🧩GAME IN PROGRESS🎮 : 19

572 37 3
                                    

Saturday.

-

Nando yakin seratus persen jika Samuel itu benar-benar seorang gay bukan hanya sekedar rumor! Si laki-laki kaum pelangi itu melakukannya dihari semua orang-orang sedang berduka atas meninggalnya Lauren dan si bodoh berotak dangkal itu hendak berbuat menjijikan di sana.

Saat Nando dan Eric menghampiri kedua gadis yang berdiam diri di jalan setapak, langsung mereka berdua mengamankan Vanessa dan Melody.

Eric segera membawa pergi Melody dari sana dan Nando berdiri di depan Vanessa guna menutupi pandangan gadis itu.

"Masuk kerumah, yuk? Disuruh makan."

Vanessa menggeleng pelan. "Gue mau nyamperin Samuel."

Nando menggeleng ribut, apalagi saat Vanessa mencoba melewati dirinya. "Gak, gak boleh. Biarin aja tuh cowo edan lakuin hal gila sesuka dia, kita gak usah ikut campur. Ayo, pergi."

"Gue mau ketemu dia sebentar, gue cuma pengen mastiin sesuatu." Vanessa menepis pelan tangan Nando yang berada di bahunya.

Tidak perdulikan ucapan Vanessa, Nando terpaksa menarik tubuh gadis itu untuk di bawa masuk ke rumah orangtua Lauren.

"Nurut sama gue, ya? Bokap lo nyariin lo."

.

Eric memperhatikan Nando yang bertingkah aneh di depannya seusai pulang dari pemakaman Lauren.

Laki-laki itu mengangkat botol minuman keras tinggi-tinggi ditangannya lalu bergoyang dan asal bernyanyi, tidak hanya Nando saja, tapi Zaky dan Raja pun sama gilanya.

Keempat pemuda itu sedang berada di tempat karaokean yang tidak jauh dari rumah Eric, setelah ia mengantarkan Melody pulang, Eric langsung menyusul Nando kemari.

Eric pikir hanya ada mereka bertiga di sana, tapi rupanya Chessy pun ikut. Gadis itu melepas rok panjangnya yang sempat dikenakan di pemakaman Lauren, nampak jelas celana pendek itu hanya menutupi setengah pahanya. Eric menggelengkan kepalanya.

Nando bernyanyi tanpa mengikuti irama lagu, suaranya jelek sekali, memang dasar si buta nada. Bukannya fokus dengan lagu yang diputar ia malah sibuk tertawa sambil meneguk minuman alkohol hingga tandas.

Astaga, ini masih jam 9 pagi.

Nando, Zaky dan Raja asyik bergoyang di depan sementara Eric dan Chessy hanya duduk memperhatikan tingkah mereka bertiga.

Tahu begini, Eric akan membawa Melody ke sini.

"Ekhem, hai, Ric. Apa kabar?"

Entah sejak kapan Chessy sudah ada di sampingnya, gadis itu mengambil posisi duduk begitu dekat dengannya sehingga mengharuskan Eric untuk sedikit bergeser memberi jarak.

"Kayak yang lo liat," jawab Eric singkat, ia melipat kedua tangannya di dada.

Chessy angguk-angguk saja, didalam hatinya dia sedang memaki Eric karena respon laki-laki itu sangat cuek. Chessy berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Eric, dia menyelipkan rambutnya di belakang telinganya.

"Masih sama si Melody, ya? Langgeng juga."

Terlihat Chessy seperti berpikir sebentar lalu tiba-tiba dia menepuk lengan Eric dengan heboh. "Eh! Lo tau gak? Kemarin nih ya waktu pagi, sebelum si Lauren mati. Gue liat si Melody lagi berduaan sama cowo anak kelas 11, di deket perpus tuh, mereka ketawa-ketiwi gak tau ngomongin apa. Sumpah ya, gue liatnya tuh mereka kayak deket banget gitu, lo tau gak siapa cowoknya? Gue sih gak kenal, tapi-"

"Lo ngapain di sini?"

"Ah? Oh, gue diajak Nando."

Eric melirik Nando yang jatuh terjerembab ke lantai lalu kembali menatap tajam Chessy. "Kalian udah putus, kan? Ngapain masih nempelin dia kemana-mana?"

Chessy mencebik kesal. "Gak ada yang putus, Ericcc. Nando gak minta putus, kok."

Eric menutup mulutnya dengan tangan terkepal, ia menahan tawanya. Pandangannya lurus ke arah Nando yang tengah tertawa terbahak-bahak mentertawai Zaky yang muntah di tong sampah.

"Bisa-bisanya lo pertahanin cewe kayak dia yang jelas-jelas udah selingkuhin lo," gumam Eric.

Chessy mengerutkan keningnya, ucapan Eric tidak terdengar di telinganya karena suara nyanyian Raja yang begitu kencang. "Hah? Apa?"

"Gak, bukan apa-apa."

Kalau begini Eric yakin jika kedekatan Nando dengan Vanessa itu hanya main-main saja, Nando tidak serius pada gadis itu.

Ponsel milik Nando berdenting di atas meja, sebelum diambil oleh Chessy, Eric segera meraih ponsel tersebut dan melihat siapa yang mengirimkan pesan.

Dari layar kunci terlihat nama kontak seseorang. Karena isi pesannya tidak muncul, Eric membuka password ponsel Nando, ia tahu perbuatannya itu tidak sopan, tapi salahkan Nando yang memberitahukannya password ponselnya kepadanya.

Eric membuka salah satu aplikasi pesan dan seketika muncul deretan pesan dari banyak orang, tapi ia justru tertarik dengan pesan yang paling atas. Segera dia melihat isi pesan dari orang tersebut.

Vanessa

Lagi di mana?

'Gimana supaya dua cewe ini menjauh dari lo? Lo yang dideketin, tapi gue yang muak'

-

GAME OVER : Who's The Winner?[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang