🐣09. Perusak? 🤷‍♂️🧘

5.5K 472 170
                                    

~Yeye Update~

Jangan lupa vote, komen, and share deh kalo perlu 🤭

Happy Reading Wawa ✨🐣

...





"ANGKASA, VENUS, LANGIT, IZAR, LEO, LASKAR, AL, CEPAT NAK, SUDAH JAM DELAPAN!" Suara Kejora terdengar sangat keras. Ia masih menunggu karena anak-anak nya yang masih saja berada didalam kamar padahal waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Ia tidak ingin telat dalam acara Milad kantor Antariksa.

Gaun putih selutut, rambut yang terurai, dengan heels berwarna senada itu menambah kecantikan Kejora malam ini. Ia duduk di sofa ruang televisi, seraya menunggu ketujuh putra nya.

"Ya Allah, lagi apa sih anak-anak." Gumam Kejora, beranjak berdiri. Tungkainya melangkah hingga di bawah anak tangga, ia menatap pintu kamar ketujuh putra nya yang masih tertutup rapat.

"BUNDA HITUNG SAMPAI TIGA, KALO BELUM TURUN JUGA, BUNDA TINGGAL!"

Suara pekikan Kejora berhasil membuat ketujuh putra nya keluar dari kamar dengan tergesa-gesa.

"Bunda, tunggu!" Laskar berlari menuruni anak tangga seraya membenarkan letak dasi nya.

"Bun, celana Izar kedodoran." Kesal Izar mengadu, dengan bibir yang mengerucut.

Kejora menghela nafas, ketujuh putra nya sudah berada dihadapannya namun masih sibuk dengan pakaian masing-masing.

Izar membenarkan celananya yang kepanjangan, Laskar yang bingung dengan dasinya, Angkasa masih menata rambutnya, Leo mengancingkan baju kemejanya, Langit yang bingung dengan ikat pinggangnya, Venus sibuk dengan jas nya yang kebesaran, sedangkan Al asik dengan permen kaki nya padahal jas saja belum dipakai dan rambut yang masih acak-acakan.

"Bun, kenapa ikat pinggang nya kayak gini." Ujar Langit dengan susah mengaitkan ikat pinggang nya.

"Itu salah Abang, besi yang Abang pegang itu angkat."

Langit mengikuti arahan Kejora, membuat nya menyengir kuda tatkala gesper itu terkait dengan benar.

"Bunda, kayak nya jas Venus ketuker deh."

Kejora melihat jas Venus yang benar-benar besar untuk tubuh sang putra.

"Iya, ya. Tapi mereka pas semua Bang," bingung Kejora.

"Al belum di coba, Bun." Ujar Leo menunjuk Al, yang asik sendiri.

"Coba sini jas, Al." Aldebara memberikan Jas nya pada sang Bunda. "Permen terus kamu ini, Dek."

"Baru satu, Bunda."

Kejora hanya menggeleng. "Venus buka Jas nya, pake punya Al."

Venus membuka jas nya, beralih memakai Jas yang diberikan sang Bunda. Kejora melihat Jas yang dipakai Venus sekarang lebih cocok, tidak kebesaran dan tidak kekecilan.

"Ini baru pas, berarti ketuker sama Adek."

"Bunda, kalo celana Izar?" Tanya Izar sudah lelah dengan celananya.

Kejora melihat celana sang putra satu persatu, dan alisnya menukik saat ia melihat Celana Al yang sedikit menggantung.

"Ketuker lagi celananya?!" Kejora menepuk dahinya lelah.

"Al sama Izar tuker celananya," monolog Kejora.

Keduanya mengangguk, dan menaiki anak tangga kembali untuk kekamar.

Jagoannya Bunda [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang