10. game date -'nonsanse' Sabrina carpenter

Start from the beginning
                                        

"Aku akan gak bisa, harusnya kamu jawab 'kalo aku main sama kamu, emangnya kamu bisa?' "ucap Raisa dengan nada ketus dan tetap memalingkan wajahnya.

"Emangnya aku sejahat itu?" Tanya Zico dengan nada tenang, alisnya mengkerut mendengar ucapan Raisa.

Raisa enggan menjawab dan kembali memalingkan wajahnya karena malas menatap Zico, lebih tepatnya ia luluh kembali.

"Aku gak minta skill kamu dalam main game, aku tahu kamu gak bisa main game, tapi kamu nekat nambahin ke listnya karena aku suka kan?" Ucap Zico dengan nada yang kelewat tenang.

"Aku disini yang bosenan, maafin aku ya?" Ucap raisa kini menoleh ke arah Zico.

Netra keduanya bertemu, Zico bisa merasakan air yang terkumpul di kelopak mata Raisa.

"Gak ada yang salah, kita berdamai ya?" Ucap Zico sambil mengusap surai Raisa dengan lembut.

Raisa mengangguk pelan, wajahnya terlihat seperti ingin menangis.

Tentu tidak tega melihat gadisnya menangis, Zico beranjak dari duduknya, ia lantas mengangkat tubuh Raisa ala koala.

Raisa tentu sangat terkejut dengan sikap Zico, namun ia diam saja.

Zico melangkahkan kakinya menuju kursi gamingnya, ia duduk disana dengan Raisa yang masih digendong ala koala, namun saya ini berubah menjadi dipangku.

"Temenin aku dulu ya?" Ucap Zico dengan nada lirih.

Raisa mengangguk, Zico menyondorkan ponselnya ke pada Raisa dan di terima oleh gadis itu.

Kini posisinya Zico asik bermain game pada komputer di hadapannya, sedangkan Raisa duduk di pangkuan Zico ala koala, ia melingkarkan tangannya di leher pria itu lalu mulai mengotak-atik benda pipih milik pria itu.




















Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, selama itu Zico bermain game tanpa jenuh, namun berbeda dengan Raisa yang tertidur di pangkuannya sambil menyandarkan kepalanya di pundak Zico.

Jangan khawatirkan ponsel Zico, sebelum tertidur Raisa sempat mengembangkan kepada pria itu.

Tangan zico terangkat untuk mengelus surai Raisa dengan lembut.

Ia yakin pasti gadisnya merasa lelah saat tidur di posisi seperti ini, alhasil ia beranjak dengan mengangkat tubuh Raisa ala bridal style.

Saat keluar ruangan...

"Itu Raisa kenapa?" Tanya iza yang kebetulan lewat di depan ruang game.

"Ketiduran ma" ucap Zico kepada sang mama.

"Bawa ke kamar kamu dan jangan macam-macam, mama mau masak buat makan malam, nanti anterin Raisa pas malam aja, kita makan malam bersama nungguin papa sama Abang" ucap iza.

Zico tersenyum tipis lalu mengangguk mengiyakan ucapan sang mama, setelahnya wanita itu berlalu dari hadapan Zico.

Zico membawa tubuh Raisa memasuki kamarnya yang terletak di samping ruang game.

Zico merebahkan tubuh Raisa di atas ranjangnya, ia kamu berjalan ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.



























Raisa mengerjapkan matanya, menatap sekeliling, suara pancuran air memasuki indra pendengarannya, ia menoleh ke arah kamar mandi yang terletak di sana.

Raisa sudah tahu itu adalah zico yang sedang mandi, dan ia tahu bahwa saat ini ia berada di kamar pria itu.

Raisa beranjak dari atas ranjang lalu keluar dari kamar itu, ia menuruni tangga dan menemukan iza yang sedang memasak di dapur.

Desain bagian dalam rumah zico tidak berbeda jauh dengan rumahnya.

list date •ddeungromiWhere stories live. Discover now