Kapten Kaizo dan juga Laksamana Tarung bersama-sama mengepung pencuri itu di koridor buntu. Kemudian saat pencuri itu merasa aman, mereka berdua keluar dan mengejar pencuri itu.
"HAH! SETELAH 20 MENIT KEJAR-KEJARAN, AKU AKAN MENGHABISIMU!"
Laksamana Tarung dengan kostumnya kemudian melompat hendak mencakar ataupun memukul pencuri itu. Namun, nampak kaki dari pencuri itu menjadi panjang dan dia tambah cepat. Berlari dengan kaki letoy.
"Dia pasti sudah menggunakan kekuatan itu, Laksamana," adu Kaizo.
"HIH! BERANI SEKALI KAMU MENGGUNAKAN BOLA KEKUATAN!?" Laksamana tambah marah dan berlari kedepan. Kapten kaizo kemudian mengikuti dibelakang.
Namun mereka berhenti karena beberapa sisi dari koridor menjadi penuh dengan permen karet. Dia pasti menggunakan GumBot lagi. Kapten Kaizo diperintahkan oleh Laksamana Tarung yang menempel untuk pergi duluan.
Kaizo ber teleportasi kemudian memotong kaki yang panjang itu seperti memotong sebuah permen. Namun karena refleks yang cukup cepat, kaki itu terpotong meskipun sedikit kesulitan karena sifatnya agak lengket.
"ARGHH!!!"
"Siapa kau!?" Tanya Kaizo menodongkan pedang pada seorang perempuan berambut panjang yang menunduk meratapi kakinya yang terpotong.
Nampak wajahnya berwarna merah muda dengan pernak-pernik warna-warni di wajahnya. Alien dari planet Makiri. Nampak dia berkeringat.
"Aku Jumi!"
Pencuri itu menyebutkan dirinya adalah Jumi. Kapten kaizo kemudian bersiap untuk melancarkan serangan namun kalah cepat dengan bagaimana Jumi yang memeluk Kapten itu duluan dan membuatnya lengket bersama dengan sisa permen karet dari badan Jumi.
"Kekuatan mutasi permen karet!"
Dalam sekejap, nampak kaki Jumi yang terpotong itu tersambung kembali dengan sebuah permen karet berwarna pink. Jumi senang kemudian terkekeh pada Kaizo yang sekarang terbaring tak berdaya. Dia pergi berlari menuju pesawatnya didepan.
Siapa sangka kalau melewati pintu utama mampu membuatnya dengan mudah mendapatkan GumBot? Setelah itu dia naik dan kemudian meletakkan GumBot di sebuah tempat khusus.
"Hahaha... Sampai jumpa― eh!?"
Dia melihat ke arah bahan bakar pesawatnya yang ternyata kosong melompong. Tak bisa menggunakan tenaga surya karena tipe pesawatnya berbeda. Juga, dia tidak membawa persediaan untuk berjaga-jaga.
"Kenapa bisa habis, nih!?"
"Hei, mau isi bensin dulu, gak?"
HAH!?
Siraman bahan bakar milik Jumi jatuh mengguyur tubuh Jumi. Membuatnya menjadi lengket dan berbau, "Huek! Ini pasti keluaran ilegal!" Suara gadis itu menghina. Dia nampak memeluk GumBot di sisi tangannya yang kanan.
Melihat bagaimana gadis kecil itu mengacau, Jumi tentunya marah.
"Siapa kamu!?"
"Ish! Jangan cipratkan itu padaku!!" Jerit [Name] yang menghindar dari tangkapan Jumi. Dia melompat keluar untuk pergi ke tempat parkir TAPOPS untuk kabur. Sedangkan Jumi, melompat pula sembari membawa pistol talinya. Namun karena bahan bakar yang diguyurkan padanya, membuat dirinya terpeleset dan jatuh.
Dia tidak bisa berdiri karena terkilir.
[Name] tersenyum kemudian nampak kembali ke arah Jumi yang tersungkur, "Hai. Nampaknya kamu suka banget sama bahan bakar ilegal, ya?"
Dia membawa selang dan juga satu jerigen lagi yang berisi setengah cairan berwarna jingga. Jumi tebak itu adalah bahan bakarnya yang lain.
"J-jangan.."
YOU ARE READING
Iridescent ꒰ continued ꒱
Fanfiction﹙ boboiboy x fem!reader﹚ ㅤMenanggung beban yang begitu berat sudah dirasakan oleh pemuda bertopi dino ini. Kala dia kelelahan karena memikul beban itu, dia tidak bisa langsung pulang dan beristirahat di rumah yang aman. ㅤSetidaknya rumah bukan hanya...
