Benci

107 86 46
                                    

Kebencian itu terus tumbuh, karena kau menyirami dan menjaganya setiap hari.

***

"Lepasin gue!!!."

"Lepasin gue,Nathan!!."Teriak cewek itu,wajahnya memelas.Matanya terlihat sayu dan ingin menangis. Cewek manis dengan rambut sebahu.

RINANDHIKA MAHARDIKA.

Rinan mencoba melepaskan cekalan tangan yang keras dari seorang, Nathaniel justien.Yang Rinan tau Nathan adalah seseorang yang mesum.

Nathan tidak melepaskan cekalan tangannya malahan mempererat nya dan mendorong tubuh Rinan dengan kasar.Kini,punggung Rinan bertemu dengan tembok.
Nathan tersenyum tipis,menatap lekat bibir mungil Rinan.

"Lepasin Nathan,apa yang lo mau dari gue."

Nathan lagi-lagi tersenyum. Sepertinya dia tidak tahan ingin mengulum bibir mungil yang mengucapkan kalimat itu.

"Lo milik gue."

Apa!! ini pernyataan paling gila yang pernah Rinan dengar.Rinan menggelengkan kepala dengan keras dan berusaha mendorong badan Nathan yang ingin merapat dengannya.

Rinan pernah mendengar dari teman-temannya yang membicarakan tentang Nathan yang pernah melakukan kekerasan seksual di sekolah lamanya.

Astaga!!! kenapa dia harus berjumpa dengan manusia yang seperti ini.Maksudnya manusia yang seperti Nathan.

Nathan menghentakkan bahu Rinan dengan kasar agar bersentuhan dengan tembok.

"Lepasin gue."

Nathan ingin meraba bagian pipi Rinan lalu dengan tiba-tiba Rinan menggigit pergelangan tangannya, membuat Nathan melepaskan cekalan tangannya.Kesempatan untuk kabur telah terbuka.

Rinan berlari sekuat kuatnya.

"Rinan,Lo milik gue!!!."

Lutut Rinan terasa lemah.Tiba-tiba saja dia tidak bisa lagi untuk melanjutkan larinya,dia terduduk.

Bukan karena teriakan dari Nathan namun dia melihat seseorang laki-laki juga yang sedang berjalan ke arahnya. Menutup arahnya untuk lari.

Apakah manusia itu juga seperti Nathan?,
Laki laki yang ingin menghancurkan harga diri?,
Mengapa harus Rinan?.

Perlahan Rinan menatap langit di atasnya.

Mengapa tadi dia memilih untuk menghabiskan waktu istirahatnya di atap sekolah?,
Kenapa dia tidak makan dengan luna aja tadi?,
Kan jadi begini.

Rinan menatap Nathan yang mendekatinya dengan penuh senyum. Sedangkan laki-laki itu melangkah dengan cepat dengan kemarahan yang disimpan.

Astaga!!! siapa lelaki yang mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri?.

Rinan menyambut uluran tangan tersebut,lalu perlahan berdiri.Rinan menangkap tatapan tak suka dari mata Nathan.Rinan yakin Nathan akan memukul lelaki yang berdiri di sampingnya.

Namun...
Lelaki itu memukul keras rahang nathan, dan membuat Nathan meringis.Tak mau kalah,Nathan ingin membalasnya,namun keburu lelaki itu kembali memukulnya berkali-kali.

"Brengsek." Teriaknya.

"Lo yang brengsek!."

"Sialan,anjing lo."

Rinan menatap keduanya tanpa berkedip.Dihidung Nathan ada cairan merah yang keluar.Entah kenapa melihat Nathan tersungkur dan hidungnya berdarah Rinan melangkah pelan untuk mendekatinya.Namun lelaki itu mencengkeram tangan Rinan dan menyeretnya.

CAHAYA RAINBOW ALMANZO(On Going)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora