2. siapkah kau tuk jatuh cinta lagi?

168 112 90
                                    

Ketika ku mendengar bahwa
Kini kau tak lagi dengannya
Dalam benakku timbul tanya
Masihkah ada dia
Di hatimu bertahta?
Atau ini saat bagiku untuk singgah di hatimu
Namun siapkah kau 'tuk jatuh cinta lagi?

- HIVI!

________

Ting!

Anindya mengucek matanya seraya meraih ponselnya yang ada diatas nakas, hari ini adalah hari minggu dan gadis itu berencana bangun siang. Namun, memang yang namanya sudah terbiasa jadi ia tidak mampu tidur melebihi jam delapan pagi.

"Siapa si pagi pagi ganggu banget," gumam gadis itu pelan, dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna Anindya membuka ruang pesan tersebut dan membacanya. Namun, cepat cepat ia menyadarkan dirinya takut ia salah baca lagi dan kembali tertipu oleh indosat seperti sewindu yang lalu.

Kak Bian
> Pagi sayang
> pasti belum bangun ya lo?


Anindya tiba tiba ngeblank dan bingung harus membalas apa saat membaca pesan tersebut, pipinya terasa panas dan mendadak gadis itu rasa tertipu oleh pesan indosat tidak terlalu buruk.

"Oke ayo balas," gumam gadis itu, jarinya bergerak untuk mengetikan beberapa balasan kemudian ia mematikan ponselnya dan segera pergi kekamar mandi.

Siang ini, Anindya ada janji dengan teman sekelasnya untuk berjalan jalan ke mall dalam rangka promosi sekolahan, sebenarnya lebih enak ditiduran dikamar seharian daripada jalan jalan. Namun, karena ini moment langkah dirinya diizinkan jalan jalan jadi ya apa boleh buatkan.

"Sorry ges, gue telat dikit," ujar Anindya sambil menjepitkan handphonenya diantara pipi dan pundak.

Gadis itu sekarang sedang sangat ribet, tangan satunya membantunya memakai roknya sambil mengangkat telepon, lalu tangan satunya membuka satu persatu kotak sepatu- mencari sepatu yang akan ia kenakan.

"CEPETAN, udah jam berapa ini!" Teriak seorang lelaki dari sebrang sana yang bisa Anindya tebak adalah Reyhan.

Anindya hanya mendengus kesal, ia mengambil salah satu sepatu merek Converse kemudian mendudukkan diri nya diatas kasur. "Sabar nyet, lo mau jemput gue emang hah?" Balas Anindya seraya memakai sepatu tersebut.

Sebelum perdebatan antara Reyhan dan Anindya semakin segit, terdengar suara Sella yang melerai keduanya. "Udah we cepet aja kesini, ributnya disini aja."

Anindya pun berdehem lalu mematikan sambungan telpon tersebut, ia buru buru melepaskan roll rambut dari surai hitamnya lalu menyisir nya sejenak, setelah selesai ia langsung berlari keluar dari kamar.

"Ma, pa, Cece pergi dulu bye bye," teriak Anindya tanpa menoleh ke arah papa maupun mama yang sedang duduk diruang tamu, gadis itu berjalan keluar dari rumahnya dan menghampiri ojek Online yang ia pesan tadi.

Gadis itu menerima helm yang disodorkan abang abang ojek kemudian memakai nya, ia pun naik ke atas motor lalu motor dilajukan menuju mall.

"Sejujurnya gue males banget," gumam Anindya pelan seraya membuka ponselnya untuk melihat jam.

Sepertinya dewi fortuna sedang berpihak kepadanya, karena gadis itu sampai tepat waktu di mall. Setelah mengembalikan helm, Anindya langsung berlari masuk kedalam mall untuk mencari teman temannya karena meski sudah tepat waktu, ia juga termasuk telat dari waktu yang disepakati.

Losing Us.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang