"Ssst baby, tolong jangan menangis" Jennie menenangkannya sambil masih menahan rasa sakit.

Skyler berlari kembali. "Ya, Mommy?"

"Tolong telepon Dada dan suruh dia pulang" katanya.

Skyler menelan ludah dan menganggukkan kepalanya, dia dengan cepat mencari nomor Lisa tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana. "Momy, aku tidak dapat menemukannya" katanya.

Ketika lelaki kecil itu melirik ibunya, dia tidak bisa menahan tangisnya juga.

"Kamu bisa melihat simbol hati di log panggilanku baru-baru ini, telepon itu" ucap Jennie sambil menahan diri untuk tidak berteriak kesakitan. "Tolong Lauren jangan menangis, Mommy baik-baik saja"

Setelah berhasil memanggil nomor telepon, Skyler mendengarnya berdering. Dia berlari ke samping Jennie dan mengelus perut ibunya, tempat tangan ibunya berada. "Kamu akan baik-baik saja, Mommy" dia meyakinkannya.

Telepon Lisa terus berdering; sepertinya dia tidak membawanya. Skyler tidak menyerah sampai seseorang mengangkat telepon.

"Halo?"

"Dada? Di mana Dada?" Skyler bertanya ketika dia mendengar suara yang tidak dikenalnya, dia menatap ibunya dan bertanya. "Apakah kamu bisa berbicara Mommy?"

"Tolong bicara dengan Dada untukku" kata Jennie, air matanya mulai menetes di pipinya yang membuatnya panik.

"Panggil saja Dada! Mommy sekarat" teriak Skyler, dia pun mulai menangis.

Di ujung telepon yang lain, Skyler mendengar langkah kaki dan gumaman orang.

"Lisa, kurasa Skyler sedang mencarimu, dia memberitahuku bahwa Jennie sedang sekarat"

"Damn it Dahyun, jaga ucapanmu"

"Dada!" Teriak Skyler saat mendengar suara Lisa.

Setelah beberapa detik, Lisa mengangkat telepon. Sepertinya Lisa sedang rapat itulah sebabnya Dahyun yang mengangkat teleponnya.

"Halo?"

"Dada! Kamu harus pulang, Mommy sedang sekarat"

"Hah? Apa maksudmu? Dengar Skyler, aku tidak punya waktu untuk bercanda, aku punya-"

"Aku akan melahirkan sekarang Lisa!!" Jennie akhirnya berteriak yang menambah rasa sakit di perutnya. "Aku bilang kalau kamu tidak pulang secepat kesabaranku, aku bersumpah demi Tuhan kamu tidak akan bisa melihat matahari besok"

Mata Lisa terbelalak mendengar apa yang didengarnya. "Mari kita lanjutkan rapat ini lain kali" ucapnya di sambungan telepon. "Skyler, bisakah kamu mendengarku?"

"Tentu, ini mode speaker" jawabnya sambil terisak.

"Dengarkan aku, bantu Mommy untuk rileks. Kamu bisa mengajaknya jalan-jalan pelan di dalam kamar sambil menungguku atau mendudukkannya di tempat tidur" perintah Lisa sambil bergegas keluar dari kantornya. "Apakah kamu mengerti Skyler?"

Dia berkata. "Ya, Dada" di sela-sela isak tangisnya karena Sky tidak bisa berhenti menangis dan memegang ponsel.

Saat Lisa masuk ke dalam lift, dia menghela napas panjang. "Sky, jangan menangis atau panik. Aku tahu kamu pasti bisa. Tenanglah, nanti Mommy stres. Kamu kan kakak di rumah itu sekarang, jadi aku tahu kamu akan bertindak seperti itu. Hapus air matamu dan jadilah orang yang terkuat" dia berkata dengan tenang.

Skyler menggigit bibir bawahnya dan menatap Jennie lalu ke Lauren, dia menyeka air matanya dan ada tekad di matanya. "Aku akan kuat, Dada" jawabnya.

Lisa tersenyum lebar. "Setelah kamu membantu Mommy, bisakah kamu menyiapkan tas di dalam kamarmu? Itu tas untuk keperluan bayinya, lalu tetap bersama Mommy. Aku akan pulang 10 menit lagi" katanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 07 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

UIRYS Book II: Manoban Thing - JENLISA (ID) GxGWhere stories live. Discover now