11;

19 5 0
                                    

Hari ini tak cukup melelehkan untuk Arden. Tugasnya tak terlalu banyak hanya beberapa tugas harian dan persiapan untuk ujian nanti. Dan untuk hari ini juga Arden tak banyak bicara di sekolah hanya membaca buku dan tidur.

Tapi berbeda dengan Satriyo yang bolos pelajaran demi bisa berduaan dengan kekasihnya. Leoynar. Sudah 2 pelajaran Satriyo bolos tapi Arden tak mempedulikan bahkan sesuka anak itu saja mau berbuat apa.

Sedangkan Melisa? Ia sibuk dengan menulis, entah apa itu. Tapi dari lubuk hati, Melisa ingin sekali berbicara dengan Arden entah membahas sesuatu yang gak jelas.

Padahal tadi pagi Melisa tau kalo Arden bukan sekali tipe manusia humoris tapi ternyata itu salah. Arden tipe orang pelawak. Bahkan saat ia melihat Arden tertawa dengan teman temannya, hati Melisa seketika meleleh dengan senyumnya.

Memang si Arden pagi ini hanya terdiam tapi salah satu temannya mengajak bergurau tapi pikir Melisa mungkin itu tak akan di balas oleh Arden ternyata ia salah. Arden bahkan membuat satu kelas tertawa terbahak-bahak dengan balasannya.

Tapi setelah siang lewat Arden lebih banyak diam. Sampai sampai lelaki itu tertidur sekitar 1 jam lebih. Melisa gak punya teman walau banyak sekali yang mengajak ia berbicara tapi Melisa tak ingin. Aneh bukan? '-'



_ _ _ _ _ _ _ _ _



" Okey baik cukup sekian pelajaran kita hari ini jangan lupa sampai rumah di pelajari karena semua tadi akan keluar ketika ujian nanti" tukas lelaki tua berkacamata sambil merapikan bukunya, yang di iyakan oleh siswa kelas.

Ini pelajaran terakhir tapi Melisa belum saja berbicara dengan Arden. Ia sangat gemas karena takut berbicara dengan lelaki itu tapi ia sangat pingin. Aneh kan:)

Kalo pingin tau Melisa tidak tau namanya siapa. Karena tadi pada saat di absen oleh guru dirinya masih tertidur yang sempat dibangunkan oleh teman sebelah. Nama Arden sudah terlewat jadi iya tidak tau siapa lelaki itu.

Karena keinginannya membuat ia kepikiran jadi Melisa punya ide agar bisa berbicara dengan lelaki itu.

Brukkk!

"Ehh maaf maaf gak sengaja tadi...beneran maaf yaa" Melisa berlagak bersalah karena tidak sengaja menyenggol cukup keras pada Arden.

"Ahh gak apa apa santay aja" jawab Arden seadanya sambil membereskan berantakan buku buku yang jatuh di lantai. Sambil di banti Melisa, upss.

"Aduhh maaf banget lohh" akting Melisa benar benar membuat Arden percaya. Sampai rasanya ia ingin sekali berteriak.

" Oh ya... kenalin gw Melisa" kali ini ia memberanikan diri untuk berkenalan dengan lelaki yang ia tuju. Tangannya terulur berharap laki itu menyapa nya.

Tapi Arden hanya menatap tangan itu. Bukan apa, Arden tak terlalu suka bencengkrama dengan gadis lain kecuali Ajeng.

"Gw Arden, salam kenal" Arden menjawab pertanyaan itu tapi tidak dengan tangan yang di ulur oleh Melisa.

"Arden? Nama yang cukup bagus"

Karena Arden tipe orang yang cuek kepada perempuan dengan cepat ia meninggalkan Melisa di kelas sendiri. Melisa yang mengetahui tangannya tak di balas membuat ia cukup kecewa.

Ia masih terdiam di kelas yang kini sudah sepi. Melisa entah kenapa memikirkan laki laki itu. Padahal dari sifatnya saja sudah terlihat jelas bahwa dia bukan tipe laki-laki sembarangan ataupun yang suka dengan perempuan perempuan murahan seperti dirinya.

"Kira kira siapa ya, perempuan yang ia maksud tadi pagi?"




































Ayo dong...masak baca elit vote sulit hehe untuk kedepannya bakal sering up sebelum ujian jadi jangan lupa komen and vote yaa💋



Arden Bagaswarha Where stories live. Discover now