14.

528 55 8
                                    

Happy reading^^

Warning typo!!

.
.
.

Jaehyun memandang datar pria tinggi  bernama eunwoo yang datang bersama doyoung.

pria  itu tiba-tiba saja memukul wajah tampan jaehyun hingga sudut bibir nya sobek dan mengucapkan kata-kata kasar, jaehyun tidak membalas karna ada doyoung disana dia tidak ingin anak yang berada di perut si kelinci melihat adegan kekerasan yang di lakukan ayahnya.

"Masuk, sudah aku siapkan sarapan untuk mu"

Dengan nada datar jaehyun memerintah doyoung agar pemuda itu segera masuk kedalam rumah.

Doyoung melirik sekilas kepada eunwoo yang sedang memandang jaehyun dengan sengit.

"aku masuk dulu ya enwoo, terima kasih." pamit doyoung dan langsung pergi dari kedua pria yang saling menatap tajam.

"kau juga pulang lah" usir jaehyun kepada pria bernama eunwoo itu.

Eunwoo berdecih " orang brengsek tetap saja brengsek ya, aku bisa saja melaporkan mu kepolisi atau kasus pelecehan, htapi aku tidak tega kepada doyoung."

"aku akan membiarkan doyoung tinggal bersamamu, tapi ingat. jika kau macam-macam terhadap nya aku akan menghabiai mu" setelah mengucapkan itu eunwoo berlalu pergi dari rumah jaehyun.

jaehyun tidak menanggapi ucapan eunwoo, juga tak merasa takut dengan gertakan pria itu. dia lalu masuk kedalam rumah untuk menyusul doyoung, lagi pula tanpa di suruh pun jaehyun akan selalu menjaga doyoung dan calon anaknya dengan baik.

.
.
.

doyoung menatap sanwich di depannya dengan tidak minat, setelah pertemuan tak terduganya dengan eunwoo, doyoung jadi tidak lapar ,dia takut temanjya itu akan ingkar janji dan memberitahu mama nya.

"Kenapa tidak di makan?"

"aku tidak lapar"

Jaehyun mengerutkan alisnya tidak mengerti dengan jawaban doyoung. Tidak lapar bagaimana? Jaehyun yakin doyoung belum makan apa-apa sedari pagi.

"kau harus makan, ingat di dalam perut mu ada ba-"

"Brisikk!!"

Doyoung melempar garpu tembaga yang dia pegang hingga mengenai plipis jaehyun. untungnya tidak terlalu kuat. 

"Bayi!,bayi!, bayi! aku tau brengsek!!"

"aku tau!! aku sedang hamil!!, dan itu semua karena mu!!!"

doyoung kesal kepada jaehyun kenapa yang pria itu pikirkan hanya banyinya saja, doyoung benci kenyataan bahwa dirinya tengah hamil anak si jung Brengsek yang didepannya ini.

"Andai saja waktu itu aku tidak peduli terhadap mu,  andai saja waktu itu aku tidak menuruti keinginan rose untuk menampung mu, ini semua tidak akan terjadi!!"

"aku tidak mungkin hamil, aku benci padamu!! aku benci anak ini brengaek!!"

"Hikss..Hidup ku pasti tidak akan seperti ini, aku rindu eomme aku tidak mau membuat rose kecewa"

Jaehyun melihat doyoung yang tengah menangis dengan datar tanpa ada niat untuk menghampiri doyoung atau menenangkan pemuda itu seperti biasanya, dia berdecih, merasa heran, sebenarnya apa yang di ingikan doyoung itu?.

"Terus saja salahkan aku!! ..aku akui dari memperkosa mu hingga kau hamil aku salah! tapi tentang kau yang kabur dari rumah mu itu bukan keinginan ku! kau yang membuat hidupmu sendiri menjadi rumit"

"ingin bertemu eomma mu kan? Bagaimana kalau aku jemput yonna imo kesini hm?" 

Doyoung melotot saat mendengar ucapan teralhir jaehyun, tidak! Jangan sampai jaehyun menghubungi mamanya.

EnceinteWhere stories live. Discover now