Prolog

18 0 0
                                    

SEMESTA 512.7, TAHUN 1919 BULAN 8 HARI 22, Pl.Bm.Sabbatum

Aku menarik nafas ku dalam-dalam sesaat setelah sadar dari tidurku. Bau tanah masuk ke apartemen kosong tempatku beristirahat. Diikuti suara mesin-mesin tua yang sedang mengangkut sampah. Masih gelap, namun cahaya matahari tumpah lewat jendela bolong itu. Aku beranjak duduk. Meregangkan pinggang ku yang kaku. Lantas berdiri untuk melanjutkan hari yang baru, atau ku sebut hari yang telah ada.

Kubuka pintu apartemen itu dengan mudah, itu sudah sangat tua dan kehilangan sistem keamanannya. Tidak ada yang tinggal di apartemen ini, seluruh gedung kosong dan rongsok. Lantai pualam terlihat kotor. Sisa jejak langkah kaki ku semalam masih teronggok jelas. Aku mengikutinya untuk mencari jalan keluar. Melewati lorong tembok yang kebanyakan bolong-bolong dan sebagian besar telah roboh.

Tidak hanya apartemen ini, namun seluruh kota terlihat kosong dan telah ditinggal lama para penduduk. Seluruh fasilitas di penjuru kota rusak, kotor, dan telah lama mati. 2 atau 3 mobil-robot pembersih, patroli, dan pengangkut sampah terkadang terlihat mengelilingi kota. Entah siapa yang mereka layani, yang pasti jalanan disana masih sangat bersih dan layak digunakan karena robot-robot itu. Melihat tulisan di aspal jalanan, sekarang aku tahu, kota ini bernama Sabbatum.

Setelah sukses menjalankan misi ku di ibukota Istum, aku melompat asal ke kota ini. Konsil Keamanan Kota mencariku seharian kemarin, namun mereka tak akan menemukanku di sini. Mengapa mereka mencariku? Karena banda ini telah ku curi dari mereka. Banda Batang Tiga.

Bagi negara ini, bahkan semesta ini, banda Batang Tiga hanyalah sebuah artefak, arca, atau peninggalan sejarah kuno. Namun dalam skala multi semesta, benda ini terlalu penting untuk hanya dilindungi di dalam brankas besi 15 senti dengan kata sandi.

Oiya, maafkan aku jika tiba tiba bercerita begini tanpa mengenalkan diriku. Namaku Hans Gostr. Umurku saat ini 22 tahun, atau 195.637 jam karena jam biologis di otak ku tidak lagi mengenal hari atau tahun. Tempat asalku jauh dari sini, jauh dari semesta ini. Mengapa demikian? Karena aku lahir dengan bakat istimewa.

Yah, sejauh apapun aku pergi, tidak menjadi masalah sih. Aku selalu bisa pulang. Dengan bakat istimewaku ini, aku tidak pernah tersesat di tempat terjauh, tidak pernah takut di tempat terasing, tidak pernah terlambat berangkat atau pergi, tidak pernah bosan akan tempat yang dapat ku tuju, tidak perlu biaya besar untuk berlibur. Selagi ingat, aku akan pulang.

Pulang dalam definisiku adalah pergi ke semesta, waktu, dan planet yang sesuai dengan tempat fasilitas kami berada. Pergi ke semesta utama, dimana waktu selalu berjalan linear, bahkan jika aku berkelana kemanapun selama apapun. Bahkan jika aku kehilangan bakat spesial ku ditengah perjalanan, semesta utama tetap berada di posisi absolute present.

Saatnya pulang. Aku tidak betah disini.


Lompatan surgawi! Semesta 666. 2023 Agustus 20. Bumi, fasilitas Spawn.corp.

ZING,,,WHOOP!

SPLASH!

BRAK! BUK! PRANG!


Aku telah tiba di bumi utama. Tepatnya tiba di ruang laboratorium pribadi milik seorang profesor yang bekerja di Spawn Corporation. Atau lebih tepatnya lagi, tiba di atas vas bunga teknologi mutakhir yang harganya cukup mahal. Dan aku telah merusaknya, sungguh sial.

"Astaga-naga!" Seru seseorang. Ia terkejut karena aku tiba-tiba saja muncul.

"Ini sudah ke-12 kalinya kau muncul di tempat ini dan merusak properti ku! Tak bisakah kau pergi mencari hobi lain selain menerobos ke sini?"

