10. Bukan pahlawan, tapi lebih baik dari pahlawan dunia luar

322 33 2
                                    

"Jounou-san, kenapa Tecchou-san makan nasi dengan gula dan krim?" tanya Aya, saat dua mantan anggota Anjing Pemburu Saigiku Jounou dan Tecchou Suehiro sedang duduk di meja makan besar.

"Yah, Aya-kun, aku tidak tahu tapi itu menjengkelkan," jawab Jounou dengan gigi terkatup.

"Bram-san," dia menoleh ke arah vampir yang duduk di sebelah Aya. "Terima kasih telah mengizinkan kami mampir. Tecchou dan aku baru saja menghabiskan sedikit waktu luang di Eropa dan kami kembali hari ini. Kami belum makan siang sampai sekarang. Meskipun kami bisa saja sampai ke Markas Mafia tapi Tecchou akan pergi mati kelaparan." Dia masih terdengar kesal karena Tecchou terus memakan telur rebus yang kulitnya masih menempel.

Aya terlihat cukup trauma saat pendekar pedang itu memasukkan kecap ke dalam kopinya dan Bram mengangkat alisnya hingga hampir mencapai garis rambutnya.

"Begitukah cara orang meminumnya?" dia bertanya dengan polos.

"TIDAK!" Jounou dan Aya berteriak pada saat yang bersamaan.

"Itu hanya kebiasaan Tecchou yang mencampurkan makanan dengan warna serupa. Itu. MENJIJIKKAN! Seberapa sering aku bilang padamu untuk berhenti melakukan itu?! Di Inggris kamu menambahkan kecap pada puding hitam. Di Jerman kamu menambahkan mustard pada apel strudel! Di Italia kamu menaruh selai di atas pizza!" desah Jounou. Meski matanya terpejam, seseorang masih bisa merasakan tatapan niat membunuh yang datang dari pemuda berambut putih itu.

"Enak sekali," jawab Tecchou tanpa merasa terganggu.

"Ah!" Jounou bersandar di kursi beludru merahnya, kepalanya menyentuh pinggiran emas. "Kenapa kamu tidak mati saja?"

"Kupikir kamu mencintaiku dan akan merindukanku jika aku mati," kata Tecchou sambil menatap pacarnya dengan bingung.

"Kupikir kamu mencintaiku dan akan merindukanku jika aku mati," kata Tecchou sambil menatap pacarnya dengan bingung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kali ini, kepala Jounou membentur meja saat dia mengerang, "kamu tidak pernah mengerti."

"..." Bram dan Aya memperhatikan keduanya dalam keheningan yang membingungkan hingga Jounou kembali berbalik ke arah mereka.

"Terima kasih untuk makanannya, Bram-san. Selamat tinggal, senang bertemu denganmu lagi. Kami akan pergi sekarang," kata Jounou dengan seorang anak laki-laki yang sopan sebelum dia meraih kerah baju Tecchou dan mencoba menariknya keluar dari kursi.

Butuh beberapa saat, waktu yang cukup lama dan tidak nyaman, sampai Jounou akhirnya berhasil membuat Tecchou bangkit dari kursinya dan keluar dari manor, sambil mengumpatnya pelan-pelan.

"Aku lupa kalau mereka seperti itu...," ucap Bram sambil menggeleng. "Setelah Jounou-san diubah kembali menjadi manusia, hal pertama yang dia lakukan adalah menanyakan Tecchou sambil mengutuknya. Dia menyangkal bahwa dia mencintainya tapi dia mengaku jatuh cinta padanya...? aku tidak mengerti cinta anak muda saat ini."

(END) Our world is grey BSD X BNHA Where stories live. Discover now