2

2.6K 448 219
                                    

"18 Mei tahun 2016 di rumah pelelangan Christie terjual sebuah berlian langka bernama Oppenheimer Blue dengan nilai 785 miliar rupiah." Seorang gadis menunjukkan bentuk berlian itu pada ke empat temannya. "Pemilik awal berlian ini adalah Sir Philip Oppenheimer, yang menguasai Diamond Syndicate di London. Pembeli berlian ini disembunyikan, tapi berlian ini dibeli lagi oleh seorang gadis asal Indonesia dengan nilai 1,1 triliun. Nilai yang sangat fantastis untuk sebuah berlian kecil."

"Siapa pembeli berlian itu, Indah?" tanya gadis lainnya.

"Anak dari konglomerat, namanya Kathrina Irene Bakhtiar Karim, berlian ini disimpan di dalam sebuah museum keluarga mereka dengan penjagaan yang sangat ketat." Gadis yang ternyata bernama Indah ini melanjutkan penjelasannya. "Untuk bisa sampai ke tempat berlian ini disimpan, kita harus melewati banyak pintu."

"Itu bukan hal yang sulit." Jessie, gadis berkulit putih ini menimpali Indah, ya menurutnya bukan hal yang sulit karena sudah berkali-kali ia berhasil meretas pintu dengan kunci sesulit apapun. 

"Kak Jessie bener, kenapa kita harus takut?" Greesel ikut berbicara, gadis dengan wajah yang sangat cantik ini memiliki kepintaran yang luar biasa, kelompok ini kerap kali menggunakan kecantikannya untuk mengelabuhi orang lain. Ya, siapapun akan mengakui secantik apa gadis ini.

"Kalo Indah bilang sulit, berarti ada penghalang besar." Oniel, seorang peretas luar biasa, ia menggunakan keahliannya untuk mencuri data dan dengan keahliannya itu, ia menjadi salah satu kunci utama keberhasilan kelompoknya.

"Siapa?" Berbeda dengan orang lain yang mempertanyakan kenapa, gadis dengan paras yang tidak kalah cantik dari Greesel ini bertanya hal lain. 

"777." Indah menjawab pertanyaan Ratu. "Mereka sebuah kelompok semi legal yang sudah berdiri lebih dari dua puluh lima tahun, tidak tercatat dalam sejarah mereka pernah kalah, kasus apapun yang mereka pegang pasti selalu menang. Aku baru berani mencoba mencuri berlian ini karna satu bulan lalu mereka mengganti pemimpin dan anggota utama mereka." Indah menunjukkan foto ketujuh gadis cantik di layar. "Mereka yang memegang sekarang."

Oniel menyipitkan matanya memandangi salah satu foto gadis yang Indah tunjukkan, ia menatap Indah, sebagai orang yang sudah mengenal Indah sejak kecil, ia mengenal siapa gadis itu. "Kamu serius?" tanyanya ragu. Bagaimana ia tidak ragu? Gadis itu adalah adik kandung Indah.

"Aku serius, mereka selama ini menjadi penghalang besar gerakan kita, kita bukan hanya akan mencuri berlian itu, tapi kita harus menghancurkan mereka, selama ada mereka, kita akan kesulitan mendapatkan apa yang kita inginkan, mereka sangat dicintai dan dipercaya oleh orang-orang di negeri ini." Indah menatap Oniel penuh arti, seakan melarang Oniel untuk tidak memberitahu mereka mengenai gadis itu.

"Jangan mengkhayal, Indah." Gadis lain, Olla, baru saja datang membawa segelas air minum. "Mau Viny atau bukan yang memimpin, 777 sangat kuat, kamu pikir kenapa Viny pensiun? Mereka pensiun karna mereka yakin penerus mereka akan sama kuatnya. Mau sampai kapanpun, kita gak akan pernah bisa lawan mereka."

"Bisa." Indah sangat percaya diri akan hal itu. "Dua orang terkuat dari mereka gak pernah akur, mereka selalu bertengkar, bermusuhan dan bersaing, mereka gak akan sadar bahwa permusuhan mereka akan menjadi kelemahan terbesar mereka." Indah mendelik tajam pada Olla, ia sangat tidak suka dengan cara Olla merendahkan kemampuannya.

"Dua singa yang bermusuhan di sebuah wilayah akan bekerja sama jika wilayah mereka diganggu, kita penjahat, sementara mereka menolong orang banyak, mau sampai kapanpun kita gak bisa melawan mereka." Olla duduk, memandangi foto ketujuh gadis cantik itu.

"Mereka menolong orang banyak? Berapa puluh orang dalam setahun yang kepalanya mereka penggal? Berapa ratus orang yang mereka bunuh dalam satu tahun? Mereka sama seperti kita, sama." Indah mengambil pisaunya dan ia lemparkan sampai pisau itu menancap tajam tepat di samping gelas Olla. "Kamu bisa mundur kalo kamu takut."

777 [END]Where stories live. Discover now