19. Terlahir Kembali

51 2 0
                                    

Saat ini, suasana istana sedang ramai. Banyak warga yang hadir. Hal ini karena ZEROTOWN saat ini sedang dilanda duka yang mendalam atas kematian para ksatria di medan pertempuran melawan penyihir jahat, Junie.

Mayat para ksatria di letakkan di dalam peti mati dan di buat berjajar. Mayat para ksatria juga sudah dibersihkan meski masih terdapat luka di beberapa bagian wajah dan tubuh mereka. Dan di dalam peti, sudah ditaburi berbagai macam bunga. Orang tua mendiang ksatria tampak sangat sedih dan kehilangan karena anak-anak mereka telah pergi untuk selamanya.

Jinie :"Warga ZEROTOWN yang saya cintai... Hari ini, negeri kita tengah dilanda duka yang sangat mendalam. Para ksatria telah gugur di medan pertempuran... Saya pemimpin ZEROTOWN sekaligus guru sihir untuk para ksatria, mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya, dan saya minta maaf kepada para orang tua ksatria, karena tidak bisa menepati janji saya untuk menjaga mereka. Saya siap mendapatkan konsekuensi atas apa yang terjadi kepada 9 ksatria pemberani ini... Sebelum jenazah para ksatria akan kami kremasi, silahkan para orang tua mendiang ksatria untuk mengucapkan kata-kata terakhir untuk anak kalian"

Para orang tua ksatria menghampiri peti anak mereka. Dan lagi, tangis mereka pecah ketika melihat anak kesayangan mereka telah terbujur kaku dan wajah serta tubuh yang sudah memucat. Mereka lalu menciumi wajah anak mereka untuk terakhir kalinya. Setelahnya, mereka kembali ke tempat semula. Kemudian beberapa pelayan istana memberikan barang-barang peninggalan para ksatria kepada pihak orang tua.

Kemudian, beberapa penjaga istana membawa satu persatu peti mati ke ruangan kremasi. Jinie kembali menangis, meratapi nasib para ksatria yang harus berakhir dengan kematian.

***Seminggu kemudian***

Jinie sedang berada di rumah peninggalan para ksatria. Ia sedang melihat berbagai bentuk pigura foto yang terpajang di dinding. Ia masih merasakan kesedihan atas kematian para ksatria karena perbuatan mantan adik angkatnya, Junie.

Setelah mayat para ksatria di kremasi, Jinie menyerahkan abu kremasi kepada orang tua mendiang ksatria untuk mereka simpan sebagai kenangan anak mereka. Dan para orang tua ksatria memutuskan meninggalkan ZEROTOWN dan pergi ke negeri sihir lain yang cukup jauh dari ZEROTOWN. Jinie pun memaklumi hal itu, ia tahu mereka masih berduka atas kepergian anak-anak mereka dan memutuskan untuk pergi dari ZEROTOWN demi memulai hidup yang baru di negeri lain.

Jinie :"Aku tidak punya pilihan lain... Aku harus melenyapkan rumah ini, supaya mereka bisa tenang di alam sana"

Jinie mengambil satu persatu pigura foto para ksatria dan ia masukkan ke dalam kotak. Ia pergi ke kamar para anggota ksatria dan mengambil barang-barang peninggalan mereka. Sampai kemudian, ia menemukan sebuah surat di salah satu kasur, ia lalu menemukan surat lain di kasur berikutnya sehingga total surat yang ia temukan ada 9 lembar. Jinie duduk di tepi ranjang dan membaca satu persatu surat peninggalan para ksatria.

Seketika ia kembali menitikkan air matanya saat membaca surat-surat tersebut. Namun ia tidak ingin kembali larut dalam kesedihannya. Ia harus mengikhlaskan kepergian mereka.

Beberapa saat kemudian, Jinie keluar dari rumah tersebut dengan membawa kotak berisi barang-barang peninggalan para ksatria yang mereka siapkan khusus untuknya. Jinie mengeluarkan sihir dari tangannya dan melihat sebentar rumah yang ada di hadapannya.

Jinie :"Aku akan merindukan kalian, anak-anak"

Jinie melemparkan sihirnya ke rumah tersebut. Dan seketika rumah itu terbakar dengan cahaya api berwarna ungu. Jinie menatap sendu rumah yang terbakar itu.

Jinie :"Semoga kalian bahagia di dunia baru kalian... Aku tidak akan pernah melupakan kalian"

***Satu Tahun Kemudian***

The Rise of 9 Knights [ZB1] [END]Where stories live. Discover now