I. experiment ; no one knows

38 3 0
                                    

ㅤㅤㅤ
Yerin menuliskan beberapa hasil uji lab yang ia kembangkan selama 3 tahun terakhir ini. pikirnya, hasil kerja kerasnya selama ini akan berhasil karena ia bisa melihat bahwa hal yang ia impikan dari semasa kecil nya mulai terealisasikan secara nyata di hadapannya!

alat yang begitu besar di balik kaca lab membuat tatapan yerin terus memandangnya takjub, hingga akhirnya harus teralihkan oleh suara rekan kerjanya ─seungcheol

"kamu yakin alat ini bisa bekerja?" tanya seungcheol sesaat setelah ia memasuki ruang laboratorium yang yerin tempati.

Yerin melepaskan kacamata nya kemudian duduk sambil menghela nafas, "Ya... itu semua harus kita lihat dulu kak. semoga saja uji coba yang akan dilakukan besok akan berhasil."

Seungcheol mengangguk sebagai tanda persetujuan dari teman rekan kerjanya itu. ia tahu, Yerin sangat bersusah payah di tahun ini untuk menyelesaikan alat impiannya. Jadi Seungcheol hanya berdoa untuk kelancaran uji coba yang akan yerin lakukan besok pagi hari.

Yerin kemudian berdiri dan memakai jaket anti dingin yang bertengger di lemari laboratorium nya. "kakak mau ikut ke dalam?" tanya yerin pada seungcheol.

"apakah boleh?" jawab seungcheol antusias. karena jujur saja seungcheol sangat penasaran dengan pesawat yang dibuat oleh juniornya itu.

"tentu saja! ayo kak, jangan lupa pakai jaketnya."

ㅤㅤㅤㅤ

Yerin dan Seungcheol memasuki ruangan yang memiliki suhu -40 derajat celcius. sehingga mereka harus memakai pakaian khusus agar tubuh mereka tetap aman dan hangat.

Mereka berdua menuruni lift kemudian keluar saat lift itu sampai di depan pesawat luar angkasa yang dibuat Yerin. Seungcheol terpaku karena ternyata pesawat ini sangat besar.

karena selama ini ia hanya menatap nya dari jendela laboratorium

"ini apa rin?" tanya seungcheol sambil menunjuk sebuah benda berbentuk persegi yang terpajang di pintu alat besar itu.

"Tanggal masuk ke dalam pesawat ini kak. Jadi alat ini akan mendata setiap manusia yang akan memasuki ruangan ini."

Yerin meletakkan telapak tangannya di atas alat tersebut, sehingga menghasilkan cahaya hijau yang menyisiri seluruh tubuhnya.

"Alat ini mendeteksi detak jantung kita, dan juga tanggal masuk nya. nih lihat kak, tertulis bahwa kita masuk ke ruangan ini tanggal 18 September tahun 2015."

Seungcheol mengangguk paham atas perkataan Yerin. ia mulai melihat-lihat lagi Alat yang ada di depannya dan terkagum saat melihat isi dalamnya.

"kamu sangat niat ya? apakah sulit saat kamu membuat alat ini rin?"

Yerin mengangguk lesu, "jelas sulit kak. butuh perhitungan dan rumus atom yang aku harus pelajari untuk membuat ini."

"kemudian jika berhasil, bagaimana cara mengembalikan nya lagi ke bumi rin?"

"kakak cukup tekan tombol merah di samping itu. kemudian ubahlah titik koordinat alat ini agar kembali ke bumi" tunjuk yerin pada sebuah tombol besar yang berada di luar alat tersebut beserta dengan peralatan komputer dan lainnya.

"jika menurut kakak ini tidak berhasil, kakak cukup menekan tombol itu dan mengubah titik koordinat nya. jadi kuharap kak, besok kamu bisa membantuku untuk memimpin uji coba ini ya?" tanya yerin sambil memohon

Seungcheol mengerutkan alisnya, tidak menyangka bahwa yerin akan menyuruhnya untuk memimpin uji coba besok.

"kenapa tidak kamu? kan kamu yang membuat proyek ini rin."

"Aku yang akan masuk dan melakukan uji coba nya kak. aku tidak ingin orang lain yang terluka jika alat itu gagal melaksanakan misi nya." jawab yerin sambil menatap alat yang ada di depannya ini.

"─jika pesawat ini berhasil, ini akan menjadi proyek pertamaku yang akan ku kenalkan ke seluruh dunia. Alat yang dapat membuatmu tertidur di luar angkasa untuk jangka waktu yang panjang." sambung yerin.

"namun alat ini akan benar-benar berhenti dan kembali jika aku tekan tombol itu kan? ya jika saja uji coba ini memiliki plan lain yang terlihat buruk" tanya seungcheol ragu-ragu.

Yerin mengangguk dan menatap seungcheol yakin, "aku sudah memperhitungkannya kak. jadi jangan khawatir. kau akan dipandu dengan Jihoon juga."

the universeWhere stories live. Discover now