"Aduh...Eh, maaf prof. Aku buru-buru hendak memberikan ini."

"Buru-buru alam ghaib! 12 ribu Au hutangmu dan kau hanya berkata maaf? Berikan itu padaku."

"Aku menemukan ini di Silenta variasi 7, peradaban mereka tak cukup maju untuk melindungi benda ini." Sebutku sambil membersihkan pakaianku dari pecahan vas bunga.

Benda itu berbentuk guci kecil yang kedua ujungnya dipilin 3 alur menjadi kaki-kaki. Di sekujur permukaan luarnya terdapat motif berwarna merah, entah apa bentuk motifnya. Dahulu di Silenta-7, ini digunakan sebagai wadah abu raja-raja yang telah mati. Sebelum akhirnya Tuhan memutuskan untuk mengubah benda ini menjadi banda yang hebat. Banda yang bisa menghapus suatu fakta dan mengubah realita semesta.

Perusahaan kami seringkali membawa pulang banda-banda dari banyak semesta untuk diteliti ataupun diamankan. Beberapa diambil dari orang-orang tak bertanggungjawab yang menyalahgunakannya, beberapa lagi diambil paksa demi kestabilan klaster. Seperti yang dilakukan hans.

"Banda ini...hendak kita apakan prof?"

"Sabarlah sedikit, astaga. Aku sedang berpikir."

Ia adalah profesor Josef Tod. Akademisi jenius di fasilitas kami yang bertanggung jawab atas penelitian banda-banda golongan berbahaya. Ia selalu serius setiap saat. Karena ia tahu, jika ia kehilangan fokus sedikit saja, nasib beberapa semesta lah yang mungkin dipertaruhkan.

Profesor Josef mengambil suatu alat dari lemari kerjanya. Alat itu berbentuk seperti termometer inframerah yang kukenal. Ia mengarahkan alat itu ke banda Batang Tiga.

Alat itu mengedipkan lampu berwarna kuning. Menandakan dalam 100 tahun kedepan, atau 100 tahun kebelakang, banda ini telah dioperasikan cukup sering oleh seseorang atau sesuatu, andai Hans tidak mengambilnya dari Silenta-7.

"Ini masih hangat. Seseorang dari Silenta-7, entah dari tahun berapa, baru saja menggunakannya." Sebut pria tua itu.

"Tapi, siapa pelakunya...prof?"

"Mana kutahu. Bukan aku yang memiliki teknik melompat ruang, waktu, dan semesta kan?" Profesor Josef mendengus

"Aduh, jangan begitu dong prof. Masak aku harus kembali lagi kesana, mengelilingi waktu dan tempat seperti orang yang tidak punya pekerjaan, di semesta entah berantah?"

"Tapi kau digaji untuk melakukan itu! Heh?"

"Eh, iya juga sih, tapi prof, aku baru saja semalaman tidur di lantai kotor yang sangat tidak nyaman. Yeah kau tau, kota tak berpenghuni, apartemen kosong yang hampir rubuh. Semua itu tidak menyenangkan. Aku butuh tidur siang di kasur ku." Sebut Hans dengan wajah memelas.

"Lantas siapa yang akan menangkap pelakunya? Kita tidak bisa membiarkan sebuah pengetahuan umum terhapus begitu saja tanpa kita bertindak, sedangkan manusia di sana tidak mengetahui apa-apa."

"Baik-baik prof...akan kulakukan besok. Aku akan pergi meminta Fina untuk membuat laporan bahwa BBT telah ditemukan."

"Astaga tak bisakah kau lakukan segera? Kau mengetahui masalahnya dan kau mempunyai solusinya. Tunda sedikit lagi dan satu klaster dapat runtuh!"

"Aduh, prof. Tanpa laporan itu aku tidak akan diberi gaji tambahan, hanya gaji pokok. Nanti kalau hutangku tidak lunas kan repot. Lagipula pelaku dan waktunya tidak akan kemana, tetap ada di Silenta-7."

"Baiklah terserah. Jika terjadi sesuatu pada klaster itu, aku tahu siapa yang harus bertanggung jawab. Juga jangan lupa membayar hutangmu hei!" Profesor Josef mendengus lagi. Hans berlari kecil menuju pintu keluar untuk kabur. Dari balik pintu ia berkata;

"Sampai jumpa prof!"


Bersambung...


-Revisi 1: 27/4/2024

SPAWN【Domain Silenta】Donde viven las historias. Descúbrelo ahora