Bab 3 Tutor Privat (18+)

6 1 0
                                    

Sepulang sekolah, Aku bersama Sora pergi bersama ke rumahnya untuk melakukan les privat yang akan digurui oleh Sora sendiri. Rumah Sora ternyata lumayan jauh juga dari halte bus terdekat. "Hah... rumahmu kenapa jauh banget dah...." Ucapku karena sudah tidak kuat untuk berjalan.

"Sedikit lagi, tahan dikit lagi" Ucap Sora yang bilang sedikit lagi selama lima kali berturut-turut. Setelah satu jam berjalan, akhirnya sampai juga di rumah Sora. Aku langsung takjub melihat rumah Sora karena ukurannya yang sangat besar dan memiliki gaya modern. Saat mendekati gerbang, gerbangnya pun dibukakan oleh satpam yang tengah berjaga.

"Jadi inilah kehidupan orang kaya...." Ucapku sembari meminta sekeliling. Aku melihat air mancur yang besar, mobil yang terparkir disana, dan jangan lupa, yaitu kolam renang yang setiap orang kaya pasti punya. Kami berdua telah sampai di pintu depan rumahnya, dan Sora membukanya.

Aku menjadi semakin takjub melihat isi dari rumahnya, ini sangat-sangatlah modern. Bahkan bagian terbaiknya, yaitu wifi rumah ini pun disediakan gratis oleh tamu. "Anggap saja seperti rumah sendiri" Ucap Sora yang langsung mengajakku untuk pergi ke ruang tamu. Dari sekian kemewahan ini, ada satu hal yang mengganjal diriku, yaitu tentang keberadaan orang tua Sora. Lalu aku menanyakan dimana orang tuannya.

"Hei Sora, dimana orang tuamu?" Tanyaku kepada Sora.

"Ah, ayah dan ibu tengah berada di luar kota selama sebulan untuk mengerjakan sebuah proyek ilmuwan. Jadinya Aku tinggal sendirian disini"

"Ah begitu, kasian juga kamu" Ucapku secara spontan, cuma dibalas oleh Sora oleh suara tertawa kecil. Kemudian Sora izin untuk ke dapur terlebih dahulu untuk mengambilkan teko dan sedikit cemilan, meskipun dia sudah ada seorang pembantu disana, tapi dia memilih untuk mengambil sendiri. Sungguh anak yang mandiri, Aku hanya melihatnya dari kejauhan.

"Hai, kau pasti temannya nak Sora?" Aku langsung terkejut mendengar seorang pembantu yang tengah melakukan rutinitas seharian, yaitu membersihkan lantai menggunakan vacum cleaner. "Ah ya, salam kenal" Aku langsung menjabat tangannya dan memberikan senyuman, itulah adab yang diajarkan kakakku.

"Heh, Aku senang melihat nak Sora mendapatkan teman baru. Biasanya dia mengajak nak Rossie untuk datang kerumahnya" Ucap pembantu itu menjelaskannya kepadaku.

"Ah begitu ya, berarti sekarang baru Aku yang datang kesini selain Rossie...."

"Itu benar, biasanya kalau nak Sora sudah percaya kepada siapapun. Maka dia akan selalu mengundangnya ke rumahnya, yang berarti dia sudah percaya kamu"

"Ah...." Aku mendengar penjelasan dari dia dan membuat diriku menjadi bahagia. Ini berarti Aku sudah dipercaya oleh Sora. Itu adalah prestasi yang sudah cukup bagiku. Lalu pembantu itu pamit izin untuk melanjutkan pekerjaannya. Tidak lama setelah itu Sora datang membawa sebuah teko yang berisi sebuah jus apel, dan sedikit cemilan yang berupa air.

"Maaf karena lama, laci tempat yang menyimpan cemilannya sangatlah tinggi, jadinya....Aku harus menggunakan kursi sekitar...." Ucap Sora dengan nada pelan. Aku memakluminya, pasti sangatlah susah untuk hidup dengan tinggi badan seukurannya. Aku masih harus bersyukur memiliki tinggi badan yang ideal. "Aku harap aku bisa menjadi tinggi sepertimu" Ucap Sora yang langsung memakan cemilan yang sudah dia buat.

Lalu Aku membalas perkataan Sora dengan jawaban yang bisa dibilang nyeleneh. "Tidak apa-apa Sora, Aku lebih suka dirimu yang pendek....".

"Kau ngomong apa wahai Robby!!!" Ucapku didalam hati karena mengatakan itu secara tidak sadar, membuat Sora yang mendengarnya langsung terkejut. "Ah...yah... baiklah, jika kau menyukainya...." Ucap Sora yang langsung memalingkan wajahnya sembari meminum jus apel tersebut secara terburu-buru, membuat dirinya tersedak sedikit.

Apa Salah Untuk Mencintai Dia? (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang