07.

1K 86 8
                                    

Anyeong!!

Maafin typo

.
.
.

Dua hari sudah doyoung keluar dari rumah sakit. Selama dua hari itu doyoung hanya diam di kamar nya sambil melamun sesekali menangis. Menangisi nasibnya yang Entah akan bagaimana setelah dia tau kalau didalam perutnya tumbuh bibit jung jaehyun.

Dia selalu menangis diam-diam didalam kamarnya agar yonna tidak curiga. Rose dan kun sering menghubunginya dan mengajak doyoung bertemu namun dia selalu menolak ajakan keduanya, apalagi Rose, doyoung tidak punya muka hanya untuk melihat gadis cantik itu. Perasaan bersalah selalu menghinggapi nya.

Doyoung termenung di kamarnya yang berantakan, dengan tisu yang berceceran dimana-mana dan gordeng yang belum dia buka, meski di luar sudah terang benderang karena sudah jam 2 siang.

"Hiks.. bagaimana nasib ku setelah ini?" Monolognya sambil mengusap matanya dengan tisu.

"Apa aku gugurkan saja?" Tangan lentik doyoung menyentuh perut ratanya.

Doyoung bimbang, haruskah dia gugurkan? Anak ini tidak bersalah. Tapi doyoung tidak menginginkannya apalagi anak ini hasil kebrengsekan jung jaehyun, kekasih Rose. dia masih waras untuk tidak merebut jaehyun dari Rose. Tapi kalau mempertahankan anak ini, banyak resiko yang harus doyoung hadapi termasuk kekecewaan yonna. Doyoung tidak mau sampai wanita yang melahirkannya itu kecewa. Dia sudah berjanji.

Di tengah kebingungannya tiba-tiba ponsel yang berada disebelahnya berbunyi menandakan ada pesan masuk. Doyoung mencoba mengabaikan tapi karena penasaran dia melirik sekilas, tertera nomer asing yang di sana.

Doyoung mengerutkan alisnya lalu buru-buru menghapus air matanya lalu membuka ponselnya.

+82*********

|Bisa kita bertemu?

Doyoung mengernyit bingung, lalu membalas pesan asing tersebut.

Siapa?|

|jaehyun.

Ouh jadi si jung yang menghubunginya. Tapi darimana pria itu mendapatkan nomernya? Ah terserahlah.

Ouh|

|Bisa kita bertemu?

Aku males|

|pls?
|penting.

Tidak!|


Read

+82********* iss calling ...

Doyoung memutar bola matanya malas, si jaehyun ini merusak mood saja. Untuk saat ini dia tidak ingin bertemu atau berhubungan dengan siapapun termasuk pria brengsek yang sudah memperkosanya. 

Dengan kesal dia mengangkat panggilan jaehyun.

"Apa?" Tanya doyoung ketus.

"Ketemu,penting. atau aku akan memberitahu Rose dan yonna imo kalau kau tengah mengandung anak ku?"

"Sialan! Baiklah-baiklah."

"Dimana?"

"Cafe dream jam 5 sore "

Tut...

Doyoung  mengerutu lalu melemparkan ponselnya keatas kasur. Menyebalkan sekali hidupnya, oke baiklah doyoung harus membicarakan ini dengan jaehyun secepatnya doyoung juga sudah memutuskan untuk mengugurkan kandungannya. Meski itu jahat tapi dia tidak memiliki pilihan. Semoga saja di pertemuan dengan jaehyun Pria jung itu akan menyetujuinya keputusan doyoung.

EnceinteDonde viven las historias. Descúbrelo ahora