[Name] hanya tersenyum tipis sembari melihat bayi dino dihadapannya mengomel, "Oh ya?"

"Ya! Dan kamu mengabaikan―"

Boboiboy terdiam karena afeksi yang diberikan oleh [Name]. Gadis itu berlalu ke dalam ruangan setelah memberikan sentuhan sederhana sebanyak tiga kali pada hidung Boboiboy sembari mengatakan, 'Dino Dino Dinosaurus.'

Gadis itu berhenti di dalam dan menyalakan lampu. Dia berbalik ke arah Boboiboy dan melambaikan tangan sebagai tanda agar dia masuk membawa bola kekuatannya.

Oh astaga. Apakah gadis itu baru saja mempermalukan dirinya!? Mengapa terasa panas di sini!?

"Kamu pikir kamu akan kupeluk?"

Boboiboy ngambek. Pokoknya bete sama [Name]. Rasanya mau ngamuk aja, tapi tahu kalau [Name] nggak bakalan mau juga bujuk dia sampai mau. [Name] terkekeh.

"Aku minta maaf."

Tak ada jawaban, [Name] kembali mencoba. "Oboi? [Name] minta maaf, ya?"

Panggilan kekanakan itu kembali dan membuat Boboiboy luluh begitu saja. Helaan napas keluar dari bibir pemuda itu, "Iya. Oboi maafkan."

[Name] mengangguk. Wajah datarnya kemudian menatap ke arah koordinat dimana Boboiboy sekarang, "Sudah hampir sampai di bumi?"

Boboiboy mengangguk, "Iya. Kamu nggak mau kesini? Sekalian ketemu lagi sama tok Abah."

Gadis itu nampak menggeleng menolak, "Belum. Tapi nanti aku usahakan bakalan kesana." Mata lentiknya melirik ke arah tumpukan kertas.

"Dasar pekerja keras," ejek Boboiboy.

Gadis yang diejek tidak merasa marah. Boboiboy khawatir kepadanya, dan [Name] merasa bangga karena masih bekerja di saat Boboiboy diberikan jatah libur. Merupakan suatu kebanggan bagi [Name] sebagai anak yang ingin melampaui sosok superhero itu.

"[Name]?"

Yang dipanggil kembali berdeham.

Boboiboy tersenyum melihat hologram yang cukup datar itu. Boboiboy menyentuh bagian pipinya dan berlagak seperti akan menarik-narik pipi gadis itu dengan gemas. Hologramnya agak kacau, "Kenapa?"

"Kamu dari dulu lucu, ya?"

Gadis itu terdiam kemudian mengangguk, "Tentu saja."

─────────ㅤ✮ㅤ─────────

Kembali pada realita, gadis bernama [Name] itu hanya menghela napas setelah mengakhiri panggilannya bersama Boboiboy. Data yang dikirimkan oleh BELL membuat dirinya terkejut karena detak jantung pemuda itu begitu cepat.

[Name] kemudian mengerjakan beberapa tumpukan kertas yang dikirim oleh Vero kepadanya. Dirinya terlihat harus lembur karena ini. Jadinya, [Name] sudah menyiapkan satu cup kopi di samping.

"Menarik sekali."

Cintai pekerjaanmu, maka kamu akan bisa menemukan kesenangan dalam bekerja. [Name] membuktikan itu dimana saat ini, dia memeriksa kerangka dasar dari pembuatan pesawat luar angkasa milik perusahaan Saro.

Dengan senyuman profesional tersungging di bibir, [Name] mengerjakan semuanya dengan semangat. Tak memperdulikan seberapa lama waktu berjalan, dan juga seberapa lama dia duduk di kursi putar.

Tak ada rasa penat, melihat mesin-mesin yang dikombinasikan dalam satu kesatuan membuat [Name] kenyang visual. Gadis itu bersemangat mengerjakan setumpuk proyek yang dikirimkan oleh Vero untuk dikerjakan selama seminggu kedepan.

Iridescent ꒰ continued ꒱Onde histórias criam vida. Descubra agora