II. dissapear

28 4 0
                                    

ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Pesawat luar angkasa yang dibuat Yerin akan melaksanakan uji coba nya sesuai jadwal pada hari ini jam 10 pagi. Yerin melihat rekan kerjanya yang menatap nya khawatir. ia tahu uji coba ini sangat beresiko apalagi Yerin yang akan mencoba nya sendiri.

"Kamu yakin rin? tidak ingin mencoba memakai patung saja gitu? atau lainnya?" tanya Jihoon ─orang yang juga membantunya membuat pesawat luar angkasa selama ini.

Yerin menggeleng, "Jika bukan aku siapa lagi orang yang akan mengerti tentang alat ini kecuali kamu dan kak seungcheol ji?"

"Ya... benar sih. tapi aku khawatir rin." ujar jihoon. raut wajahnya tak bisa bohong, yerin bisa tahu bahwa temannya ini sangat mengkhawatirkan dirinya.

"Jangan khawatir. Aku sudah memberi tahu kak seungcheol jika alat ini tak berhasil, ia bisa mengembalikan pesawat ini agar kembali ke bumi." Ucap Yerin.

Acara perpisahan yang Yerin lakukan pada semua rekan kerjanya pun berakhir. kini ia harus memakai pakaian khusus agar bisa menahan gravitasi yang dihasilkan oleh luar angkasa.

Yerin memasuki pesawat itu kemudian menarik napas nya dalam-dalam. ia membalikkan badannya menghadap teman-temannya yang berada di ruang laboratorium, kemudian melanjutkan rencananya agar segera memasuki Pesawat itu.

Seungcheol menatap yerin dari balik kaca Lab membuat hati nya sedikit gusar. apakah akan berhasil?

Suara operator dari Pesawat Yerin mulai terdengar di telinga Seungcheol dan rekan kerjanya yang lain. Jihoon mulai mengetikkan titik koordinat agar Yerin bisa memasukki area luar angkasa dengan selamat dan tidak kehilangan arah. setelah selesai memasukkan data-datanya, suara Jihoon mengintruksi Yerin yang juga sedang bersiap-siap di dalam Pesawat nya.

"Rin, jika ada sesuatu hal yang mulai aneh. kamu harus segera menghubungi kami ya. Kami akan tetap berada di laboratorium ini menunggumu. aku harap aku bisa segera mendengar kabarmu sesaat kamu sudah sampai di luar angkasa sana." Ujar jihoon.

Yerin mengangguk walaupun tak ada yang melihatnya, "Iya aku akan segera mengabari kalian."

Seungcheol menatap Jihoon kemudian menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa pesawat akan siap dioperasikan pukul 10.00 Pagi. Seungcheol mulai menurunkan tuas yang berfungsi untuk menghidupkan pesawat itu. disusul juga dengan Jihoon yang masih serius mendata dan mengarahkan agar pesawat itu tetap pada titik jalur yang sudah di setel.

Yerin menarik napas nya lagi kemudian menaikkan tuas yang ada di hadapannya ini. ia melihat sekelilingnya karena mungkin ia tidak akan melihat bumi setelah ini. Yerin memejamkan mata kemudian mulai menekan tombol yang berwarna hijau dimana fungsi nya adalah mulai menyalakan penyangga pesawat itu agar bisa segera terbang.

"Jung Yerin disini, dan saya siap mengoprasikan pesawat Uji Coba ini dengan seri 008-71. Tombol aktivasi akan segera saya hidupkan dalam hitungan 1, 2, Dan 3." Ujar yerin kemudian menekan tombol aktivasi di tangan kanan nya.

Seungcheol dan Jihoon dapat melihat atap ruangan dimana pesawat itu ditempati mulai terbuka. Pesawat yang yerin tumpangi mulai naik perlahan meninggalkan seungcheol dan jihoon.

Yerin menatap angka-angka koordinat dan juga titik dimana ia akan mengudara nantinya. Yerin menurunkan autopilot dan segera mengencangkan sabuk pengamannya. Pesawat itu mulai meluncur sangat cepat seperti kilatan cahaya!

Yerin merasakan mual hebat di perutnya, namun ia harus tahan karena hal itu memang lumrah jika kamu mulai naik ke permukaan paling tinggi.

Yerin dapat melihat permukaan atas bumi di pemandangan kaca depannya. dalam hati ia takjub namun ia harus segera mengoperasikan lagi pesawatnya secara manual agar tidak terjadi kerusakan di mesin pesawatnya.

"Jung Yerin disini, melaporkan bahwa pesawat uji coba dengan seri 008-71 sudah mulai mendarat di titik orbit 7,1-8,6 dengan jarak tempuh 50.000 km dari titik permukaan bumi. Laporan selesai."

"Baik Yerin laporan diterima. masukkan input ke mesin berwarna merah di depanmu. kemudian ketikkan 0,8-4,5,6-1. apakah dimengerti?" balas Jihoon.

Yerin yang mendengarkan langsung saja menginput kode yang diberikan Jihoon di operatornya. "sudah, lalu apa yang harus kulakukan?"

"tekanlah tombol enter disana dan aktifkan lagi mode autopilot. kau hanya cukup kembali ke ruang tidurmu dan melakukan perjalanan panjang mulai dari sekarang." Ujar Jihoon.

Setelah melakukan apa yang diperintah oleh Jihoon, Yerin mempersiapkan dirinya agar segera tidur untuk jangka waktu yang panjang. Karena sekarang tujuannya adalah ke Mars. Sehingga Yerin harus melakukan hibernasi selama 9 bulan lamanya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Yerin yang sudah mulai bersiap memasuki kantong tidurnya harus berhenti karena mendengar sistem error dari awak kabinnya. Dengan buru-buru Yerin berlari menuju awak kabin dan mulai memperbaiki sistem nya yang error.

"Jihoon, apakah kau disana?"

"..."

"Jihoon, dengan Yerin disini. apakah kau disana?"

Hampa. tak ada sautan yang yerin dengar dari operatornya. ia mulai menekan tombol-tombol yang ada di depannya secara acak karena mulai panik dengan sistem error yang tak kunjung mati.

Yerin hanya bisa pasrah sekarang, Kini pesawatnya menaiki kecepatan hingga angka yang tak bisa dinalar di otak. Titik koordinat pesawat ini sudah tidak beraturan, Yerin tahu bahwa dirinya mungkin tidak akan selamat dalam percobaan ini. Namun dia tetap mencoba memperbaiki sistemnya walaupun ia tahu, bahwa usahanya akan sia sia saja.

Pesawat yang dinaiki Yerin mulai terguncang luar biasa hingga Yerin pun terombang ambing tak karuan. Bahkan gaya gravitasi pun mulai bekerja baik di situasi seperti ini. Yerin pusing bukan main. karena barang-barang di sekitarnya benar-benar jatuh, tak ada yang beterbangan seperti yang kamu bayangkan ketika melihat para astronom yang sedang menjalankan aksinya saat di luar angkasa. Tak ada jalan lain sekarang, yang Yerin bisa lakukan sekarang ini hanya bisa pasrah, dan berdoa agar teman-temannya tahu. Bahwa dirinya tidak akan pernah balik lagi ke Bumi.

the universeKde žijí příběhy. Začni objevovat