"Ah males ah, cocok menurut kalian, menurut gue enggak. Udah ya, bisa nggak sehari aja gue nggak denger nama Ace?",. Tanya Alexa malas.

Melanie dan Jessy menggeleng kompak,. "Nggak Bisa",. Jawab Jessy.
"Lagian lo yakin gak bisa suka sama Ace? Jangan buat lo jilat ludah lo sendiri kayak abang lo",. Ejek Melanie.

Alexa mengerutkan alisnya,. "Maksudnya?"

"Yah, kisah cinta Bang Ben dan Kak Aluna, udah terkenal kalau abang lo dulu nolak Kak Aluna sekarang dia yang cinta mati. Jangan sampek itu juga berlaku buat lo",. Jelas Melanie pada Alexa.

Alexa mendengus, lalu matanya menatap lurus kedepan,. "Gue nggak tau, yang jelas untuk sekarang gue nggak mau cari cowok",. Jelas Alexa. Selain itu dia menerawang, setelah kencan paksaan dengan Ace kemarin dia dapat simpulkan kalau kisah hidup Ace tidak se sederhana itu.

Dari luar Ace terihat humoris, dari dalam Alexa seperti merasakan kalau Ace memiliki banyak teka-teki yang harus dipecahkan. Dan Alexa memilih menghindar dari teka-teki itu.

Bel masuk berdering nyaring, tepat beberapa menit setelah itu, guru matematika itu masuk dengan seseorang di belakang nya. Satu cowok blasteran, membuat kelas Alexa seketika ricuh.

"Selamat Pagi Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kalian",. Ucap Pak Haki, guru matematika berkepala botak itu kepada murid barunya.

"Dylan Nicholas Handler, From Seatle",. Kata siswa itu dingin.

Hawa dingin seketika langsung merasuki kelas itu, suasana yang semula ricuh berubah senyap saat melihat siswa bermata savir itu memperkenalkan diri. Begitu juga dengan Alexa, bahkan Jessy dan Melanie yang notebennya suka mengkritik itu seketika diam tanpa komentar.

"Baik, kamu bisa duduk di kursi kosong yang ada disana duduk di belakang Alexa ya",

*******************

Alexa baru saja keluar dari kelas saat mata pelajaran Biologi selesai. Ia bersama dengan Jessy berjalan menuju kantin karena memang Melanie sedang ada urusan bersama guru biologi melakukan ujian susulan.

"Penuh banget kantin",. Decak Jessy malas saat melihat situasi kantin yang ramai seperti biasanya di jam istirahat.

Alexa mendengus malas, " student mart aja yuk",. Dan selanjutnya mereka berdua pergi ke swalayan siswa bersama. Tapi ternyata sama, bahkan sangat penuh tidak seperti biasanya.

"Tumben banget juga penuh gini",. Kata Jessy.

Alexa mendengus kesal,. "Nggak papa udah, yuk",. Kata Alexa. Setelah itu mereka berdua mengantri bersama bahkam tak jarang mereka berdua juga diserobot orang, sampai-sampai kini Alexa terhimpit di tembok.

"Aduuuh",. Kata Alexa saat kepalanya nyaris terbentur tembok, tapi sebelum benturan itu terjadi ia lebih terkejut saat seseorang datang menahan dirinya di antara himpitan para siswa yang sedang mengantre.

Alexa mendongak, ia melihat pria jangkung berdiri di hadapannya dengan memejamkan mata. Tangan Dylan menyangga tembok dengan Alexa diantara kedua tangannya. Tanpa sepatah kata, Dylan menarik tanga Alexa dan membuka kan jalan untuk ia segera ke kasir.

"Eeeh",. Alexa sedikit bingunh saat Dylan menarik tangannya, Setelah itu Alexa menoleh ke belakang, dan selanjutnya Dylan pergi melewati gerombolan manusia meninggalkan Alexa yang masih memandangnya heran.

Alexa dan Jessy berjalan bersama, lali tatapan Jessy berhenti pada seorang laki-laki yang duduk sambil membaca buku dengan airpods yang menempel di kedua telinganya.
"Tuh cowok misterius banget ga sih menurut lo Lex?", tanya Jessy berbisiki pada Alexa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

VANILA ACEWhere stories live. Discover now