VII

1K 65 4
                                    

Mata mata apa yang gak bisa liat? Mata kaki:)
-raki-

"Yang kemarin malam ikut rapat, sekarang ke ruang OSIS" ucap Monica

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yang kemarin malam ikut rapat, sekarang ke ruang OSIS" ucap Monica.

"Yah beneran gak belajar nih Mon?" Tanya Raki dengan wajah munapik nya:). "Ya... Lo kalo mau ngambis aja di kelas si gak papa" ucap Monica sambil pergi di ikuti oleh Serena.

"Oke. Gw ikut" Raki mengintili keduanya.

Di ruang OSIS...

'sial! Bisa bisa nya duduk di sebelah gw ni setan' ucap Serena dalam hati melihat sinis ke arah Ratara. "Pstt pstt Mon" panggil Serena, Monica pura pura budek aja, dia tau Serena mau minta tukeran tempat duduk.

"Pura pura budek, budek beneran mampus Lo" Monica menoleh sambil bertanya, "kenapa si ser?" Serena melirikkan matanya ke arah kiri dimana Ratara duduk, mengode Monica untuk tukeran tempat duduk.

"Apaan si?" Ucap Monica yang pura pura tak mengerti apa yang Serena maksud. "Tukeran" jawab Serena cepat.

"Gabisa loh, bangkunya mau di dudukin sama gw aja katanya" ucap Monica sambil memelas. "Gausah drama Lo! Nilai b.indo Lo aja 40" Monica berdecak kecil, "gamau ah enak di sini!"

Serena beralih menatap Raki yang sedari tadi hanya menyimak percakapan Serena dan Monica. "Raki!"

"Gak bisa bah, pantat aku udah bestian sama kursinya" Serena menggebrak meja. "Beneran nempel tu pantat Lo mampus!"

"Bisa diem?!" Ucap Ratara sambil menoleh ke arah Serena, Serena menatap tajam Ratara. "Lah kok ngatur!"

"Harap tenang bapak ibu,, jangan ada kdrt yang menyebabkan perang dunia ke 5."

"Baiklah kita mulai, selamat pagi semuanya... saya moderator yang semalam,terimakasih sudah hadir walau dengan wajah sok polos munafik kalian :)"

'moderator apaan kek begini!' ucap Serena dalam hati, mood nya sudah down tapi demi dispen dia kudu kuad. "Baiklah sekarang akan saya bagikan tugasnya ya.. Monica dan Raki, kalian mencari bahan tambahan untuk prom night. Selanjutnya Ratara dan Serena, mendata konsep setiap kelas dan mencari juga mendenda kelas mana yang tidak mengikuti bazar"

Serena menggebrak meja dan berteriak "LOH LOH GAK BISA GITU DONG! KENAPA GW HARUS SAMA DIA? KENAPA GAK MONICA AJA?" moderator menelan ludahnya kasar lalu melirik Ratara yang menatapnya tajam seakan bilang 'gw harus sama dia.'

"Eumm.. ini sudah ketentuan dari ketuanya"

"Ya gak bisa gitu dong! Pokoknya gw gak-

Sret..

"Gw sama Serena duluan, lanjut yang tadi" Ratara menarik tangan Serena keluar ruang OSIS. "Lo apa apaan sih! Lepas gak!" Teriak Serena. Untunglah di koridor sepi jadi tidak ada yang melihat pertikaian mereka.

"Kamu bisa nurut ga?!" Bentak Ratara. Ratara hanya ingin dekat dengan Serena,kenapa sangat susah melakukannya!

"Y-ya g-gw gak mau! Jangan maksa dong!" Ratara tak menggubris sama sekali, menarik pelan tangan Serena entah kemana. Walau sesekali Serena mogok jalan atau berusaha melepas genggaman Ratara di tangannya, Ratara tetap menarik paksa Serena untuk mengikutinya.

Dasi Abu (Serena × Ratara)Where stories live. Discover now