"Mami jangan percaya itu pasti di edit mi"

"Kalo gak percaya cek langsung aja keruangan cctv" kata Grey.

Alora tersenyum smirk,"udah jelas kan Bu siapa yang salah?"

Bu Tia mengangguk,"Lily tindakan kamu sangat salah apalagi kamu menuduh dan memperkeruh suasana, jadi kamu saya skors satu hari"

"Jangan dong Bu, saya gak bersalah!" Seru Lily.

Mila menarik kasar tangan Lily,"makasih ya Bu, dan maaf sudah marah marah"

"Dan kamu Alora tetap ibu hukum membersihkan perpustakaan, tindakan kamu juga salah"

Alora hanya mengangguk saja lalu keluar di ikuti grey dan Ayna.

***
Bel pulang sekolah udah berbunyi, semua siswa siswi berbondong-bondong keluar kelas kecuali Alora. Ia akan pergi untuk membersihkan perpustakaan sesuai hukuman yang ia dapat. Alora melalui koridor dengan santai, tidak menyapa ataupun senyum kepada yang lain.

Sampai pada akhirnya Alora berhadapan dengan Syera yang menyapanya.  Namun Alora tidak menggubris dan melanjutkan langkah nya, namun pertanyaan yang di lontarkan membuat Alora berbalik badan menatap Syera datar.

"Kenapa kamu tidak mengejar Rey lagi?"

"Bukan urusan Lo, urusin aja hidup Lo yang numpang di orang lain" jawab nya santai membuat Syera meremas roknya.

Jangan heran Alora tahu darimana, ia sempat meminta seseorang itu untuk menyelidiki informasi dari orang orang terdekat yang melibatkan dirinya akan mati kedepannya termasuk anggota inti Liondark dan Syera.

"Maksud kamu ngomong gitu?" Tanyanya lagi dengan mata yang sudah mulai berair.

"Kenapa? Ucapan gue bener ya?" Ejek Alora.

"ALORA!!"

Alora menoleh teriakan tersebut berasal dari  Rey dan anggota inti lainnya. Alora beralih kembali menatap Syera yang menunduk sudah menangis. Ck, sudah di pastikan ia akan di tuduh membully lagi.

"Tuh pahlawan got Lo udah dateng"

Rey menarik Syera agar bersembunyi di belakang nya, "Lo apain lagi Syera hah!?" Bentak Rey.

"Lo liat kan, masih mulus semuanya berarti gue gak ngapa ngapain. Kalo mata Lo liat nya dia berantakan kayak di bully, berarti mata Lo bermasalah"

"Kalo Lo gak ngapain Syera, kenapa dia nangis?" Tanya Elang dengan nada ketus.

"Hiks, udah gapapa Alora gak salah kok"

"Tuh denger sendiri kan?" Setelah mengatakan itu Alora berjalan sembari menabrak kencang bah Rey.

Alora menggerutu memasuki perpustakaan yang sepi, menyebalkan sekali melihat Syera. Setelah melihat beberapa hari ini sifat Syera malah berbeda dengan di novel, seperti ada yang aneh.

Alora meraih kemoceng dan mulai membersihkan debu debu yang di sana dengan malas dan pikiran yang berkecamuk. Alur novel sudah melenceng jauh, ia berhasil mengubahnya. Namun sepertinya Alora akan menghadapi sesuatu hal yang besar kedepannya.

"Gue gak boleh lengah sedikit pun" gumamnya.

Brakk

"Anjing" Alora terperanjat kaget saat mendengar suara pintu yang di tutup dengan kuat.

Alora berjalan keluar dari rak buku, ia meneguk ludahnya merasa takut, bukannya semua sudah pada pulang?. Rasa takut Alora berganti dengan wajah datar saat melihat siapa pelakunya.

"Lo gila ya! Kayak sekolah bapak Lo aja!"

Rey menghampiri Alora, "Lo ada hubungan apa sama Varro?"tanya Rey dengan wajah dingin sembari melangkah mendekati Alora.

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora