cage

41 4 4
                                    

∆∆∆
Thorn yang mulai sadar
-------

.
.
.
_______

.

Solar membelalakkan matanya, ia tau Halilintar tak berbohong. Entah kenapa perasaannya jadi campur aduk. Padahal ia tau, kalau memang sedang ada penyusup di dimensi ini. Bahkan sebagian dari data dan keterangan mengenainya juga sudah ia dapat. Seharusnya ia tak setakut ini.

Keduanya diam sesaat, Halilintar tak memberikan reaksi yang cukup ketika Solar menunduk dan terlihat sedikit takut dan khawatir.

"Ya, itu berarti si penyusup itu, kan?"

Keduanya terkejut, Thorn muncul tiba-tiba. Dan, Hei!!! Dari mana ia tau itu?!.

"T- Thorn?".

"Whoops! Tak usah terlalu terkejut begitu, Solar".

"Solar?" Batinnya. Tak biasanya Thorn memanggil namanya begitu, kecuali disaat yang serius.

Thorn mempunyai kebiasaan memanggil seseorang dengan "nickname" yang ia berikan. Memanggil Solar dengan sebutan Sunny atau Sunshine, contohnya.

"Dari mana kau tau itu?!". Halilintar menatapnya tajam.

"Dari kau sendiri~"

"Aku tak memberi taumu".

"Iyyaaa. Kamu memang tak memberi tau ku. Aku dengar sedikit waktu kamu berbicara dengan Gempa".

Ah, lagi. "Gempa".

"Dan, dikarenakan perasaanku mengatakan, kamu tak meberi tau semuanya pada Gempa, jadi aku putuskan untuk kemari. Tapi malah aku mendapati kalian berdua sedang berdebat". Sambungnya, dan diakhiri dengan helaan nafas ringan.

"Seberapa banyak yang kamu tau, Thorn?". Solar ikut angkat suara.

"Hm... Nggak banyak sih, makannya aku kemari untuk menanyakannya lebih banyak!". Jawabnya santai.

Halilintar mengangkat satu alisnya mengerti. Sementara Solar masih mematung melihat Thorn bertingkah lebih serius. Tak biasanya Thorn mau menyelidiki sesuatu, anak itu biasanya hanya mau main saja.

"Seperti detail dari si penyusup, dan apa saja yang sudah kalian berdua lakukan". Lanjutnya bergumam, sambil memandang tajam Halilintar.

Oh, tatapan itu membuat Halilintar menjadi sedikit risih.

"Ada apa?". Tanya Halilintar, yang merasa tatapan Thorn agak tak seperti biasa.

"Apa ya kira-kira?~ lagipun, kau juga takkan mengatakannya kan Hali~ tentang apa yang sudah terjadi padamu..."
"Ah, dan juga kau begitu kan? Solar?"

"Hah??". Solar mengernyitkan alisnya. Ucapan Thorn sama sekali tak ada yang jelas.

"Intinya, kalian berdua sama saja".

Apa lagi yang ia bicarakan?!

"Thorn. Serius. Apa yang terjadi? Kau aneh". Halilintar menatapnya tajam, dengan tatapan bingung, alis yang tertekuk dan seakan berkata "apa-apaan ini?!".

"A-"

"Gaada apa-apa kok~ aku tetap Thornie yang menggemaskan!". Ucapnya memotong, sambil meletakkan kedua telapak tangannya di kedua pipinya, membuat dirinya terlihat imut.

Solar dan Halilintar hanya saling lirik, tak memberikan komentar apapun. Jujur, ini tak menjawab pertanyaan Halilintar.

"Ah, sudah lupakan". Ia mengibas-ibaskan tangannya.
"Oh iya! Sunny, sebaiknya kamu segera istirahat di ruanganmu! Aku mau berbicara dengan Hali sebentar".

TRIAL : rebellion of chaos (AU: Infected, Origin, Seprated, Kingdom, Spirit, DB)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin