5. The Other Side

Start from the beginning
                                    

"Tapi Tuan Muda, Tuan Albert su......".

Ace mengambil ranselnya dan berjalan melewati Pelayan itu, tanpa mengucapkan sepatah katapun,. Ace menuruni tangga tampa mengindahkan para pelayan yang membungkuk saat berpapasan dengannya,.

Di ruang makan, hanya ada satu orang saja yang kini tengah duduk dan menyantap sarapan, lalu melirik Ace yang hanya berjalan melewatinya tanpa ada niat untuk menyapa,.

"Ace, duduk",. Perintahnya dengan suara bariton,.
Ace berhenti, masih berdiri membelakangi Albert.

"Duduk, dan makan sarapanmu",. Kata Albert dengan kata yang dingin dan datar,.

Ace mengulas senyum remeh tanpa membalikan badannya, masih membelakangi Albert,.

"Saya rasa, kita tidak sedekat itu untuk sarapan bersama",. Kata Ace,.

Albert membanting sendok dan garpunya,.
"Jangan banyak bicara, turuti perintah ku dan duduk",. Kata Albert menaikan nada bicaranya,.

Ace mencengkram tangan kananya yang kini memegang ranselnya sedangkan tangan kirinya mencengkram erat jaket kulitnya yang ia bawa, lantas ia membalikan badannya,.

"Saya bukan lagi, anak 10 tahun yang menuruti semua perintahmu",.

Albert mengepalkan tangannya,. "Aku masih mengatakannya dengan baik-baik atau aku akan bertindak",.

Ace mengulas senyum miring,. "Apa? Apa yang akan kau lakukan? Membunuhku? Seperti kau membunuh Istrimu? Silahkan, kau pikir aku akan takut?",. Lawan Ace pada Albert, Ayahnya sendiri,.

Albert melotot tajam, emosinya tersulut, ia meratakan meja makannya hingga semua piring, gelas dan apapun itu diatas meja berserakan jatuh pecah diatas lantai membuat suara dentingan dan pecahan nyaring. Tapi meskipun begitu, tak ada satu pun pelayan yang berani mendekat, bahkan mengintip pun mereka tak berani,.

"Dengar, aku Ace. Jangan berani kau menentangku",. Kata

Albert dengan nafas yang memburu dan mata yang menyorot tajam,.

Ace mengeratkan rahangnya, tanpa mengatakan apapun ia kembali membalikan badannya,.

"ACE!!!!",. Teriak Albert hingga menggema di setiap penjuru ruangan yang megah namun sepi itu,.

"Jangan sombong kamu, meskipun kamu bisa mencari uang sendiri bukan berarti kau bisa tanpa ku. Aku masih orang tuamu",. Kata Albert tajam.

Ace seketika langsung membalikan badannya dan menatap Albert tajam,. "JANGAN SEBUT KAU ORANG TUAKU, KALAU KAU HANYA BERTINDAK SEBAGAI KRIMINAL YANG TAK PANTAS DISEBUT SEBAGAI AYAHKU",. Katanya emosi

Bughh.....

"Anak kurang ajar, Apa ini yang diajarkan Lily selama ini sampai kau kurang ajar padaku? HAAA?",. Teriak Albert setelah ia berhasil memukul Ace dengan tangan kanannya,.

Wajah Ace terlempar kesamping, ia menjilat darah yang keluar dari mulutnya, lalu ia kembali menatap Albert tajam,. "Jangan bawa ibuku, sikapku padamu itu bukan tanpa alasan, ini atas perbuatanmu selama ini",. Kata Ace,.

Ace menatap Albert tajam lagi,. "Jangan pernah mencariku untuk pulang kesini",. Kata Ace tajam,.

Albert menatap Ace tajam,. "Dengar Ace, aku bisa saja membunuh orang yang menghalangi keinginanku. Kau pikir aku tidak bisa? Orang-orang di arena balapan, dan Alastair itu bisa saja target saya selanjutnya, kau tau?",.
Ancem Albert,.

Ace membulatkan matanya, lantas ia menunjuk Albert dengan jari telunjuknya,.
"Dengar, jangan pernah ikut campur dengan urusanku",.
Kata Ace penuh dengan nada ancaman,.

VANILA ACEWhere stories live. Discover now