Karena Helena diam cukup lama, Kaiser berpikir kalau saat ini dia sedang marah. "Kau terlihat sangat marah, jadi aku minta maaf"

"Apa kau khawatir kalau aku marah?"Tanya Helena" Tenang saja tuan halehardt, aku sama sekali tidak marah ataupun tersinggung dengan ucapanmu malam itu"balas Helena

Kaiser melihat ekspresi datar dari Helena, ekspresi yang selama ini tidak pernah dia lihat. sejak dulu yang selalu berwajah datar Seolah tak peduli adalah dirinya bahkan sampai sekarang, sedangkan Helena akan selalu memberi ekspresi yang menggambarkan perasaannya, sekarang wanita itu tidak menggambarkan apapun dari wajahnya yang menyiratkan kalau dia tidak peduli.

"Kalau aku harus marah mungkin harus pada pria itu bukan padamu,"

bibir Kaiser langsung berkata "kenapa?" padahal dia sudah berusaha untuk tidak bertanya alasan dari Helena.

Helena tersenyum simpul"Kegagalanku adalah karma yang kudapat dari laki-laki itu, aku tidak menyebutnya ayah karena itu tidak pantas baginya"

Jadi itu cara pikir helena tentang ayahnya, laki-laki yang tidak pernah ada dalam hidupnya sampai anaknya sendiri tidak memberikan sebutan yang pantas baginya.

Kaiser tidak merasa bersalah lagi pada Helena, sepenuhnya yang terjadi pada kehidupan Helena segala kekecewaan yang Helena rasakan adalah karma yang dia dapatkan dari ayahnya.

Benar begitu bukan?

"Disini kau rupanya, "Ujar mama giny yang baru saja tiba di hadapan mereka berdua

Kaiser dan Helena kompak menolehkan pandangan pada mama giny, lalu Kaiser bertanya"Mama mencariku?"tanya Kaiser

Mama giny memberi kode tidak lewat jari telunjuknya "Mama mencari Helena, bukan kamu Eiser"

"Ada apa mama cari helena?" Helena langsung bertanya alasan mama giny mencarinya

"Mama mau keluar belanja, helena temani mama yah"ujar mama giny sambil tersenyum ramah " Kamu siap-siap aja sekarang, kita langsung pergi"lanjut mama giny lalu Helena menganggukkan kepalanya

Mama giny meraih pundak Helena, dia merangkul Helena lalu membelakangi Kaiser yang masih terduduk di tempatnya. "Mama sama Helena pergi dulu yah, maaf kalau ganggu obrolan kalian, hehehe" katanya seolah Kaiser dan Helena sedang berbincang-bincang romantis padahal aslinya tidak.

"Eiser, teman-temanmu baru saja tiba sebaiknya kau menyambut mereka di depan"ujar mama giny memberi tahu kedatangan tamu Kaiser yang sempat dia lihat tadi.

Eiser memasang raut bingung "Teman-temanku?"

"Hardin, nichol, samuel, anya dan kate, semuanya datang" Jawab mama giny sambil menyebut semua nama teman-teman Kaiser yang sempat dia lihat tadi.

Kaiser kebingungan dengan kedatangan teman-temannya karena dia tidak mengundang mereka untuk datang bahkan mereka tidak menghubunginya kalau mereka akan datang.

"Baiklah," katanya pada mama giny, setelah itu mama giny dan juga helena masuk ke dalam untuk berganti pakaian karena mereka akan pergi ke luar berbelanja.

***

"Toilet di mana yah?" Hardin dan samuel berkeliling mansion untuk mencari Toilet

Mereka sudah sering berkunjung ke mansion halehardt tapi selalu kesulitan kalau mencari Toilet karena kediaman halehardt ini sangat besar, luas bahkan memiliki banyak pintu di mana-mana, bagaimana labirin saja.

"Lihat sana! "titah samuel sambil menunjuk sesuatu

Hardin langsung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh samuel, dia cukup lega karena mengira kalau samuel sudah menemukan Toilet-nya tapi yang di tunjuk oleh samuel bukanlah pintu Toilet melainkan seorang wanita yang menggunakan celana pendek berwarna putih dengan sweater rajut berwarna pink yang sedang menaiki anak tangga ke lantai atas.

Helena's revenge: stay away from Kaiser Where stories live. Discover now