18. Amora Has Attack

295 33 5
                                    

Libur Natal Amora memilih tinggal di Hogwarts dengan alasan ingin menemani Tom.

"Kau yakin tidak pulang, Amor??" tanya Marietta yang sudah menyangking tasnya.

"Yakin, Mary.. sudah berapa kali kau bertanya?" ucap Amora menggeleng kecil.

"Huhh.. baiklah. Jaga dirimu selama kami tidak ada, makan tepat waktu dan jangan dekat-dekat dengan Riddle dan antek-anteknya!" desis Marietta diakhir.

Amora hanya mengangguk samar, walau dalam hati ia masih merasa bersalah karena belum memberitahu mereka.

Amora mengantar kedua sahabatnya ke stasiun Hogsmeade dengan keadaan cuaca hujan salju membuat ketiganya mengeratkan mantel tebal mereka. Bahkan, hidung dan pipi Amora sudah semerah tomat karena kulitnya yang pucat.

"Yakin, Mary." ucap Amora lembut kala mendapati Marietta ingin berbicara.

"Padahal bukan itu yang ingin kukatakan." ucap Marietta cemberut.

"Kalau itu aku tidak yakin."

Amora tertawa ketika salah satu sahabatnya itu memeluknya sekilas, lalu berjalan memasuki kereta sembari kakinya menendang-nendang salju dibawah.

"Ditinggalkannya aku. Yasudah kalau begitu kami pergi, Mora. Merry Christmas!" Myrtle memeluknya singkat, lalu segera berlari menyusul Marietta kedalam kereta.

Kereta mulai berangkat, Amora masih berdiri ditempatnya sampai kereta menghilang dari pandangannya. Saat berbalik ingin kembali ke Hogwarts, ia mendapati Camilla Lestrange tengah berdiri didepannya.

"Camilla Lestrange?" yang dipanggil malah tersenyum tiba-tiba.

"Kau tidak pulang?" tanya Amora, namun gadis itu tetap diam ditempatnya tidak berbicara.

"Baiklah, kalau begitu aku duluan." Amora melangkah hendak kembali ke kastil, hingga ia melewati Camilla. Tiba-tiba gadis itu mencekal lengannya.

"Ya??"

"Bersama??" tanya Camilla akhirnya bersuara dengan senyuman anehnya.

"Baiklah" Amora hanya mengiyakan, walau sedikit kebingungan.

Sepanjang perjalanan kembali ke kastil Hogwarts, kedua gadis itu hanya diam tidak ada yang membuka suara. Amora menyadari kecanggungan yang terjadi, sementara Camilla masih saja tersenyum.

Hingga saat mereka melewati lorong jembatan dekat kastil, Camilla akhirnya membuka suara.

"Kau dengan Tom berkencan ya??" ucap gadis itu mencoba ramah.

"Dari mana kau tahu?"

"Semua anak Slytherin sudah tahu. Semoga hubungan kalian berjalan dengan lancar dan kalian akan terus bersama sampai maut memisahkan." ucap gadis itu lagi, perlahan ia mendekat pada Amora dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Ia mengelus rambut platina bergelombang yang halus milik Amora. Sementara gadis itu mulai merasakan perasaan tidak enak.

"Kau sangat cantik, pantas saja Tom jatuh cinta padamu." tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi marah.

"Lebih baik kita berbicara didalam saja, udara semakin dingin." Amora menyela, ia hendak melangkah namun pergelangan tangannya dicengkram kuat oleh Camilla hingga kuku-kuku panjangnya menembus kulit pucat pergelangan tangan Amora.

"Lestrange! apa yang kau lakukan?! lepas!" Amora berusaha melepaskan tangannya, namun gadis itu sangat kuat.

"Aku! seharusnya aku yang mendapatkan cintanya!! aku tiga kali lipat lebih cantik darimu!! kau darah penghianat menjijikkan!" teriak Camilla tiba-tiba dengan amarah yang terparti diwajahnya.

MY EVERYTHING 《LovegoodxRiddle》Where stories live. Discover now