"Oke, Sekarang kau istirahat saja disini sampai tenang"

Doyoung bernapas lega, semoga saja dia aman bersama taeyong, Masa bodo dengan jaehyun juga rose dan orang tuanya, doyoung cape, dia sudah cukup stres dengan kejadian hari ini.

"Kau bisa antarkan aku pulang saja, ke rumah orang tua ku" pinta doyoung kepada pria dewasa di depannya yang kini mengeryit kan alisnya heran.

"Aku tidak percaya padamu sepenuhnya, jadi lebih baik aku pulang saja sekarang." Jelas doyoung dia masih sedikit ragu dengan taeyong secara taeyong itukan orang kepercayaan jaehyun bisa saja dia memberitahu jaehyun.

Biarlah dia pulang kerumahnya dengan yonna, ibunya kecewa dan tidak itu bisa menjadi urusan belakangan.

Taeyong yang mengerti tanpa pikir panjang langsung mengiyakan pemuda kelinci yang tengah hamil, ingin melarang pun percuma itukan bukan hak nya. Setelah itu taeyong mengantarkannya kerumah yonna.
.
.
.

Doyoung menatap rumah sederhana yang dia tempati bersama mamanya, yonna, Masih sama setelah 4 bulan dia tinggalkan rumah ini nampak sepi. yaa karna memang yonba hanya memiliki satu anak saja.

Doyoung menoleh kepada taeyong yang sedang berdiri disebelahnya, pria tampan itu ikut keluar dari mobil. Doyoung kira taeyong akan langsung pergi.

"Terima kasih, kau boleh pergi sekarang"

"Tidak, aku harus memastikan kau baik-baik saja"

Taeyong menolak tentu saja, dia merasa punya kewajiban untuk menjaga si pemuda hamil dari sesuatu yang tidak di inginkan. Bisa habis dia oleh jung jaehyun kalau sampai pemuda kesayangan sahabatnya itu kenapa-kenapa.

Si kelinci menghela napas. bodo amat lah dengan si sipit, doyoung membuka gerbang rumahnya dan terdengar decitan dari besi yang bergesekan.

Doyoung berjalan perlahan dengan jantung yang berdetak dengan cepat, saat sudah di depan pintu utama dia tampak ragu untuk mengetuk. Seketika terbesit pikiran untuk kabur lagi tapi doyoung sudah cape, dia terus kabur-kaburan seperti seorang pengedar narkoba padahal doyoung hanya hamil.

Tok..tok

Dengan keberaniannya akhirnya doyoung mengetuk pintu itu, dalam hati dia berdoa semoga yonna tidak ada di rumah.

"Tunggu sebentar!!"

Terdengar sahutan dari dalam membuat cemas. Itu suara yonna. Suara yang renjun rindukan 4 bulan ini renjun tak kuasa menitikan air matanya saat pintu terbuka dan langsung menampilkan wajah ibunya yang tirus serta pucat. Apakah mamanya sakit??.

"Doy--"

"Emma"

Doyoung langsung menghampur memeluk yonna. dia sungguh merindukan wanita yang telah melahirkanya ini.

"Doyoung hiks...sayang kamu kemana aja nak ?? Emma sangat khawatir"

Yonna memeluk anaknya yang tidak ada kabar selama 4 bulan. Dia sangat khawatir kepada putra tunggalnya. Saat dia memeluk doyoung lebih erat lagi, dia merasakan sesuatu yang janggal dengan tubuh anaknya.

Yonna melepaskan pelukannya dan menatap doyoung yang nambak berisi kedua pipinya semakin gembil dan perutnya yang nambak menonjol. Tidak jangan bilang anaknya ini tengah mengandung?.

"Doyoung kau??"

Doyoung menatap yonna dengan berlinang air mata mengerti apa yang ada di pikiran ibunya

"Emma nanti doy jelaskan ya? hiks.."

"Jelaskan apaa!!? jadi ini alasanmu!! Emma kecewa terhadapmu"

Hati doyoung sakit saat mendengar bahwa mama yang paling ingin dia bahagiakan mengatakan kecewa kepadanya, doyoung merasa gagal menjadi anak yonna.

"Maaf ..hiks.. maafkan aku"

Yonna kecewa kepada anaknya dan juga dirinya, jadi ini alasan doyoung melarikan diri? Anaknya pergi dengan hanya meningalkan sepucuk surat lalu kembali dalam keadaan perut besar?. Apaan-apaan ini selama 4 bulan yonna khawatir akan kondisi anaknya.

Yonna menatap siluit pria yang bersama anaknya dengan tajam. Mungkinkah dia orangnya?.

"Dia pasti yang orang sudah menghamili mu iyakan?!"

Mendengar tuduhan yonna, doyoung panik, dia melirik kepada taeyonf yang tengah berdiri sambil bersandar ke pagar besi rumahnya dengan jari kelingking pria itu yang mengorek-ngorek hidung besarnya.

Sangat menjijikan. Jika saja situasinya tidak seperti ini ingin rasanya doyoung melempar pria anime itu dengan sendal yang dia kenakan.

"Tidak!, bukan emma bukan dia, nanti aku jelaskan ya? Ku mohon"

Doyoung tidak ingin yonna salah paham dan berbuat hal yang tidak-tidak kepada taeyong yang telah menolongnya. Tanpa mengucapkan apa-apa yonna berjalan terlebih dahulu, masuk kerumah sederhananya, doyoung menghela napas lalu ikut masuk menyusul ibunya dan tak lupa doyoung juga menyuruh taeyong untuk ikut masuk.

.
.
.

Tbc.


Mau ngucapin makasih banyak buat yang sering komen dan vote wkwk..

Ouh ya tanpa di suruh 'lanjut' pun pasti aku lanjutin ceritanya wkwk .. gada komen lain apa selain itu?... 😄🙏

Sekali lagi makasih atas dukungan kalian sm cerita ini.. meski cerita ini cacat dan jauh dari kata 'bagus' maklumin ya.. soalnya masih newbie authornya haaha

Salam sayang kembaran hanni newjeans❤❤

See you next cap....

EnceinteWhere stories live. Discover now