Here

640 48 7
                                    

Cerita ini hanya karangan semata
Tidak ada hubungannya dengan kisah nyata.

Tolong bijak dalam membaca, cerita ini hanya untuk hiburan.

Enjoy broo!

-WE ARE STARBOY-

Setelah perdebatan panjang lebar kali tinggi di bagi dua, Bu Mega memutuskan untuk mempercayai kedua bapak dan anak itu.

"Bagaimana Bu, hasil DNA tak mungkin keliru" ucap Amato serius

"Maaf sebelumnya, karna saya harus mengambil sampel rambut mereka diam-diam" ucap pemuda bernetra Ruby

"Ahh, tak apa nak hali. Saya mengerti"

"Semunya tinggal keputusan mereka berdua"

Hasil DNA yang sebelumnya diragukan oleh Halilintar, ternyata cukup valid. Ruang tamu kecil milik panti asuhan itu hanya diisi oleh percakapan tiga manusia bermoral tinggi.

"Voltra, beliung. Kemari sebentar nak"
Panggilan Mega terdengar merdu dan hangat untuk dua bocah yang disadari telah menguping.

Beliung dan voltra tentu sudah paham akan situasi saat ini. Mereka pasti diharuskan memilih salah satu dari dua kubu yang berbeda. Dari lubuk hati yang paling dalam, tentu mereka lebih memilih untuk tinggal bersama ibu panti yang merawat mereka sedari bayi. Tapi, Bu Mega selaku kepala panti itu menginginkan agar dua bocah kembar itu bahagia dengan keluarga mereka yang sebenarnya. Bahkan beliung yang cukup ceria itu tertunduk tak ingin memilih.

"Saya akan tetap tinggal di sini" ucap voltra dengan kepala yang tertunduk.

"Voltra!" Bentakkan halus mengembalikan kesadarannya.

"Kami tidak akan memaksa kalian untuk ikut, tapi aku tak bisa diam saja karna kalian juga keluargaku" ucap serius Amato. Hmm, mungkin duarius.

"Benar voltra, liung. Kalian sudah mengetahui semuanya kan" tanya wanita paruhbaya itu, memastikan apa yang ia rasakan.

Dalam sekejap wanita paruh baya itu memeluk kedua anak kembar yang sudah ia cintai sedari dulu. Bagaimana perasaan seorang ibu yang harus melepaskan anaknya, walau bukan dia yang melahirkan mereka. Tapi tetap saja dia yang telah merawat mereka.

"Voltra, beliung. Mereka adalah keluarga berada yang pasti menyayangi kalian, memenuhi kebutuhan kalian dan selalu ada di pihak kalian. Jadi ibu harap kalian lebih memilih masa depan kalian" ucapnya yang masih setia memeluk dua bocah kembar itu.

Terdengar suara isakan lirih beliung yang mungkin akan mengeras, sedangkan voltra berusaha menahan air matanya. Bahkan, ia tak berani membalas pelukan sang ibu angkat itu agar tak hanyut dalam kesedihan.

Tak ada yang tak mungkin. Dulunya hanyalah rakyat jelata, sekarang diangkat menjadi bangsawan.

-WE ARE STARBOY-

"Jadi ini, bocah yang katanya anak paman"
Ucap Blaze sambil memutari bocah yang dimaksud.

"Adek umurnya berapa, 10 tahun ya?"
Kali ini Thorn yang berbicara sambil berjongkok menyamakan tingginya.

WE ARE STARBOY  (Slow Update)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon