Prolog

348 228 86
                                    

  

Dari kejauhan dia melihat pintu gerbang sekolah tutup

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Dari kejauhan dia melihat pintu gerbang sekolah tutup. Dia menepikan motornya. Lalu membuka helm.
Dia mendengar seseorang berteriak.

"Mang Jajang, nanti kalau inces telepon ,jemputin inces ya . "Teriak Cahaya.

Mang Jajang mengangguk.

Pria yang berjaket hitam serta penampilannya cool, mendekati Cahaya. Oh ternyata salah, dia mendekati gerbang. Lalu membuka handphone dan menelpon seseorang.

Bau parfum menyerbak di hidung Cahaya. Dia suka parfum ini. Cahaya melihat sekeliling, ada pria berjaket hitam.

Cahaya mendekati pria itu.
" Hai, lo telat juga ya?." Tanya Cahaya.

Pria itu diam dan tetap menelpon seseorang. Seberang menjawab panggilannya.
"Gerbangnya ditutup."kata pria itu. Lalu memutuskan panggilannya.

"Lo telat?." Tanya Cahaya sekali lagi.

Pria tadi mengalihkan pandangan ke bapak security yang mau membuka gerbang dengan tergesa-gesa.

Cahaya masuk sambil berdesis.
" Dasar sombong."

Mata pria itu spontan menatap cewek mungil itu . Cahaya tidak tahu jika pria ini mempunyai pendengaran yang sangat tajam, entah kekuatan dari mana.

"Maaf, silakan masuk tuan." Kata security.

Pria itu masuk.
"Sesekali jangan anda memanggil saya tuan di area sekolah." Kata pria itu marah.

"Ba..Baik." Jawab security tersebut dengan membungkuk.

CAHAYA RAINBOW ALMANZO(On Going)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt