Prolog

23 3 0
                                    

Senyuman terbit di wajah kecil nya seraya membuka buku tentang angkasa, banyak berbagai macam benda-benda di langit.

"Ayah, Ata pengen telbang ke angkasa," ujar nya dengan cadel.

"Hoho anak ayah ini ingin pergi ke luar angkasa?"

"Iya, ayah."

"Baiklah." Sang ayah pun mengangkat tubuh Anta dan berputar-putar selayaknya sedang terbang bebas.

"Aaaa ayah, Ata telbang..." pekik Anta senang dengan tawa yang menghiasi wajah lucunya.

Anta dan sang ayah tertawa bersama hingga bergema di setiap sudut rumah sederhana mereka. Seorang wanita yang melihatnya dari jauh pun tersenyum lebar melihat canda tawa antara ayah dan anak.

"Ayah," panggil Anta.

"Huuh....Ayah capek Ata," ujar sang ayah.

"Ayah," panggil Anta kembali dengan menepuk pelan pipi sang ayah.

"Kenapa nak?"

Anta menatap lurus ke arah dapur ia tersenyum lalu menatap sang ayah dengan senyum lebarnya. "Ayah, Ata liat bunda sedang senyum di sana."

Sang ayah mengikuti arah Anta yang menunjuk ke arah dapur tapi ayah tidak melihat apapun hanya ruangan dapur yang terlihat sepi, sesaat kemudian ia tersenyum tipis.

"Ata, senyuman Bunda sangat indah bukan?" tanya sang ayah.

Anta mengangguk kepalanya lucu. "Iya Ayah, senyum dan wajah bunda sangat cantik."

"Baiklah, sekarang kita berdoa untuk bunda supaya bunda selalu bahagia di sana."

"Bunda, semoga bunda selalu bahagia di sana. Ata bahagia sama ayah, pasti bunda juga bahagia. Terima kasih bunda, Ata sayang bunda."Galaksi Issa Bumantara.

••••

Sekian.
[15 April 2024]

BumantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang