekal ingatannya sebelum menutup matanya, ia menghindari panah panah itu.

Itu juga berbekal dengan ilmu bela dirinya, ia melakukan berbagai macam gaya, melakukan salto, melompat dan menendang panah yang mengarah kepadanya.

Ia juga menangkis dengan tangannya, ia juga melengkungkan punggungnya ke belakang untuk menghindari panah.

Namun setiap tiga puluh menit panah itu melesat semakin cepat. Membuat panah itu terkadang berhasil mengenai tubuhnya, walaupun tidak akan luka, namun tetap saja sakit.

Sedangkan Azriel hanya santai menyaksikan hal itu, ia juga beberapa kali melihat Kiran terjatuh karena mengenai panah.

Namun hal itu tidak menjadi masalah, karena ini hanyalah permulaan, jika Kiran pertama latihan ini dengan empat kepala serigala, maka di latihan selanjutnya ia akan menghadapi enam kepala serigala.

Azriel meminum tehnya sambil menyaksikan latihan Kiran dengan santai.

"Latihan ini sudah ku buat ringan untukmu Kiran, jangan membuatku kecewa, jika tidak bisa melewati ini" batin Azriel tanpa sadar ia berharap.

"Jika kau laki-laki, jangan harap aku akan memberikan latihan yang ringan, bahkan aku akan meletakkan sepuluh kepala serigala" batin Azriel menghela nafas.

TBC

Masih kurang keras latihannya☺️

Tunggu chapter selanjutnya😌

Jangan lupa votenya woy 🌟🌟🌟🔪

Bye bye 👋🏻😝

  👇 Klik ini

Azriel Weizmann [On Going]Where stories live. Discover now