"Kapan gue bisa bertarung langsung sama Brian" tanya Kenzie

"Gak semudah itu Ken, kelas satu pun belum lo kuasai semuanya, setelah itu ada anggota Deluxe yang di pimpin langsung oleh Brian, isinya orang-orang yang berpengaruh semua"

"Dan untuk di kelas 1-5 lo perlu berhati-hati" imbuh nya

"Kenapa lo sekarang peduli" tanya Kenzie

"Sekarang gue di pihak lo, setelah semalam gue merenung tentang apa yang gue lakukan selama ini tuh salah, gue juga berpikir untuk menyelesaikan ini semua" ucap Leon tulus, di susul anggukan oleh Arlan

"Lo gimana" tanya Arlan pada Chandra

"Gue sih ngikut aja, kalua sekarang harus begini ya gimana lagi"

"Bagus kalo gitu, tapi gue gak akan terlalu jauh melibatkan kalian dalam hal ini" final Kenzie

Sementara itu di sebuah gudang olah raga, ada tiga orang murid yang tengah berdiskusi, "gue saksi mata yang lihat gimana anak baru itu ngehajar si Arthur, kita semua tau dia lebih unggul dari Leon dan juga Chandra, tapi setelah tadi gue liat sendiri, gue yakin tu orang bukan sembarang"

"Tapi apa maksud dia, kenapa semua nya di embat"

"Mungkin dia mau nguasai semua kelas satu" sementara itu satu orang terus saja menyimak pembicaraan dua orang yang ada ada di hadapan nya ini

"Menurut lo gimana" tanya nya

"Gue belum liat langsung gimana orang nya, jadi gue gak bisa nebak gimana kekuatan orang itu"

"Apa kita aliansi aja tiga kelas" celetuk salah satu nya

"Lo yang bener aja anjing, tiga kelas aja udah dia kuasain, kalaupun kita bersatu, yang ada si Leon juga bakal ikutan"

"Cih lo berdua banyak bacot aja gak ada aksi, sekarang dimana murid barunya"

Aland Vincent

Pemimpin kelas 1-5, mungkin bisa di bilang rajanya kelas satu, dia tidak terlalu banyak bicara, asalkan ada uang dia jalan, Aland merupakan preman bayaran juga di luaran sekolah, dia kerap kali mendapatkan tawaran untuk membunuh orang, tapi tak Aland lakukan, dia hanya sedikit menggertak dan memberikan sedikit pelajaran.

"Lo yakin bakal lawan tu murid baru"

Alden Chaiden

Pemimpin kelas 1-3, tidak banyak orang yang tahu dia sebenarnya licik, selalu bermain di balik layar, hanya mengandalkan kekuatan orang lain

"Gimana kalo kita bantu"

David Avram

Pemimpin kelas 1-4 yang paling lemah di antara semua pemimpin kelas 1, bahkan uang hasil pungutan nya pun harus ia bagi kembali dengan Aland pemimpin dari kelas 1-5, supaya dia masih bisa meminta perlindungan untuknya sendiri

"Tapi kata gue sih mending kita lawan aja" ucap Alden

"Lo berdua tunggu aja di sini, nanti juga bakal dapet kabar kalo gue menang lawan tu murid baru" ucap Aland dengan pede nya

"Kalo lo mampus kelas lo yang bakal gue kuasai Aland, gue tau kekuatan murid baru itu pasti jauh di atas lo, dan gue cuman perlu deketin tu murid baru buat jadi bekingan gue" batin Alden tersenyum licik

"Mending jangan sekarang Lan, kita tunggu besok aja" cegah Alden saat Aland akan beranjak

"Maksud gue gini Lan, kalo kita lawan sekarang yang ada murid-murid lain nanti gak ada yang percaya kalo lo menang, karena kan bentar lagi bel masuk" tutur Alden

THE REAL LESSONWhere stories live. Discover now