Hurt

829 113 21
                                    

Apakah kau masih ingat aku, yang mudah terluka, mudah menangis, mudah marah? Aku masih seperti itu, aku masih sama.

.

Seorang dokter muda dengan rambutnya yang hitam legam terlihat menerawang di sela selangkangan seorang wanita berhelaian merah muda yang tengah bernapas terengah-engah dengan keringat yang membasahi seluruh wajahnya yang cantik.

"Nah, mengejanlah kuat-kuat," kata Shizune—sang dokter, kepada wanita musim semi itu, "selanjutnya alam yang menyelesaikan."

.

Aku ingin tahu bagaimana kau

ketika melihatku seperti ini,

.

Wanita merah muda itu tersenyum ketika rasa sakit yang pertama mulai melanda kewanitaannya.

Bayinya akan segera lahir. Bayi ini akan punya nama. Ia akan membuat orang itu—Uchiha Sasuke, mengenali anaknya.

.

Meski pun dengan mudahnya kau menyuruhku pergi menjauh, aku tahu aku tidak akan mudah melupakanmu. Jika kau melihatku, masih sama, masih seperti ini … kau bisa memanggilku orang bodoh.

.

Persalinan semakin maju. Jam demi jam berlalu. Beberapa tetangga apartemen masuk ingin melihat, namun mereka segera diusir oleh Tsunade.

"Ini urusan pribadi," ucap Shizune kepadanya, "antara kau, Tuhan dan entah setan mana yang membuat kau repot begini."

"Bayiku … seorang putri atau putra?" ia bertanya di sela napasnya yang tersengal.

Shizune tersenyum dan menyeka dahi lebar wanita itu dengan lap basah. "Begitu kelihatan, akan kuberi tahu. Nah! Sekarang mengejanlah … yang kuat! Terus! Lebih kuat lagi!"

.

Aku menginginkanmu, namun satu hal yang perlu kau tahu, aku masih terluka dan sakit hati.

.

Kontraksinya semakin dekat. Sakit luar biasa bagai merobek tubuhnya. Oh, Tuhan ada yang tidak beres. Pikirnya.

"Ayo, mengejanlah lagi!" ucap Shizune. Mendadak suaranya bernada ketakutan. "Oh, bayinya melintang," seru dokter itu. "Aku tak bisa mengeluarkannya!"

Melalui kabut merah, ia melihat Shizune membungkuk—memutar perutnya. Mendadak segalanya hilang. Rasa sakit pun tak ada lagi. Ia melayang‐layang di ruang hampa. Ada cahaya terang di ujung terowongan. Di sana ada orang memanggilnya. Itu … Sasuke?

'Aku di sini, Sakura. Kau akan memberikanku seorang putri yang cantik. Ayo, berjuanglah. Demi putri kita.'

Sasuke kembali kepadanya. Benarkah? Ia tak lagi membenci Sasuke. Ia tahu, ia tak pernah benar-benar membenci lelaki itu.

AND ONE ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt