4. lukis date -'replay' iyaz

79 5 0
                                        

Hari ke empat, Raisa memeriksa isi totebag miliknya, ada berbagai macam cat air, kuas, serta kanvas.

Ketika isi totebagnya sudah lengkap, ia berdiri di depan cermin full body miliknya, memeriksa penampilannya hari ini.

Tanktop putih di lapisi kemeja cream yang kancingnya terbuka, celana training berwarna cream dan juga headset bando hitam yang kini mengalung di leher jenjangnya, itulah penampilannya hari ini.

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, sudah saatnya berangkat, kini Raisa meraih totebag yang terletak di atas meja belajarnya.

Kaki jenjang cassia melangkah menuruni tangga di rumahnya, di lantai bawah netranya menangkap Zico yang sedang duduk di sofa.

"Kamu udah datang?" Tanya Raisa kepada Zico.

Zico tersenyum melihat gadisnya, ia lantas mengangguk.

"Bunda lagi di atas, katanya kita langsung berangkat aja dia sibuk" ucap Zico beranjak dari duduknya lalu berdiri di sampingnya Raisa.

Benar adanya, Zico sudah berbincang dengan ana tadi, dan wanita itu meminta izin tidak menemani Zico mengobrol karena masih sibuk dengan pekerjaannya.

Raisa mengangguk, keduanya lantas melangkah keluar dari rumah.

Seperti hari-hari sebelumnya, gak pertama yang di lihat Raisa saat keluar rumah ada mobil Civic putih.

Zico mengambil alih totebag yang berada di lengan Raisa, ia menaruh totebag itu di bangku belakang mobil, lantas membukakan pintu untuk Raisa.

Gadis itu sudah masuk kedalam mobil, kini Zico yang menyusulnya masuk.

Mobil itu pergi meninggalkan kediaman dirgantara.

Keduanya memilih tempat melukis di sebuah taman bunga, di perjalanan keduanya mendengarkan lagu 'replay' iyaz.

Raisa menatap Zico, ia melirik ke headset iyang di gunakan oleh Zico, sama dengan miliknya namun milik Zico berwarna biru, keduanya dulu memang membelinya bersama-sama.

"My wife" ucap Zico saat lirik lagu mengarah ke kalimat 'my wife'.

Raisa merasa pipinya terbakar, bagaimana tidak Zico mengucapkan itu sambil menepuk pucuk kepalanya, ia juga menetap lekat dirinya beberapa saat tadi.

Zico kembali melirik ke arah jalanan setelah merasa puas menggoda Raisa, bahkan ia masih bisa melihat respon Raisa yang mematung.

"Udah jangan ngelamun" ucap Zico meraih tangan Raisa.

Raisa tersenyum canggung ke arah Zico, ia masih merasakan kalimat manis yang di ucapkan pria itu.

Perjalanan keduanya tidak jauh hanya menghabiskan waktu lima belas menit, keduanya kini sampai di sebuah taman yang di hiasi berbagai macam bunga yang bermekaran.

Taman ini sering di kunjungi untuk piknik atau mempererat keharmonisan karena udara dan suasananya yang biru.

Raisa keluar dari mobil saat Zico membukakan pintu, ia lantas membantu pria itu membawa beberapa alat lukis.

Zico menggenggam tangan Raisa, lalu keduanya melangkahkan kakinya menuju ke arah bunga-bunga yang rimbun.

"Kita melukis di sini ya?" Ucap Raisa yang langsung terpikat oleh pemandangan bunga di hadapannya.

Zico menggelar tikar yang ia bawa lalu menaruh beberapa makanan ringan dan alat lukis yang ia bawa, Raisa juga menaruh alat lukisnya.

Keduanya duduk di atas tikar, Raisa menghadap ke bunga yang berada di hadapannya, namun Zico melah menghadap Raisa yang menghadap ke samping.

list date •ddeungromiWhere stories live. Discover now