20. Diminta atau Dibeli

857 90 6
                                    

Meskipun hati diliputi rasa kesal bahkan marah setelah mengetahui cerita dari sang istri sebenarnya. Jaehyun keluar dari ruang rawat inap tetap sambil menutup pintunya dengan pelan.

Berpapasan dengan sang ibu, Jaehyun diam. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya guna menjawab pertanyaan yang Yoona lontarkan.

Taeyong tak mengalihkan pandangannya dari bayi kecil yang sekarang berada di dalam box bayi samping ranjang rumah sakit. Wajahnya begitu damai, mata indahnya terpejam rapat selesai Jaehyun menggendongnya tadi.

"Wonwoo sama Mingyu, mereka pengen beli anak kita dengan harga satu juta, Mas."

Duduk berdampingan, Taeyong langsung mengucapkan kalimat tersebut, jangan mengira Taeyong tidak takut akan reaksi yang nantinya sang suami berikan karena jika boleh jujur, detak jantungnya berpacu cepat saat itu.

Mulut itu terkunci rapat tapi pandangan matanya tajam mengarah ke sang istri seolah meminta penjelasan atau cerita lebihnya.

"Kalau anak kedua kamu sama Jaehyun udah lahir, aku sama Mingyu pengen banget adopsi anak itu. Kita bayar bayinya sebesar satu juta," tutur Wonwoo ketika bertemu dengan Taeyong yang di usia kandungannya masih delapan bulan kala itu sedang menemani Mark bermain di depan teras rumah.

Taeyong yang terkejut pertama. Gerak spontan dari tangannya, ia memegangi perut buncitnya dibagian bawah, mengelusnya pelan. Bohong jika Taeyong biasa saja karena seketika itu kedua matanya memanas, hatinya tercekit seperti di gigit kecil tetapi sakit.

"Buat ganti dan bayar biaya persalinan kamu nanti, satu juta. Cukup, 'kan? Atau perlu ditambah lagi jadi satu juta lima ratus?" tanya Mingyu giliran.

Taeyong bingung, tidak tahu harus bagaimana, berbuat apa atau bahkan sekedar menjawab apa.

"Aku." Jeda lama, Taeyong membuat sepasang suami - istri dihadapannya menunggu.

"Aku bilang ke suami dulu gimana soal ini biar nanti Mas Jeje yang ambil keputusannya." Taeyong memberikan keputusan. Mingyu dan Wonwoo sempat saling memandang sebelum keduanya mengangguk sangat paham.

Orang tua mana yang tidak akan menangis membayangkan anak kandungnya diasuh oleh orang lain sedangkan di satu sisi, ia mampu.

Di tempat yang sama, posisi yang berbeda, Taeyong menangis sementara Jaehyun memejamkan mata diiringi hembusan napas berat keluar dari mulut, hal itu dilakukan tanpa keduanya tahu.

"Kamu anggap, aku nggak akan bisa kasih makan kamu dan anak kita yang udah dua dan bahagiain mereka sampai kamu tega mau jual," lirih Jaehyun di luar ruang rawat inap Taeyong bersama bayi kedua mereka berada.

ㅤ⸙ㅤ

Dengan anak keduanya yang diberi nama Jung Jeno tengah berada dalam pelukan serta gendongan Taeyong memandang lama sang anak.

Pikirannya terbang, memikirkan banyak kemungkinan yang terjadi apabila Jeno benar akan diberikan kepada pasangan Wonwoo - Mingyu.

"Mas." Panggilan itu Taeyong berikan kala tak sengaja melihat Jaehyun kembali masuk ke kamar inapnya yang kini membawa serta Mark yang nampak senang melihatnya.

"Uang titipan dari Mingyu." Amplop coklat berpindah dari genggaman tangan Jaehyun ke hadapan Taeyong. Diletakkannya tepat di atas ranjang.

"Satu juta." Mendengar nominal uang yang dibawa sang suami seketika mampu membuat detak jantung Taeyong terhenti sepersekian detik, kedua matanya bahkan membola dalam batinan sudah terucap banyak kata-kata buruk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Enkelhed [Jaeyong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang