[CHAPTER 5]

47 7 5
                                    

"Dengar, ya. Dungeon itu... Semacam makam kuno yang mengandung peninggalan yang dibuat oleh orang-orang zaman dulu. Terkadang, peninggalan itu mengandung info seputar sihir kuno yang kuat atau item sihir super langka. Dungeon itu hebat banget, tahu!" Jelas magna pada asta yang sama sekali tak tau apa itu dungeon.

Sama halnya dengan luck, (y/n) mengangkat jarinya keatas tak lupa dengan senyumnya. "Tapi... Orang-orang kala itu telah memasang perangkap yang berbahaya di dalamnya agar peninggalan tersebut tidak disalahgunakan oleh siapapun. Semua perangkap itu sangat berbahaya dan..." Keduanya saling menunjuk dengan senyuman masing-masing. "Dan?" Beo asta. "...menyenangkan!"

Magna sweatdrop mendengar keduanya, sementara asta memekik kencang. (Y/n) kembali terdiam dan menyimak apa yang vanessa katakan. Para Ksatria Sihir selalu menyelidiki dungeon dikarenakan berbahaya, dan untuk memastikan tak ada satupun harta yang dicuri. Sejauh ini (y/n) mengerti apa tujuan orang kastil itu. Black bulls akan ditugaskan untuk menyelidikinya.

"Benar." Wajah yami berubah menjadi serius. "Terutama karena dungeon ini muncul di dekat perbatasan musuh kita. Kerajaan Diamond. Kita harus mengerjakan misi ini dengan cepat, agar orang-orang Diamond tak mencuri apapun."

Asta dengan semangat mengajukan diri untuk pergi. Dia bahkan berharap tinggi akan bisa menggunakan sihir terkuat yang dibahas oleh yami.

"Tapi, kau boleh pergi, bocah. Ah, kau juga (y/n)." Ucap yami menghembuskan asap rokoknya. "Malahan, Kaisar Sihir yang telah memilih kalian berdua secara langsung."

Asta terdiam memproses kata-kata yang diucapkan yami. Sedangkan (y/n), bocah itu melongo tak percaya.

"EHHH??? Kaisar Sihir?! Kenapa?!"

"Itu hebat, Asta! (Y/n)! Kenapa? Apa kalian pernah bertemu dengan Kaisar Sihir?" Ucap magna merangkul asta. "Tidak, tidak pernah!"

(Y/n) memangku dagunya, berpikir keras kapan ia bertemu dengan kaisar sihir. Matanya terpejam, alisnya menukik tajam kebawah. Pada akhirnya pikiran itu sia-sia, karena hanya ada asap yang keluar dari kepala (y/n). "Pergi saja deh, barangkali aku menemukan harta karun yang bagus."

Yami kembali menunjuk noelle untuk ikut. Katanya untuk pengalaman. Lalu mata (y/n) berkilauan kala luck juga terpilih ikut. Berbeda dengan magna dan juga gauche yang sudah mencak mencak kepada yami. Ya mau gimana? Dua orang itu kan maniak sihir. Gimana jadinya kalo ditengah misi mereka gelud. Kalo geludnya dikasur si kaga ngapa.

(Y/n) bilek "anj kau thor" pose bocil biadab nunjuk jari tengah.

"Tunggu dulu, kedua maniak bertarung disatukan?! Apa tidak hancur tempat itu?! Mereka kan harus dipisahkan komandan / yami-san!"

"Apa? Kalian ingin protes?!" Ucap yami menyeramkan dengan mata menyala bak setan yang siap ngap ngap kalian dimalam hari.

"Ya...tapikan..."

"Sudah, finral cepat pindahkan mereka berempat."

Finral langsung mematuhi perintah yami dengan membuka portal sihirnya. (Y/n), asta, noelle, dan luck langsung masuk ke dalamnya. Yami telah mengandalkan kami berempat untuk melakukan misi ini.

Luck berjalan memimpin jalan, (y/n) berjalan tak jauh darinya. "Oh ya! Kalau tidak salah ini pertama kalinya kita menjalankan misi bersama, kan?" Luck menoleh kearah (y/n).

"Hu'um! Komandan yami seperti hewan yang siap menerkam jika kita berdekatan." Ucap (y/n). 'ya itu karna hobi kalian bertarung! Bisa bisa semua tempat hancur hanya karna kalian berdua!' batin noelle dan asta bersamaan.

Lalu, noelle mulai berceloteh. Kenapa finral tak mengantar kita langsung ke dungeon. Dan luck pun langsung menjelaskan jika Finral cuma bisa teleportasi ke tempat yang pernah dia singgahi.

Πνεύμα [Black Clover × Reader]Where stories live. Discover now