10. Adek = Abang

1.2K 161 3
                                    

Puas bermain sedari siang tadi sewaktu matahari menampakkan sinar sepenuhnya membuat cuaca terasa sangat panas, Mark yang baru Minggu kemarin dibelikan kolam renang kecil berbahan karet oleh Jaehyun menghabiskan waktunya berendam bersama banyak mainan miliknya yang ia ikut sertakan.

Lelah saat ini begitu terasa sampai membuatnya menuruti saja setiap perkataan maupun perintah yang Taeyong ucap seperti kedua kakinya dipakaikan sepasang kaus kaki agar membuatnya hangat lantaran tadi terasa sangat dingin.

Cuaca belakangan ini memang sedang tidak menentu, pagi sampai siang sangat panas setelahnya menjelang sore hingga malam mendadak hujan sekarang saja sudah mulai mendung.

"Nonton TV di sini aja sambil tunggu Ayah pulang. Bubu ke dapur dulu, ya," ujar Taeyong menatap wajah Mark sekaligus meminta ijin lewat tatapan yang diberikan untuk ia tinggal sebentar.

"Mau susu."

Taeyong tersenyum mendengar permintaan anaknya yang satu ini tanpa perlu meminta lebih dulu tujuan utama dirinya ke dapur memang untuk membuatkan minuman hangat selain menyiapkan air hangat guna Jaehyun membersihkan tubuhnya nanti selepas pulang bekerja.

Mengusak pelan rambut Mark, bangkit dengan perlahan mengingat perutnya yang sekarang sudah tidak lagi terlihat rata. Sudah berjalan bulan ke empat makhluk mungil telah hidup di perut Taeyong. Sang calon adik untuk Mark yang kini sang calon kakak tersebut belum mengetahuinya.

Perubahan bentuk tubuh Taeyong setiap pergantian bulan terutama dibagian perut, awalnya membuat Jaehyun bertanya-tanya dan menimbulkan rasa curiga sampai tepat di hari Sabtu pagi sang kepala keluarga mengajak istrinya itu memeriksakan diri ke dokter.

Kecurigaan yang sempat mendera seketika sirna berganti rasa bahagia tak terkira mengetahui bahwa ternyata Taeyong benar mengandung anak kedua mereka.

Meski Jaehyun sempat meluapkan sedikit rasa marahnya lantaran terlalu kesal atas sikap Taeyong yang seolah merahasiakan kehamilannya tapi tak lama ia memberikan pelukan hangat penuh kasih sayang disertai nasehat seperti saat ia dinyatakan oleh dokter tengah mengandung anak pertama mereka, Mark Jung.

"Adek nggak nakal di dalam perut Bubu, yah. Nggak pernah buat Bubu-nya sakit selama Ayah nggak di rumah." Jawaban yang mampu membuat Jaehyun kembali menampilkan senyum serta kedua lesung pipi yang ia miliki. Taeyong memang selalu bisa menghilangkan rasa emosi dan kesal yang tadinya sempat bersarang di hati menjadi lenyap, pergi entah kemana.

ㅤ⸙ㅤ

"Ayah!" pekik Mark senang bukan kepalang sampai mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi ketika ia mendengar dan melihat sosok Jaehyun telah memasuki rumah sederhana keluarga kecil Jung.

"Bahagia banget anak Ayah. Adek senang lihat Ayah pulang?" tanya Jaehyun setelah berhasil membawa tubuh yang lebih kecil ke dalam gendongan. Satu tangan menahan berat tubuh Mark sedangkan satu tangan lainnya masih membawa satu kantung plastik berisikan dua jenis buah-buahan yang sengaja Jaehyun belikan.

Mark memberikan anggukan kepala tanpa ragu, "Adek senang," katanya. "Ayah beliin adek kolam lenang. Makasih, yah."

"Sama-sama." Jaehyun menjawab dengan nada begitu lembut dan sedikit bernada panjang di akhir.

"Senyum manisnya dari adek buat Ayah, mana? Ayah mau lihat," pinta Jaehyun penuh harap.

Senyuman yang begitu manis pun Mark berikan hingga suara tawa tercipta, asyik menikmati senyuman manis begitu indah milik sang anak yang selalu bisa menjadi obat lelahnya, Taeyong yang baru datang dari arah dapur dan tidak mengetahui sang suami telah pulang sedikit dibuat terkejut.

Enkelhed [Jaeyong] Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin