bab 2

9 0 0
                                    

"Perhatikan setiap pasien, dan cek setiap obat yang di perlukan" ucap Reyhan di hadapan Dinda yang fokus menyimak ucapan Reyhan

"Baik dok" ucap Dinda

"Hari ini sudah selesai periksa pasien anak. Jadi kamu bisa istirahat di ruangan dokter dan kerjakan thesis kamu. Saya tidak mau yang saya ajarkan sia-sia" ketus Reyhan

"Baik dok, saya permisi" ucap Dinda. Dinda keluar ruangan Reyhan. Dia mengumpat dalam hati

"Dasar dokter nggak jelas. Untung ganteng., kalau tidak pasti udah aku tampol tuh muka" umpat Dinda memejamkan matanya

"Dokter Dinda" suster menepuk pundak Dinda

"Astaga" Dinda terkejut memegang dadanya

"Eh maaf dok, saya tidak bermaksud mengagetkan" ucap suter menundukkan kepalanya. Dinda menghela nafas

"Sudah .... saya tidak apa-apa sus" ucap Dinda tersenyum

"Sekali lagi maaf dok"

"Sudah sus, saya mau ke ruangan dokter koas dulu" ucap Dinda meninggalkan

Dinda masuk ke dalam ruangan dokter sudah ada dokter koas yang lain. Dinda belum kenal dengan dokter yang lain.

"Hai" sapa Dinda

"Hai. Koas juga" tanya dokter itu

"Iya" jawab Dinda

"Kenalin Angga" Angga mengangkat tangannya

"Dinda" Dinda menjabat tangan Angga

"Ambil spesialis apa" tanya Angga

"Anak. Kalau kamu"

"Spesialis jantung"

"Emmm" angguk Dinda

Dinda menoleh pintu yang terbuka.

"Dinda" Hana langsung memeluk temannya

"Yak ... kenapa" tanya Dinda

"Kangen kamu" ucap Hana

"Lepas Han, lho nggak malu di lihat banyak orang" bisik Dinda. Hana baru sadar kalau dia ada di ruangan dokter

"Ehem" Hana melepas tangannya

"Duduk" Hana pun nurut ucapan Dinda

"Ehhh ... gimana bareng dokter ganteng" tanya Hana kepo

"Dokter Reyhan namanya Han" ucap Dinda sambil membuka laporan pasien

"Iya iya itu maksud aku, gimana baik kan orangnya" tanya Hana

"Boro-boro baik, ketus dan cueknya minta ampun" ucap Dinda menghela nafas

"Masa sih, nggak mungkin" ucap Hana

"Udah ah, mau rekap laporan dulu" ucap Dinda

Tanpa Dinda sadari Angga memperhatikannya terus.

------

Hari ini Dinda kebagian shif malam. Daftar pasien sudah di tangannya.

"Dokter Dinda ada 5 pasien yang kita cek" ucap suster

"Baik sus, kita cek sekarang" ucap Dinda

Dinda memeriksa keadaan anak-anak mulai dari infus, suhu, obat. Pekerjaan ini yang Dinda inginkan. Dia sangat senang dengan anak kecil.

"Sudah semua sus" tanya Dinda

"Sudah dok"

"Saya keruangan dokter, jika ada apa-apa panggil saya" ucap Dinda

"Baik dok"

Dinda melepas jas putihnya dan duduk bersandar. Dia sedikit merenggangkan otot badannya.

"Shif malam" Angga yang baru saja masuk

"Hem" Dinda melirik sekilas

Dinda mulai mengerjakan laporannya dia tidak mau menunda nunda.

Drtttt

"Halo"

........

"Saya kesana sekarang" Dinda langsung berlari keluar

"Ada apa" tanya Angga. Dinda menoleh ke arah Angga

"Ada anak tak sadarkan diri di UGD" Dinda langsung berlari keluar menuju UGD

UGD

"Dok, pasien atas nama Gisel. Demam sampai 40 derajat" ucap suster

Dinda memeriksa keadaan anak itu. Tak lama Reyhan datang yang masih berpakaian santai.

"Bagaimana keadaannya" Reyhan mengambil stetoskop dari leher Dinda dan langsung memeriksa keadaan anak itu. Dinda masih terpaku melihat Reyhan di depan matanya.

"Dokter Dinda" Reyhan menatap tajam Dinda

"Ah iya dok"

"Fokus ke pasien" ucap Reyhan ketus

"I iya dok, suhu badan 40 dan tidak sadar" ucap Dinda

"Infus dan pakai paracetamol untuk demamnya. Dan cek darahnya "  perintah Reyhan

"Baik dok" Reyhan langsung meninggalkan Dinda

Dinda melakukan apa yang di perintahkan Reyhan. Selesai mengambil darah Dinda memberikan ke suster.

"Tolong tes darahnya" pinta Dinda

"Baik dok" suster meninggalkan Dinda

Dinda masih tetap di tepi ranjang di mana pasien yang bernama Gisel terlelap. Orang tuanya masih mengurus administrasi rumah sakit. Dengan telaten Dinda membenarkan selimut. Dipegang tangan mungil Gisel.

"Cepat sembuh ya sayang" ucap Dinda. Tanpa Dinda sadari Reyhan melihatnya yang hendak mengembalikan stetoskopnya

"Ehem" Reyhan masuk

"Dokter Rey" Dinda berdiri

"Punyamu, bagaimana keadaannya"

"Tinggal menunggu tes darah dok" ucap Dinda

"Jika tes sudah keluar bawa keruangan saya"

"Baik dok" ucap Dinda

"Permisi" orang tua Gisel datang

"Maaf sudah merepotkan" ucap mamanya Gisel

"Sebenarnya Gisel sakit apa dok" tanya sang ayah

"Kami masih menunggu hasil Lap darah. Nanti pasti kami beritahukan kepada anda" ucap Reyhan

"Kami permisi dulu" pamit Reyhan di ikuti Dinda di belakangnya

Bruk

"Auwww" rintih Dinda

"Sudah di bilang kalau jalan jangan di belakang orang" Reyhan menyentil dahi Dinda

"Sakit dok" Dinda memanyunkan bibirnya.

Tbc

Cintaku Dokter Reyhan ( On Going ) Where stories live. Discover now