Chapter 24 - Grup A Sea Games 2021

238 19 0
                                    

Pertandingan kedua dalam babak penyisihan Grup A akan melawan Timor Leste. Para pemain dan seluruh official sudah bersiap di locker room. Shabrina hari ini akan bertugas lagi mendampingi jajaran pelatih di bench setelah pertandingan melawan Vietnam kemarin dia berada di bangku penonton. Persiapan pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Masih ada 1 jam lagi sebelum kick off dimulai

Shabrina sudah duduk di bench dan melihat beberapa kitman yang sedang menyiapkan peralatan untuk latihan. Mas Wahyu menghampiri Shabrina

"Dokter Ina yang bertugas di lapangan hari ini?"
"Infonya sih begitu mas" jawab Shabrina
"Kayanya kita jarang ngobrol gini ya dok"
"Kan mas Wahyu sibuk ngurus ini itu. Jadi ya wajar gak punya banyak waktu luang"
"Sungkan kalo mau ngajak ngobrol dokter Ina mah"
"Wah, ngapain sungkan mas, biasa aja ini"
"Ya kan saya disini cuma kitman, kalo dokter Ina kan tim medis, beda atuh dok"
"Eh gak gitu mas. Kan kita sama-sama membawa nama Indonesia, jadi kita semua sama disini. Kalo gak ada mas Wahyu dan temen-temen mana bisa pemain lancar latihannya, lancar pertandingannya. Semua berkontribusi, cuma beda cara dan porsinya aja kan mas" jawab Shabrina
"Saya setuju dok. Ya kadang sedih aja dok banyak yang menganggap sebelah mata sama profesi ini"
"Mas Wahyu harus bangga, mulut-mulut jahat itu belum tentu bisa berbuat banyak untuk negara ini, sedangkan mas Wahyu sudah berkontribusi. Jangan minder gitu dong mas"
"Wah dokter Ina ini kok baik sekali. Menghargai orang-orang kecil kaya saya ini"
"Ah mas Wahyu ini berlebihan. Semua orang sama baiknya mas"

Belum selesai mereka berbincang, para pemain sudah memasuki lapangan bersiap untuk latihan. Shabrina masih duduk di bench. Hanya mengamati pemain-pemain yang sedang latihan. Gita menyusul dari belakang dan duduk tepat di samping Shabrina

"Good luck petandingannya hari ini" kata Shabrina
"Harusnya kamu bilangnya sama pemain-pemain, kalo sama aku ya buat apa"
"Kan kita tuh meskipun tidak terlihat tapi menjadi bagian penting di timnas, salah satu pondasi tau"
"Ya ya ya" jawab Shabrina

Selesai latihan seluruh pemain segera menuju ke locker room untuk berganti baju. Setelah semua pemain selesai berganti baju, mereka berdoa bersama. Selesai doa bersama yang dipimpin oleh Fachrudin sebagai kapten malam ini, seluruh pemain dan official melakukan team tos agar kekompakan tim semakin terjalin. Terakhir Shabrina melakukan tos dengan Ridho. Shabrina berbalik dan bersiap menuju ke lapangan tapi tangan kanannya ditahan Ridho

"Boleh minta tolong?" tanyanya
"Kenapa?" tanya Shabrina

Ridho menunjukkan jari tangannya, di bagian jempol ada luka yang cukup dalam, mungkin bekas tidak sengaja tersayat. Shabrina segera mengambil antiseptik yang ada di dalam tas ranselnya dan mengoleskannya pada jari Ridho kemudian membalutnya dengan plester luka

"Makasih" jawab Ridho kemudian meninggalkan Shabrina dan berlari menyusul teman-temannya

Lagu kebangsaan kedua negara sudah selesai dikumandangkan artinya pertandingan dimulai.

Baru 2 menit permainan berjalan, Marc Klok tanpa sengaja menjatuhkan salah satu pemain Timor Leste, dia berusaha melakukan tackling ke arah bola, tapi justru mengenai kaki pemain Timor Leste. Sialnya lagi, itu terjadi di dalam kotak penalti. Wasit langsung menunjuk titik putih

"Astagaaaa Kloookkkk" beberapa official meneriakkan kata-kata itu

Shabrina berharap semoga Ernando bisa mengemban tugasnya dengan baik. Hanya Ernando harapan yang tersisa untuk Indonesia saat ini. Pemain Timor Leste siap menendang. Bola ditendang dengan keras dan untungnya betul-betul bisa ditepis Ernando dengan sempurna. Syukurlah.

Para pemain masih mencoba mencari peluang untuk mencetak gol. Sampai di menit ke 15 umpan dari belakang berhasil diteruskan oleh Syahrian, Syahrian melakukan crossing dan menendang bola ke arah Ridho yang membantu penyerangan. Ridho berlari ke depan ke sebelah kanan kotak penalti lawan, Ridho menyundul bola hasil umpan crossing ke depan gawang yang kemudian disambut Egy menjadi sebuah gol untuk Indonesia. 1 - 0 untuk keunggulan Indonesia. Irfan dan Egy segera menuju ke arah Ridho. Egy memeluk Ridho kemudian mereka melakukan selebrasi bersama

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang