10

4 1 0
                                    

Tae Hyung dan Ji Min masih belum tahu mengenai keadaan Sung Cheol yang menderita penyakit jantung. Mereka masih berpikir bahwa Sung Cheol meminta istirahat karena lelah dengan kepadatan jadwal saja. Karena itu, baik Tae Hyung maupun Ji Min, tidak satupun dari mereka berdua yang mencoba untuk mencari tahu informasi tentang kesehatan Sung Cheol. Sung Cheol memang tidak ingin langsung memberi kabar kepada mereka. Sung Cheol hanya minta tolong kepada Tae Hyung untuk menghabiskan waktu bersama dengan So Min sebaik-baiknya.

Hari ini, Tae Hyung dan So Min bertemu. Tae Hyung menjemput So Min di depan rumahnya, lalu mereka pergi bersama. Kebetulan, hari ini tidak ada jadwal latihan orkestra untuk So Min dan Tae Hyung sudah selesai melakukan rekaman untuk album barunya kemarin. Hari ini, Tae Hyung punya sebuah rencana yang sangat besar dan penting baginya. Ia berharap rencanayang ia buat akan berjalan dengan baik.

Ketika So Min dan Tae Hyung berangkat, di sepanjang jalan, So Min cenderung diam saja. Hanya berbicara sepotong kata. Tidak banyak bicara seperti biasanya jika ia bertemu dengan teman-temannya. Tae Hyung jadi curiga kepadanya. Jangan-jangan, So Min sedang merasa tidak nyaman dengan dirinya.

"So Min, kamu baik-baik saja?" tanya Tae Hyung.

"Kenapa?" So Min balik bertanya.

"Karena tidak biasanya kamu diam terus seperti ini," jawab Tae Hyung. Tae Hyung sungguh mengkhawatirkan So Min yang dari tadi hanya diam saja.

"Tidak ada masalah," balas So Min.

"Baiklah kalau sedang tidak ada masalah. Kita sudah sampai pada restoran yang aku pesan," jawab Tae Hyung.

"Ah, kita sudah sampai," ucap So Min. So Min membuka pintu mobil, turun, lalu menutupnya.

Sesampainya di sebuah restoran masakan barat, Tae hyung menempati meja yang sudah ia pesan sebelumnya. Ia mempersilahkan So Min untuk duduk terlebih dahulu, baru ia duduk. Setelah itu, mereka memesan makan malam mereka.

Restoran yang dikunjungi oleh Tae Hyung dan So Min tidak terlalu ramai. Suasana tenang dengan alunan lagu-lagu jazz mengiringi para tamu yang sedang menyantap pesanan mereka. Selain itu, melalui jendela restoran, dapat terlihat pemandangan Sungai Han di malam hari yang cantik. Terlihat ada kapal yacht yang sedang berlayar di atas Sungai Han melalui jendela restoran.

"So Min," ucap Tae Hyung.

"Ya?" tanya So Min.

"Jadilah teman seumur hidupku. Menikahlah denganku," ucap Tae Hyung tiba-tiba saat ia dan So Min sedang menyantap makan malam mereka.

So Min terkejut. Ia menjatuhkan garpu yang sedang ia pegang ke atas piringnya dan menimbulkan bunyi. Lalu, ia diam sejenak untuk menenangkan diri dari rasa terkejutnya.

"Kita baru berpacaran kurang dari seratus hari. Cepat sekali," ucap So Min.

"Aku ingin menikahimu sebelum aku mulai sibuk dengan tur untuk konser album baruku. Kemungkinan, aku dan grupku akan mulai tur di bulan november atau desember tahun ini sampai musim semi tahun depan mulai dari australia, new zealand, beberapa negara di asia tenggara, lalu di asia timur, eropa, dan amerika. Sekarang baru awal bulan mei. Masih ada waktu beberapa bulan lagi," ucap Tae Hyung.

"Kenapa kamu begitu yakin untuk menikahiku?" tanya So Min.

"Karena kamu mandiri, independent, mampu melakukan hal-hal dasar dalam mengurus rumah walaupun kamu masih tinggal dengan kedua orang tuamu dan Ji Min. Tidak suka bersikap aneh-aneh, apa adanya. Aku suka itu," ucap Tae Hyung.

Tae Hyung mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam saku celananya. Ia membuka kotak itu di atas meja makan, di hadapan So Min. Sebuah cincin yang cantik terletak di dalam kotak itu.

I'm Afraid to Falling in Love with You (BTS & Seventeen Fan Fiction)Where stories live. Discover now