06. Tinggal Bareng?!

Start from the beginning
                                    

"Lagipula dengan ini lo bisa membalaskan dendam lo sama Gerald. Gue yakin seratus persen rasa suka Gerald sama Kalea itu cuma nafsu belaka, pasti dia masih ada rasa sama lo."

"Nah, selama itu lo juga bisa mempermainkan hati Gerald, kan? ...."

Selama Liam mengoceh memberikan pendapat, selama itu juga Pearly megap-megap terkejut. Ia tak menyangka bahwa Liam akan merencanakan ide sematang ini.

"Gila, lo redflag-nya nggak ketulungan, ya? Nggak nyangka gue."

_-00-_

Entah sudah ke berapa kalinya hela napas panjang nan berat terdengar memenuhi ruangan, Pearly masih enggan untuk dekat-dekat dengan Gerald. Walaupun ia tahu bahwa dirinya akan mengincar Gara, tetapi tetap saja bayangan malam itu masih terngiang di kepala.

Lagi pula mengapa para orang tua itu sangat menginginkan dirinya bersatu dengan Gerald. Apakah yang mereka tahu jika selama ini Gerald menyayanginya? Benar. Dahulu Gerald adalah laki-laki yang sangat menyayanginya. Entah setan apa yang merasuki sehingga lelaki itu bisa berbuat nekat dengan sahabatnya.

Di dalam keheningan itu pintu kamar dibuka oleh seseorang, Pearly dapat menjumpai Carline dan Rei yang saling pandang beberapa saat sebelum masuk lebih dalam.

"Ada apa?" tanya Pearly, membuat atensi kedua orang tua itu lantas beralih padanya.

Mereka berjalan menghampiri, lalu duduk di bibir ranjang. Pearly menautkan alis kala melihat raut wajah sedih dan muram yang ada pada kedua orang tuanya.

"Kenapa sedih gitu mukanya?" tegur Pearly.

Carline menggerakkan tangannya untuk mengelus pucuk kepala hingga bahu Pearly, sementara sang ayah menatapnya dengan hangat. Pearly semakin yakin jika ada sesuatu tak beres yang hendak disampaikan mereka.

"Besok pagi-pagi sekali Mommy dan Dady akan pergi ke Rusia."

Bagai disambar petir saat sendiri, kalimat pertama yang keluar dari mulut Carline sukses membuat Pearly membelalak.

"Ih, ngapain? Kalian mau honeymoon? Kenapa nggak ajak Lily? Lily janji nggak akan ganggu," cerocos Pearly takut ditinggalkan, terlebih mereka tidak memiliki saudara di sini. Hanya dua saudara yang mereka punya, itupun di Spanyol dan Jepang.

Rei menggeleng lalu mengangkat tubuh mungil Pearly ke pangkuannya. "Dady harus ke sana untuk mengurus cabang kantor perusahaan kita yang akan dibangun di Rusia."

Pearly mencebikkan bibir, lalu menoleh pada Carline. "Kenapa Mom juga harus ikut? Kalian tega ninggalin Lily sendiri?"

"Mommy harus ikut Dady dong. Tapi, Lily tenang aja, karena untuk sementara waktu ini Lily akan tinggal di rumah Gerald. Lily nggak mau, 'kan kalau tinggal di rumah cuma sama asisten rumah tangga?"

Pearly menutup mulutnya yang menganga lebar, senang dan sebal bercampur aduk menjadi satu. Namun, sepertinya ia bisa menggunakan kesempatan ini untuk mendekati Gara. Tunggu dulu, ia harus tetap memasang wajah sedih di sini agar rencananya tidak ketahuan.

"Kenapa harus di rumah Gerald?"

"Kami sudah menitipkan kamu dengan Pak Gara. Beliau menyetujuinya, karena kesempatan ini akan menjadikan hubungan kamu dan Gerald lebih dekat," jawab Rei.

TAKEN YOUR DADDY [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now