Reyna menyadari tatapan rafa pada dirinya , namun dia berusaha untuk tidak memperdulikannya dengan tetap fokus pada makanannya

Lalu setelah makanannya selesai reyna lalu pamit untuk kembali ke-kamarnya dengan beralasan kalau dia capek dan butuh istirahat , yang diangguki oleh semua temannya tanda persetujuan.

___________________________________

Saat jam menunjukkan pukul 22:45 reyna mendengar pintu kamarnya seperti dibuka dengan kunci lalu mendengar pintu kamarnya terbuka secara perlahan dengan suara kaki yang berjalan ke arah dirinya yang kini sedang tertidur

Reyna tau siapa orang itu siapa lagi yang bisa membuka kamarnya yang sudah terkunci rapat jika bukan sipemilik vila ini sendiri , oleh sebab itu reyna mengabaikannya karna reyna tau tujuan rafa kesini pasti untuk menghukum dirinya karna mengabaikan ucapan laki-laki itu yang menyuruhnya untuk tidak memakai pakaian terbuka didepan teman-temannya.

"Kamu mengabaikan ucapanku"ucap rafa yang kini tertidur disebelah reyna sambil menarik reyna mendekat ke arah dirinya

"Kamu tidak ingat ucapanku tadi siang , jika kamu melakukannya lagi maka aku tak akan segan untuk memilikimu dan menjadikanmu milikku secara utuh??"tanya rafa memperjelas kedatangannya menyusup kamar reyna

"Aku ingat"jawab reyna pelan

"Lalu kenapa kamu melanggar??"tanya rafa pelan namun penuh intimidasi

"Lakukan saja"jawab reyna berusaha santai padahal batinnya kini merasa was-was

"Ohh ini mau-mu ingin segera ku masuki??"tanya rafa pelan sambil memutar badan reyna yang tadi membelakangi dirinya , kini menjadi saling berhadap-hadapan"baiklah akan kukabulkan malam ini"tambah rafa sambil menjilati daun telinga reyna untuk memulai rangsangan.

"Mmmh...lakukan dengan pelan"ujar reyna sambil berusaha untuk menahan tubuhnya agar tidak memberontak terhadap sentuhan rafa

"Karna ini hukuman...maka akan ku lakukan sesuka ku , kamu tinggal nikmati saja dan mendesah sekeras mungkin"

Rafa memulai dengan menjilat dan mengigit pelan daun telinga reyna setelah itu dia mencium bibir reyna pelan dan dalam dengan nafsu yang membara karna dia sudah mencapai batas kesabarannya untuk mengikat dan memiliki perempuan yang ada dibawahnya ini seutuhnya.

"Mmmhh....jangan meninggalkan jejak ahhh"

"Kenapa?? , kamu takut yang lain mengetahuinya" tanya rafa sambil membuka semua baju reyna

"Lakukan saja namun jangan tinggalkan jejak"jawab reyna sambil membantu rafa untuk membuka bra dan celana dalamnya sehingga kini reyna telanjang bulat tak ada satupun kain yang menutupi dirinya , sedangkan rafa masih dengan pakaian lengkap yang masih melekat pada tubuhnya

"Kamu tidak mau melepas bajumu?"tanya reyna dengan nada menggoda yang dia buat

"Bantu aku melepaskannya"jawab rafa sambil mengelus pipi reyna yang memerah

Dengan rasa malu yang reyna punya dia membantu melepas semua baju yang laki-laki itu pakai sehingga membuat laki-laki itu juga sama telanjang dengan dirinya , lalu dengan tak sabarnya rafa mencium bibir reyna dengan buas membuat reyna kualahan untuk membalas ciumannya , sambil mencium reyna dengan dalam mempertemukan lidah mereka tak lupa rafa juga meremas ke dua payudara bulat reyna membuat reyna tak henti hentinya mengeluarkan lenguhan sensualnya

"Mmhhhh...emmhhhh"

"Sudah becek ternyata"ujar rafa saat menyentuh inti reyna yang kini sudah horny sepenuhnya , rafa tidak menyangka bahwa gadis seperti reyna se-sensitif itu mudah sekali terangsang

"Ahhh...emhhh sttt"reyna hanya bisa mendesah dan menikmati apa yang rafa lakukan agar semuanya cepat selesai , namun rafa tak bosan-bosannya bermain dengan tubuhnya , bukannya langsung memasuki dirinya yang kini sudah horny , namun rafa malah memainkan lidahnya divagina nya membuat reyna ingin sekali menangis dengan sapuan benda tak bertulang itu

"Ahhh....ahhhh...aku ingin pipishhh ahhh"desah reyna karna tak kuasa menahan sensasi hisapan dan emutan rafa dibawah sana

"Mmmmhhh...rafahh enakhh ahhh"

Slruuupp slurrrppp slurrpp

Vagina reyna begitu dimanja oleh lidah rafa membuat reyna tak bisa jika tak belingsatan menikmatinya , reyna hanya bisa mendesah sambil mendongak dengan meremas rambut rafa dibawah sana , agar rafa semakin menyedot dan menjilat vaginanya dengan dalam

"Ahh ahhh akuhh keluarrhhh AHhnghhhhhhh"reyna mencapai klimaksnya dengan mata yang berkaca-kaca karna begitu nikmatnya aktifitas ini

"Ini baru permulaan sayang ,, kita akan memulai intinya sekarang juga"ujar rafa sambil memposisikan tongkatnya yang besar dan panjang didepan lubang vagina reyna yang masih tersegel

"Pelanhh pelanhhh ahhh"desah reyna karna merasakan gesekan tongkat rafa dibibir vaginanya untuk semakin merangsang dirinya

Lalu rafa memasukkan tongkatnya secara perlahan membuat raut wajah reyna mengernyit merasakan benda asing yang kini berusaha memasuki dirinya , pertama rafa kesulitan untuk menerobos segel yang kini menghalangi dirinya makaknya dia keluarkan tongkatnya dengan perlahan , namun rafa tak ingin melihat reyna menahan sakitnya terlalu lama itu sebabnya dengan kekuatan yang rafa bisa rafa menyentak lubang reyna dengan keras membuat reyna memekik keras dengan air mata yang kini sudah meleleh karna rasa sakit yang reyna rasakan dibawah sana

"Aku bilang pelan pelan , kenapa kamu begitu kasar hikkss"ujar reyna dengan tangisannya

"Biar rasa sakitnya cepat hilang sayang...Ahhhh"jawab rafa sambil mendesah menikmati jepitan vagina reyna yang sangat ketat dan kuat membuat kepala rafa menjadi pening jika tak menggerakkan tongkatnya sekarang juga

"Aku gerak yahh...kamu relaks aja dan nikmatin , jangan lupa untuk mendesahkan namaku dengan kuat"ujar rafa , lalu menggerakkan pinggulnya maju mundur diatas reyna dengan memegang kedua kaki reyna agar tetap berada diposisi mengangkang dengan lebar , sehingga dirinya dengan leluasa bergoyang diatas gadis yang kini sudah menjadi wanitanya.

REYNA 21+Where stories live. Discover now