“Ei~ jangan seperti itu. Dia pria yang baik, kok,” bujuk Xiao Zhan lembut.

“Tidak! Aku tidak bisa percaya  semudah itu sebelum mengenalnya secara langsung. Aku akan ikut bersamamu!” putusnya sepihak.

•••

Xiao Zhan merasa tidak enak hati kepada Wang Yibo karena asistennya memaksa ikut pergi ke hotel bersama dengan dirinya. Saat ini mereka sedang menuju hotel menggunakan taksi. Wang Yibo serta Xiao Zhan duduk di kursi penumpang, sedangkan asistennya duduk di samping sopir.

Sejak wanita itu duduk di sana, matanya terus mengawasi teman baru Xiao Zhan melalui kaca spion. Dia terus mengawasi gerak-gerik Wang Yibo yang ada di belakangnya. Pria itu memang tidak terlihat mencurigakan saat ini. Akan tetapi, entah mengapa hatinya masih belum tenang dan terus berteriak untuk selalu berjaga-jaga.

Sesampainya di hotel. Wang Yibo, Xiao Zhan dan asistennya sudah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing untuk beristirahat. Ketika wanita itu ingin merebahkan diri di ranjang hotel, dia merasakan getaran ponsel di saku jeansnya. Ternyata itu adalah panggilan telepon dari manajer, buru-buru dia mengangkatnya.

“Halo, Hao Lan. Apa kalian sudah beristirahat di hotel?” tanya manajer dari seberang sana.

Asisten yang diketahui bernama Chen Hao Lan itu menjawab, “Ya, kami sudah sampai.”

“Aku ingin memberitahumu, besok selain pemotretan, Zhan ada interview dengan majalah Vogue. Aku tahu ini jadwal mendadak, tapi jika dia mau mengganti hari liburnya untuk lusa ini. Aku akan mencoba menggesernya, itu pun kalau dia mau.”

“Aku mengerti, aku akan menyampaikannya sekarang. Aku tutup panggilannya.”

Setelah penutup panggilan, asisten Hao Lan langsung bergerak menemui Xiao Zhan di kamar hotelnya. Kamar mereka tidak berada di satu lorong yang sama, dia berada di lorong berbeda dengan Xiao Zhan karena perbedaan kelas.

Ketika asisten Hao Lan akan berbelok lorong, kakinya spontan berhenti melangkah, dia pun bersembunyi di dinding pojok samping. Dapat dia lihat dari ujung sini, pria yang menjadi teman baru Xiao Zhan itu tengah berdiri di depan pintu kamarnya.

Untuk apa dia berdiri di sana? Pikir Hao Lan curiga. Dia yakin, sangat yakin bahwa pria itu bukanlah orang baik. Jadi dia harus menciduk dan melaporkannya segera pada Xiao Zhan. Langsung saja dia melangkah maju menghampiri Wang Yibo yang berdiri di sana.

“Hei! Aku tahu kau itu penguntit! Aku akan melaporkanmu pada polisi!” hardik Hao Lan tiba-tiba.

“Apa maksudmu?” balas Wang Yibo tenang, namun sorot matanya menatap dingin asisten Xiao Zhan.

“Kau berpura-pura sebagai temannya untuk menguntitnya, kan?! Aku tahu itu! Dasar brengsek cabul!”

“Menguntit? Apa kau ada buktinya?”

Mendengar itu Hao Lan langsung terdiam. Benar, dia tidak memiliki bukti kongkret terhadap tuduhannya ini, tetapi dia sangat yakin kalau Wang Yibo bukan orang baik. Dia menggigit bibir dalamnya, gelisah akan perasaan waspada yang tengah dia rasakan kepada pria itu.

Di dalam kamarnya, Xiao Zhan yang habis membersihkan diri mendengar ada suara ribut dari luar. Dia pun berjalan untuk mengecek keadaan di luar sana. Ternyata suara ribut itu berasal dari Wang Yibo dan asistennya yang sedang terlibat adu mulut.

“Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar?” tanya Xiao Zhan pada keduanya.

“Zhan, dia itu penguntit! Aku melihatnya berdiri terus di depan kamarmu!” seru Hao Lan menjawab.

“Ah, itu ... aku memang memanggilnya untuk makan malam bersama. Tadi aku berniat ingin mengajakmu bergabung setelah mandi, tapi ternyata kau sudah datang duluan ke sini,” Xiao Zhan mencoba menjelaskan situasi yang terjadi agar kesalahpahaman itu segera berakhir.

Pelayan kamar datang tepat waktu, dengan membawa troli berisikan makanan. Hal itu langsung membuktikan bahwa Xiao Zhan tidak berbohong untuk melindungi Wang Yibo.

“Ayo, cepat minta maaf pada Pak Yibo. Kamu sudah menuduhnya, Hao Lan,” suruh Xiao Zhan lembut pada asistennya. Dia merasa tidak enak hati pada Wang Yibo untuk ke sekian kali, bagaimanapun juga asistennya itu sudah berbuat salah dan dia harus meminta maaf atas perbuatannya itu.

Asistennya mau tidak mau meninta maaf pada Wang Yibo, namun pria itu sama sekali tidak merespons permohonan maafnya. Xiao Zhan yang tidak ingin pertengkaran ini terus berlanjut, akhirnya menyuruh mereka masuk ke dalam untuk makan malam bersama.

— tbc —

Chen Hao Lan (Hao Lan)Asisten Xiao Zhan

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Chen Hao Lan (Hao Lan)
Asisten Xiao Zhan

Yang mau traktir jajan aku atau kasih tip buat nemenin ngetik, boleh banget colek shopeepay-ku 🤣

0852-1759-8676 a.n Si×××× A××××ar.

Thank you, all. Love you .... ❤️

Stockholm SyndromeWhere stories live. Discover now