I Want You Beb!

1.2K 96 5
                                        

FREEN'S POV

Hujan masih saja membasahi kota Bangkok. Nyaris 4 jam lebih intensitas hujan tidak mereda. Nampaknya acara berita pagi Bangkok akan dipenuhi berita berita tentang beberapa bagian Bangkok yang terendam banjir akibat hujan yang tidak mereda.

Karena hujan ini pula lah yang membuatku ragu untuk kembali ke rumah. Padahal baru saja Bright mengantarkan mobilku yang kemarin dibawanya pulang ke rumahnya usai mengantarkanku ke condo ini. Namun hujan di luar sana terlalu deras. Sangat berbahaya jika memaksakan berkendara. Apa lagi langit sudah mulai gelap, jarak pandang saat mengendarai mobil tentu akan sangat berpengaruh. Belum lagi membayangkan kemacetan yang harus kulalui meski jarak rumahku dari condo tidak begitu jauh. Tapi tetap saja, aku harus berjibaku dengan kendaraan kendaraan yang memadati jalanan.

Aku meraih handphoneku dan menghubungi seseorang yang sering ku sapa dengan panggilan Bibi Hom. Aku mengabari orang di dalam telfon tersebut jika diriku tidak akan pulang dan meminta untuk menjaga mama. Aku tidak sekhawatir dulu saat harus meninggalkan mama sendirian karena ada Bibi Hom yang bisa sangat dipercaya. Terlihat dari beberapa bulan terakhir ini saat dia menjaga mama. Bibi Hom benar benar telaten dan sangat memperhatikan mama.

Usai memutuskan panggilan telfon tersebut, aku kembali meraih remote TV dan mulai mengetikkan sebuah judul film romance. Hujan hujan seperti ini memang lebih syahdu menonton film romantis. Dan kali ini pilihanku jatuh pada film romantis berjudul Me After You.

"Itu Film favorite ku. Ayo kita menonton bersama."

Suara nyaring itu cukup mampu mengalihkan pandanganku dari arah TV. Aku berbalik ke arahnya yang tampak telah berganti dengan piyama tanpa lengan yang panjangnya hanya se lutut. Bagian depannya sedikit terbuka. Sementara itu rambutnya dibalut handuk kecil sehingga leher jenjangnya yang mulus terlihat dengan sangat jelas. Terlalu sexy. Aku hanya bisa menelan saliva ku melihat pemandangan dihadapanku ini. Ingat Freen. Dia hanya seorang Bayi. Kau jangan tergoda. Semua gara gara ucapan Noey si mesum itu. Otakku jadi terkontaminasi.

Dia perlahan berjalan mendekat ke arahku dan duduk tepat di sampingku. Wangi sabunnya menusuk ke hidungku. Aroma yang segar namun ada sedikit sensasi manisnya. Shiit, dia benar benar sangat menggoda kali ini.

"Orn sudah berangkat?" Tanyanya lagi sambil meraih remote TV dari tanganku dan menekan tombol Play. Sementara aku berusaha mengalihkan pandanganku ke arah TV. Menghindari menatap tubuhnya yang sangat sulit ku deskripsikan. Kalian pasti paham tanpa perlu ku jelaskan dengan detail bagaimana menggodanya tubuh mungil dan mulusnya ini.

"Sudah. Sore tadi." Jawabku singkat tanpa sedikitpun menatap ke arahnya.

Film telah dimulai sejak beberapa menit lalu. Namun pikiranku tidak bisa fokus ke dalam film. Apa lagi kini kulit bahu becky bersentuhan langsung dengan kulitku yang hanya mengenakan kaos pendek. Belum lagi aroma tubuhnya yang menggoda. Ayo Freen kau harus fokus.

"Kamu tidak pulang phi?" Tanyanya lagi memecah keheningan.

"Ini tempatku. Bukannya aku yang harus menanyakan itu kepadamu?" Entah kenapa aku tidak suka dengan pertanyaannya. Dia seolah tidak senang dengan keberadaanku disini.

"Ah iya, maaf aku tidak bermaksud. Untuk sementara aku akan tinggal bersama Orn. Maaf aku lupa meminta izin phi untuk menggunakan kamar phi. Ku pikir phi tidak akan ke sini dalam waktu dekat ini." Jawabnya.

"Kenapa?" Tanyaku singkat. Kali ini aku memberanikan diri menatapnya. Tampaknya dia sedikit tersentak dengan pertanyaan singkatku yang mungkin terkesan mengintimidasi.

"Kenapa apanya?" Tanyanya balik

"Yaa kenapa tiba tiba pindah ke sini? Dan tanpa menceritakan apapun kepadaku"

ITS NOT SAME ANYMORE (END)Where stories live. Discover now