36 [Celebration]

24 0 0
                                    

Senyum tergaris di wajah dimas begitu dia melihat foto yang kakaknya kirimkan padanya.

Foto maira yang terlihat tertawa bersama arya dan rania.

"Dim", teriak suara tak jauh dari dimas berdiri.

Dimas kemudian melihat ke arah suara tersebut, yang ternyata rumi, meminta dimas untuk bergegas berkumpul dengan mahasiswa angkatannya untuk berfoto bersama.

Prosesi wisuda telah usai, dan kini secara resmi mereka sudah menjadi sarjana teknik arsitektur.

"Aku duluan ya, nanti kabar-kabaran soal rencana syukuran wisuda", pinta rizal pada dimas dan rumi begitu mereka selesai berfoto.

Dimas dan rumi kemudian keluar dari aula tempat mereka wisuda bersama, dan terpisah begitu masing-masing bertemu orang tuanya.

"Ayo, mbak dina sama yang lain udah tunggu di luar", pinta mami mita.

Begitu dimas melangkah keluar, pelukan dari maira yang menyambutnya pertama kali, kemudian disusul oleh kedua keponakannya.

Seperti pada umumnya acara wisuda, begitu seluruh keluarga yang bersukacita berkumpul maka yang tersisa adalah foto bersama dan pesta.

"Om tadi papi hampir nabrak motor", cerita arya begitu mereka sudah di dalam mobil setelah mengumpulkan puluhan foto dari kamera fotografer yang zaki sewa.

"Kok bisa papi hampir nabrak motor", tanya dimas.

"Tadi ada motor yang tiba-tiba nyalip, terus motornya belok ke kanan mendadak, jadi hampir di tabrak sama papi, untungnya papi jago nyetir jadi langsung injak rem", cerita rania.

"Tadi arya hampir ke lempar ke depan om", ujar arya lagi.

"Untungnya di pegang sama kak rara, jadi arya nggak nyusruk ke depan deh", ujar rania.

"Makasih ya", ujar dimas pada maira yang duduk disebelahnya.

"Sama-sama", jawab maira.

"Memang tadi arya nggak pakai car seat", tanya mami mita.

"Arya minta kita duduk bertiga oma di kursi tengah, dia nggak mau dibelakang sendiri", jawab rania.

"Lain kali duduknya pakai car seat ya sayang", ujar mami mita.

"Oke oma", jawab arya.

"Udah sampai nih, ayo turun opa udah laper ini", ujar papa seno.

Semua penumpang mobil papa seno kemudian turun satu persatu.

Mobil zaki yang hanya berisi dirinya dan dina sudah terparkir di depan restaurant.

"Loh mami mana mbak ina kok nggak ada", ujar arya begitu dia mengintip ke dalam mobil maminya.

"Udah didalam restaurant nak", ujar mami mita.

"Ayo masuk panas banget ini", pinta rania.

Mami mita kemudian mengikuti rania dan arya yang berlari masuk ke dalam restaurant.
Papa seno dan sopirnya menyusul dibelakang, sementara maira masih menunggu dimas melepas atribut wisudanya.

"Om dimas mana", tanya dina pada arya.

"Masih dibelakang", jawab arya.

Begitu dimas dan maira bergabung bersama keluarga dimas, mereka langsung mulai makan dengan arya dan rania yang tak berhenti berkicau.

Makan siang bersama keluarga dimas, menjadi pengalaman manis yang maira miliki.

Tak hanya makan siang dengan keluarga dimas, maira juga hadir di acara syukuran wisuda bersama teman-teman kampus dimas. 

After SunsetWhere stories live. Discover now