12.

842 75 2
                                    


Doyoung tidak bisa tidur, dia sudah bulak balik mencari posisi yang nyaman namun tidak kunjung terlelap juga , doyoung ingin bertemu jaehyun.

Seharian ini jaehyun tidak pulang kerumah ini. jaehyun bahkan tidak menghubungi doyoung, Katakan saja doyoung  pinplan dia memang membenci pemuda jung itu, tapi entah mengapa perlakuan jaehyun kepadanya membuat doyoung nyaman ,mungkin juga karena terbiasa  dengan kehadiran jaehyun juga bayinya yang selalu ingin di dekat ayahnya.

Doyoung ingin sekali menghubungi jaehyun dengan ponsel yang jaehyun belikan kemarin yang hanya berisi nomer pemuda jung. tapi doyoung ragu ,dia gengsi untuk mengubungi jaehyun terlebih dahulu.

"Ahkk terserah lah aku ingin mendengar suara si jung itu"

Terserahlah doyoung sudah tidak tahan dengan tergesa dia mengambil ponselnya lalu mendial nomer jaehyun yang dia beri nama 'Brengsek jung"

Pada pangilan pertama hanya suara oprator yang terdengar,kedua, ketiga hingga pangilan kesepuluh doyoung menyerah,mungkin jaehyun sedang sibuk.

"Kemana sihh!!"

"Ihh jaehyun bajingan,tidak tau apa kalau anaknya ingin di elus-elus hiks..."

Doyoung menangis terisak menutup wajahnya dengan bantal , dia kesal kepada jaehyun yang seharian ini tidak peduli pada nya.

Doyoung menarik selimutnya dengan kasar dan menutupi tubuhnya,Dia mau tidur saja bodo amat dengan jaehyun.

.
.
.

Jaehyun sedang berada di pusat perbelanjaan bersama dengan kekasihnya, Rose.

Jaehyun sudah berjanji akan menemani kekasihnya itu untuk berbelanja, sepanjang di mall jaehyun hanya melamun, dia khawatir kepada doyoung dan sialan ponselnya tertinggal di mobil.

Setelah Rose puas berkeliling mall Rose mengajak jaehyun untuk makan malam.

"Sayang aku khawatir sekali kepada doyoung" curhat Rose kepada jaehyun yang tengah menyuapkan daging sapi dengan tidak minat.

"Masih belum ada kabar ?"

Rose menggeleng lesu.

"Belum, ini sudah hampir dua minggu aku kasian terhadap yonna imo"

Jaehyun yang mendengar itu merasa tak tega dengan yonna, Jaehyun sudah mencoba untuk membujuk doyoung kembali ke rumahnya namun doyoung menolak dan mengancam akan mengungurkan kandungannya. jaehyun bisa apa? Dia hanya pasrah terserah doyoung saja.

Setelah makan malam jaehyun dan Rose langsung pulang, jaehyun juga membeli beberapa potong baju kaos yang longar dan piyama untuk doyoung selama tinggal di rumah jaehyun, pemuda kim itu sering mengunakan pakaian jaehyun.

"Kau membeli baju longgar banyak sekali untuk siapa?" Tanya Rose penasaran dengan barang yang di beli kekasihnya.

"Untuk ku,  baju ku sudah banyak yang tidak muat"

Rose hanya mengaut-mangut mendengar penjelasan jaehyun. tidak heran sih jaehyu.itu suka sekali olahraga makanya dia memiliki badan yang besar dan atletis, tak apa lia menyukainya,

.
.
.

Jaehyu. kembali kerumah orang tuanya setelah mengantarkan Rose.

Jaehyun mengecek ponselnya, terdapat 10 pangilan tak terjawab dari doyoung disana. Jaehyun yang khawatir langsung mengebut untuk sampai kerumah, dia khawatir takut terjadi sesuatu terhadap anaknya.

Saat sampai rumah, jaehyun mengecek kamar doyoung dan mendapati pemuda kim itu tengah terlelap di kamarnya, jaehyun bernapas lega lalu menghampiri doyoung mengelus surai hitam doyoung dan mengecup dahinya singkat.

Saat akan pergi tangan jaehyun dicekal oleh jemari lentik doyoung, jaehyun menatap doyoung  yang tengah menatapnya dengan mata yang sembab sepertinya doyoung habis menangis.

"Temani aku disini"

Pinta doyoung dengan suara yang serak, jaehyun meneguuk ludahnya kasar sial kenapa dia lemah sekali dengan suara doyoung.

"Mimpi buruk?"

Tidak bisanya doyoung yang meminta duluan biasanya doyoung akam membentak-bentak jaehyun ketika jaehyun meminta untum tidur bersama.

"Tidak, aku hanya ingin di temani saja"

Jaehyun menganguk mengerti.
 
" sebentar ya, aku harus ganti baju terlebih dahulu"

Doyoung menganguk, setelah itu jaehyun meninggalkan doyoung di kamarnya yang termenung, doyoung mencium parfum perempuan dari tubuh jaehyun, apa jaehyun baru saja bertemu Rose ?? Doyoung merasa ada sesuatu yang menganjal di hatinya, tapi dia cepat-cepat menyangkal hal itu.Lagi pula kalau jaehyun bertemu dengan rose itu kan bukan urusannya.

Setelah 20 menit akhirnya jaehyun kembali kekamar doyoung dengan mengunakan piyama lalu berbaring di sebelah doyoung yang masih belum menutup matanya.

"Kenapa?" Tanya jaehyun lembut.

Doyoung mengelang lalu memeluk perut jaehyun dan mendusel-menduselkan kepalanya di dada bidang jaehyun, jaehyun di buat kaget dengan perlakuan doyoung yang tiba-tiba namun langsung membalas pelukannya.

"Jangan salah paham! Ini keinginan anak mu" ucap doyoung dengan nada ketus.

Jaehyun tidak menjawab dia hanya terkekeh merasa lucu dengan pemuda hamil ini, doyoung itu memang memiliki ego yang tinggi jaehyun hanya memaklumi.

Tidak lama terdengar dengkuran halus dari pemuda kelinci yang berada didekapannya jaehyun mengecup kepala doyoung  lalu mengeratkan pelukannya kepada tubuh berisi doyoung dengan sebelah tangan yang mengelus perut doyoung yang sedikit membuncit, lalu ikut menyusul doyoung ke alam mimpi dia sangat lelah hari ini, sungguh.

"Selamat malam doyoung"

"Selamat malam baby"

.
.
.

Tbc.

Enceinteजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें