BAB 05. STALKER 2

330 70 4
                                    

Silakan nikmati ceritanya, jangan lupa tinggalkan jejak ⭐ dan 💬‼️😘

Setelah berkendara dan menempuh penerbangan selama satu jam setengah lebih, akhirnya mereka berdua sampai juga di Shenyang. Setelah sampai di kota itu, Wang Yibo masih terus mengantarnya sampai ke lokasi pemotretan Xiao Zhan menggunakan taksi. Mobil yang dia gunakan sebelumnya Wang Yibo titipkan di parkiran bandara.

“Terima kasih sudah menemani dan mengantarku ke sini.”

“Sama-sama,” balasnya ramah. “Kalau begitu, aku pergi dulu.”

Xiao Zhan mengangguk sembari mengukir senyum di wajahnya. “Hm, hati-hati di jalan.”

Setelah memastikan taksi yang dia tumpangi tadi menghilang dari pandangannya, Xiao Zhan baru berbalik untuk menemui makeup artist dan stylish, mendiskusikan tentang tema apa yang akan dia gunakan selagi menunggu asistennya datang ke lokasi pemotretan.

•••

“Kerja bagus, Zhan! Aku tidak menyangka bisa menyelesaikan pemotretan dengan baik, bahkan tidak lebih dari dua jam. Foto-foto ini juga sudah cukup. Sekarang kau bisa kembali dan beristirahat.”

Setelah mendengar penuturan dari fotografer, Xiao Zhan kemudian kembali ke ruang rias untuk menghapus makeup dan berganti busana. Dia merasa tubuhnya sangat lelah sekali hari ini, beruntung dia besok hanya memiliki satu jadwal di sore hari.

Asistennya telah memesan dua kamar hotel untuk bermalam selama sehari sebelum kembali ke Shanghai siang esok.

“Pak Yibo bagaimana? Dia sudah dapat kamar hotel belum, ya? Apa tidak apa-apa kalau aku bantu pesankan dia satu kamar kosong?” gumam Xiao Zhan pelan, matanya menatap layar ponsel yang saat ini sedang menampilkan kontak Wang Yibo. Dia ingin menelepon untuk bertanya, tetapi dia sangat ragu kalau Wang Yibo tidak setuju oleh idenya yang ingin memesankan kamar hotel untuknya inapi.

“Ah, sudahlah! Sebagai teman yang baik, aku akan coba bertanya dulu.” Segera saja dia menghubungi Wang Yibo. Pada dering pertama, pria itu langsung mengangkat panggilannya.

“Halo, Xiao Zhan. Ada apa?”

“Hmm, halo. Itu ... nhg ... aku ingin bertanya, Pak Yibo akan pulang malam ini ke Shanghai atau bermalam di hotel sekitar sini? Rencananya aku ingin membantumu memesan kamar hotel bersamaku tadi, tapi jika Pak Yibo ingin langsung kembali pulang tidak apa-apa,” ujar Xiao Zhan menjelaskan tujuannya menelepon. Kedua pipinya lagi-lagi memanas seperti saat di mobil tadi.

“Iya, aku akan menginap di sekitar sini. Bisa tolong bantu pesankan untukku juga? Aku sedang di perjalanan ke sana untuk menjemputmu, sebentar lagi aku sampai, jadi tunggu aku,” jawab Wang Yibo, dia mendengar suara deru mesin mobil. Sepertinya dia sedang dalam perjalanan ke sini.

Mendengar itu Xiao Zhan tersenyum. “Baik, aku akan menunggumu.”

Sambungan telepon terputus, dia langsung saja menemui asistennya dan meminta wanita itu untuk memesankan satu kamar hotel lagi.

“Kau boleh pergi duluan, aku akan menyusul dengan teman baruku,” suruhnya.

Wanita yang bekerja sebagai asistennya menaikan alis. “Teman barumu, siapa lagi itu? Zhan, kau tidak boleh pergi sendirian dengan orang asing. Tunggu dulu, jangan-jangan kau tadi menyuruhku datang menggunakan maskapai lain itu karena kau ingin datang bersamanya?!”

Xiao Zhan yang ketahuan hanya bisa menyengir bodoh. “Hehehe, iya.”

Wanita itu langsung syok mendengar pengakuan dari modelnya. “Kau sungguh ceroboh! Bagaimana jika kau dikuntit oleh seseorang? Tidak, tapi bagaimana kalau seseorang yang baru saja kau kenal itu penguntit? Bukankah itu berbahaya?!” pekiknya marah.

Stockholm SyndromeWhere stories live. Discover now