"Ayo dong ken, kamu tadi bilang apa sama orang itu, aku penasaran tau" Ucap Shani terdengar seperti merengek, bak anak kecil yang menginginkan eskrim.

"Enggak Shani,saya gak bilang apa-apa serius deh" Ucap Kenzie, dia sudah merasakan panas pada pipinya karena menahan senyum.

"Hai" Sapa seseorang mendekati keduanya, mata Shani yang sedari tadi teduh, kini berubah tajam,

Kenzie menoleh, dia cukup terpaku melihat sosok yang ada di hadapan nya ini, wanita dengan rambut panjang terurai, gaun hitam yang melekat pada tubuh nya, menjadikan kesan elegan.

"Aleena Gracias" Ucap nya sembari mengulurkan tangan pada kenzie, sang empu masih menatap lekat sosok di depan nya ini, namun tidak dengan Shani yang melihatnya dengan tatapan kesal.

"Shani" Beberapa jengkal saja tangan kenzie akan membalas uluran tangan itu, namun Shani memotong dan mendahului nya.

"Hey, kenapa Shani ini" Kenzie bertanya-tanya dalam hatinya

"Ah iya Nona, tapi sayang nya aku ingin berkenalan dengan pria itu" Ucap Gracias, Shani tersenyum remeh sembari membuang pandangan nya

"Namanya Kenzie, dia tak bisa membalas uluran tangan mu" Tutur Shani

"Mengapa demikian" Tanya Gracias

"Tangan nya sedang kebas" Tukas Shani

"Hah, kan gue gakpapa" Batin Kenzie menatap shani lekat.

"Seharusnya kau tidak memotong obrolan orang lain nona Shani" Shani mendekat kan wajah nya pada lawan bicaranya.

"Kau tidak sedang mengobrol dengan nya, enyahlah dari hadapan ku sekarang" Bisik Shani, Gracias sama sekali tak bergeming, ia justru tertawa mendengar ucapan Shani

Kenzie masih menyimak perdebatan dua wanita di hadapan nya ini tanpa mau merecoki, pikir dia akan kalah jika ikut berdialog.

"Nona, kau siapanya? Pacar nya, istri nya, atau apa" Tanya Gracias dengan mimik muka menyebalkan jika di lihat dari sudut pandang Shani.

Shani tak lagi bisa menjawab, pertanyaan dari Gracias tadi mampu membuatnya terdiam, "kau tidak berhak bertanya seperti itu" Sengah Shani

"Tuan, apa hubungan mu dengan wanita ini, aku hanya ingin tahu saja" Tanya Gracias kini tertuju pada Kenzie.

"Plis kenzie, jawab seperti apa yang kau tadi katakan pada pria yang menggangguku"batin Shani berharap

Namun lidah Kenzie terasa kelu, ia tak bisa menjawab, tatapan nya seakan terhipnotis oleh sorot tajam dari Gracias.

"So, pria itu pun tak menjawab, dan sekarang apa hak mu melarangku" Shani menatap lekat ke arah Kenzie, tak ada gurat senyum maupun respon dari wajah kenzie, Shani menarik nafas nya, setelah nya ia berlalu pergi meninggalkan Kenzie dan juga wanita yang tadi menghampiri mereka.

"Jadi siapa namamu Tuan" Sekali lagi Gracias mengulurkan tangan nya, kini kenzie membalas.

"Kenzie" Ucap nya, Gracias tersenyum puas

"Aku tahu kau Agen dari ****** " Degh kenzie terdiam, kenapa wanita ini bisa tahu pikirnya.

"Kau tidak usah bingung Kenzie, karena mulai saat ini aku pun bergabung dengan agensi ini" Ucap Gracias, sekali lagi kenzie terdiam tak bergeming.

"Bagaimana bisa" Tanya Kenzie

"Aku lebih bisa mengontrol emosiku daripada Shani, dan juga misi kali ini melibatkan pihak ku" Tutur nya.

"Perempuan memang selalu menyebalkan" Gumam Kenzie pelan

Pletak

"Aduh, kok di sentil kening saya, sakit tau" Gracias terkekeh, "lucu juga ternyata" Batin Gracias

"Siapa sih wanita itu, so Asik banget, Kenzie juga bukanya ngomong, Arghh"batin Seseorang yang melihat dari kejauhan

Prang

Piring yang di bawa pelayan Terjatuh akibat dorongan kesal dari tangan seorang wanita. Semua menoleh pada sumber suara, tak terkecuali kenzie dan juga Gracias.

"Kau lihat, Shani mudah emosi"ucap Gracias pada Kenzie

"Kamu kenapa Shani" Batin Kenzie

"Besok pagi pun aku akan turut hadir dalam pertemuan di Mansion milik Tuan Keynal" Ujar Gracias

Shani yang melihat itu semakin Kesal, Kenzie bisa-bisanya sedekat itu dengan wanita yang baru saja bertemu.

"Gracias, kau lagi yang harus menjadi lawan ku, aku pastikan kali ini aku tidak akan kalah"......






















Tbc.
Segitu dulu, sengaja agak pendek biar kalian nunggu lagi :)

Shani bilang " Lawan nya lagi" Waduh ada apaan tuh dulunya.

Nanti kalo pertarungan nya agak alay gakpapa deh yah hehe,

Kenalan doang di cengin alay :)

______

See you next part

THE REAL LESSONWhere stories live. Discover now