Bab 8b - Boulevard of Broken Heart‎

0 1 0
                                    

Setelah meninggalkan Maya di kafe, Sam merasa seperti hancur berkeping-keping. Langkahnya terasa berat, dan pikirannya terus memutar ulang kata-kata Maya dalam benaknya. Bagaimana mungkin dia tidak mengetahui hal tersebut? Mengapa Maya memilih untuk menyembunyikan rahasia tersebut?

Sam berjalan tanpa tujuan di jalan-jalan kota yang ramai, namun hatinya terasa sepi dan kosong. Setiap langkahnya terasa seperti beban yang semakin berat, dan ketidakpastian merajalela di dalam dirinya. Di sela-sela kerumunan orang, ia merasa terisolasi dalam keputusasaan yang gelap.

Tiba-tiba, hujan mulai turun dengan lebatnya, membasahi jalan-jalan kota. Sam memutuskan untuk mencari perlindungan di sebuah halte bus, membiarkan air hujan membasahi setiap helai rambutnya. Di bawah redupnya lampu jalanan, ia membiarkan dirinya tenggelam dalam kekalutan pikiran dan perasaan yang tak terlukiskan.

Berjam-jam berlalu hingga hampir dini hari, tetapi Sam masih tetap berada di halte bus, terpaku dalam kebimbangan yang tak kunjung berakhir. Hingga akhirnya, dengan hati yang berat, ia mengeluarkan ponselnya dan menulis pesan singkat kepada Maya.

"Saya butuh waktu untuk merenungkan semua ini. Kita perlu berbicara ketika pikiran saya lebih jernih. - Sam."

Dengan perasaan campur aduk, Sam mengirim pesan tersebut dan menutup ponselnya dengan erat. Hatinya masih penuh dengan kebingungan dan keraguan, tetapi dalam kekacauan tersebut, ada keputusan yang harus diambil.

Namun, sebelum Sam bisa merenungkan lebih jauh, terdengar suara keras yang memecah kesunyian malam. Sam menoleh ke arah suara itu dan melihat lampu kendaraan yang berkedip-kedip, suara rem mendadak menggema. Dan sebelum ia sempat bereaksi, sebuah benturan keras terasa, dunianya berputar, dan segalanya menjadi gelap.

𝕊𝕖𝕣𝕖𝕟𝕕𝕚𝕡𝕚𝕥𝕪Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon